Friday, November 28, 2008

The Real Mountain Bike


Tentang Kami
Kami pemain sepeda lama (kolot). Kami diuntungkan oleh tempat - dimana di Bogor sampai Cibodas dimana tersedia banyak jalan untuk menggowes sepeda. Kami bisa bermain sepeda "seenaknya" mau pergi kemana. Kami tanpa organisasi atau kelompok. The Real Mountain Bike, adalah aliran kami. Dimana kami menggowes sepeda, bahkan memanggul sepeda mencapai suatu tempat sembari mengamati dan mencatat hal-hal yang menarik dan baru kami lihat. Kami tidak berorganisasi atau mempunyai club. Siapa saja boleh ikut. Tak kami hiraukan kalangan peserta, tak kami pedulikan sepeda apa yang dipakai. Bagi kami, bermain sepeda bersama-sama - untuk silaturahmi, mengenal kawasan yang tersuruk dan meningkatkan kesehatan badan. Kami mempunyai bascamp  Kedai Kopi Cantigi, Pasar Cibodas, Cipanas.

THE REAL MOUNTAIN BIKE : Kota Bunga - Arca - Gunung Batu

Bagi Jiwa Petualang,
Perjalanan Panjang Kota Bunga -
Arca - Gunung Batu

Medan yang dicari-cari. Dicari-cari maksudnya, jalan yang
dilalui memiliki semua kelas dan katagori sehingga semua
jenis sepeda bisa mengikuti. Tidak ada klafikasi dan
kelas. Sepeda hanyalah kendaraan.




Perjalanan Kota Bunga – Arca – Gunung Batu bervariasi dan komplit. Ada jalan tanah berdebu di musim kemarau dan jadi bubur dimusim hujan. Jalan kasar, jalan berbatu lepas, jalan berbatu susun dan bahkan jalan raya hotmix. Pas betul untuk sepeda Mountain Bike.
Perjalanan dimulai dari belakang Kota Bunga, Pacet, Cianjur. Sebelum gerbang Kota Bunga, terdapat jalan desa lurus. Sekitar 2 km, arahkan sepeda ke kanan melalui jalan tanah. Ini merupakan pendakian pertama – yang panjangnya sekitar 800 m. Berada di jalan ini, Komplek Kota Bunga persis di bawah. Sampai di puncak, terhampar perkebunan teh. Jalan disini beraspal dan di beberapa titik berbatu lepas. Tujuannya adalah Desa Arca, Kabupaten Bogor.
Setelah puas mengayuh sepeda di perkebunan teh, “terhidang” jalan hotmix lebar. Di sini kenikmatan bersepeda. Sepeda bisa dipacu sekuat nyali. Jalan hotmix tersebut terputus, kembali ke jalanan desa. Sampai di perkampungan, tujuannya adalah Gunung Batu. Rajin-rajianlah bertanya jalan. Setelah keluar dari hutan pinus, ditemukan jalan menyimpang. Ambil jalan ke kiri. Tidak ada kampung disini. Jalan kecil beraspal kembali memasuki hutan pinus. Keluar dari hutanpinus, terdapat sebuah warung di persimpangan ke Air Terjun Cipamingkis. Istirahatlah dulu. Kami
namakan warung ini Warung Tape karena menyediakan tape goreng. Dari posisi ini, arahkan pandangan ke lembah.Akan tampak sebuah bukit berdiri sendiri seperti piramid. Perhatikan garis putih berkelok-kelok dibawahnya, itulah tujuan berikutnya.
Jalan selanjutnya menurun tajam berbatu sekitar 800 meter. Disini skill dan sepeda diuji. Selepas jalan rusak tersebut, tersedia jalan halus. Jalan turun yang menyediakan pemandagan sawah di kiri – kanan. Kemudian memasuki perkampungan. Hati – hati mengendara, jangan sampai terlena. Di jalan ini, nantinnya ditemukan tikungan tajam ke kiri. Stop di sini. Di kiri ada warung. Isi dulu perbekalan disini. Kami namakan Warung Timun. Lihat petunjuk jalan : Gunung Batu, Cariu, Cianjur. Belok ke kanan, ikuti jalan berbatu.
Terdapat dua turunan tajam berbatu sebelum menyeberangi jembatan kayu. Melewati jembatan kayu, jalan menanjak tajam berbatu sampai ke kaki Gunung Batu. Tidak ada tempat berteduh. Ketimun yang kami beli di warung tesebut, bagai buah pear di Gunung Batu.

Di kaki Gunung Batu, terdapat tanah lapang. Layangkan pandanganke utara, tampak atap warung Cipamingkis dan jalan berkelok-kelok. Geser mata ke arah jam 11.00, tampak tower komunikasi. Inilah tujuan berikutnya. Di Seberang lapangan, akan ditemukan jalan pas ukuran satu mobil. Keluar dari jalan ini, ketemu jalan aspal.
Ikuti jalan aspal arah mendaki.Kayuh tarus sepeda melewat jalan tanah sampai menemukan simpang tiga yang terdapat tower komunikasi. Ikuti jalan kanan. Beberapa meter dari simpang ini, terdapat warung kelontong di atas jalan. Istirahat disini. Kami namakan Warung Teteh, karena kami tidak tahu siapa namanya. Duduk-duduk di warung ini, diseberang terhampar kebun teh yang tadi pagi dilalui. Etape ini merupakan fase kritis. Mengapa dikatakan fase kritis, karena berada pada kondisi krisis pisik dam mental. Keputusan arus diambil, melanjutkan perjalanan dengan sepeda, atau sepeda dinaikkan ke mobil.
Kami sudah tiga kali melakukan tes perjalanan, setiap minggu berturut-turut. Tes pertama meninjau jalan. Tes kedua, sebanyak sepuluh orang, mengayuh sepeda sampai di tower. Kembali ke Cipanas, sepeda dinaikkan ke mobil karena kemalaman. Tes ke tiga, diikuti 13 sepeda. Perjalanan kali dituntaskan dengan sepeda. Dari posisi Warung Teteh, lama bersepeda ke Kota Bunga memakan waktu 2 jam.

Total jalan yang dilalui55 km, dengan lama mengayuh 5 jam. Berangkat jam 08.00, sampai di Kota Bunga pukul 18.00. Melalui trek ini wajib didampingi kendaraan for will drive. Makanan dan harus dibawa. Kalori yang dibutuhkan selama perjalanan 2000 kal. Asumsi air minum per orang, 4 liter. Atur waktu istirahat, karena bisa kemalaman di jalanan. Menumpuh trek ini, diperlukan kesehatan yang prima, pisik yang cukup dan mental yang kuat. Selamat mencoba, kawan penggemar Sepeda Gunung ……… (Rizal Bustami)
Peserta : Ando (IT), Andi, Heru, Heru, Aji, Edi, Pane, Edi (mekanik), Rizal (penulis), Krisna (fotografer), Herry, Ibo, Sodik, dan Ikit.









Lihat Gunung Batu di peta yang lebih besar


















Thursday, November 27, 2008

ENDUROTOTALE


ENDUROTOTALE MENJADIKAN KEDAI KOPI CANTIGI
SEBAGAI RUMAH SINGGAH MEREKA
www.endurototale.com





Di Cantigi Cibodas

THE REAL MOUNTAIN BIKE LEMBAH KARMEL - CIANJUR



Bagi Jiwa Petualang,
Lembah Karmel (Cipanas) ke Cianjur
Bermula dari pelusuran di Google Earth menemukan kampung – kampung kecil yang jalannya terputus-putus. Sebagai orentasi medan, rute sepeda ini adanya dibalik perbukitan yang tampak di Cipanas.
Trek CipanasMariwati Jongol; Cipanas – Jangari lewat Lembah Karmel, baik untuk bermain sepeda. Jalan beraspal melewati perkampungan. Apalagi jalur Lembah Karmel – Jangari, setelah melewati Lembah Karmel, jalanan menurun. Hamparan daratan rendah di bawah tampak lapang. Bila cuaca bagus, Waduk Citara kelihatan berkilau-kilau.

Cantigi Peace tidak akan bahas jalur jalan aspal ini, melainkan jalan setapak menuju Cianjur. Sama – sama dimulai dari Kota Bunga, arahkan sepeda ke Jalan Raya Mariwati. Sampai di Simpang Tiga Lembah Karmel, belokkan sepeda ke kanan menenuju Lembah Karmel. Jalan beraspal halus mulai mendaki. Lewati saja Lembah Karmel sampai mencapai punggungan perbukitan.. Setelah mencapai punggungan, jalan menurun. Jalan beraspal kasar – melewati kampung-kampung dan hutan buatan.
Supaya tidak kesasar, cari dulu simpang tiga Kampung Pajagan, Desa Kutawaringin, Kecamatan Mande. Menemukan simpang tiga ini, belok ke kanan. Jalan akan turun tajam. Setelah itu, cari Kampung Geger Bintang, Desa Kutawaringin, Kecamatan Mande. Kampung Geger Bintang berada diujung belokan SS tajam. Perlambat sepeda agar tidak lolos dari kampung ini. Istirahat dulu disini. Ada warung kecil di atas jalan. Di hadapan, terdapat jalan menuju kebun. Itulah jalan berikutnya. Pada musim durian antara Januari sampai Maret, bisa menikmati durian dari kebun Pak Jaksa.
Kayuh sepeda melalui jalan kebu
n tersebut. Setelah melewati punggungan bukit, jalan habis di Kampung Nunuk. Di ujung kampung, belokkan sepeda ke kiri melalui jalan setapak.Setelah melewati Kampung Nunuk, akan ditemukan jalan bercabang dua. Di sebelah kiri, terdapat sebuah rumah. Ambil jalan ke kanan. Di kampung berikutnya, tanyakan jalan ke Cibereum atau Baros.
Di pedalaman ini, terasa kesunyian. Jadi aneh, baru saja lepas dari hiruk pikuk kendaraan bermotor, tidak jauh dari kalangan berduit bersenang-senang di villa villa mewah, masyarakat disini menjalankan kehidupan dengan apa adanya. Bertani, mengambil hasil hutan dan mengunduh nira. Tidak ada kendaraan bermesin. Jalan – jalan setapak, nyaris tidak bisa dilewati sepeda motor. Entah siapa yang tahu, bila ada kehidupan disini. Aparat desa saja, apalagi dari pemerintah daerah, tak pernah mengunjungi rakyatnya yang hidup terpencil itu. “Sudah 63 tahun merdeka, kami disini tidak menikmati listrik. Kami bentangkan kabel sampai 2 km ke tiang listrik terdekat. Kabel sering dicuri orang pula,” terang Pai, 50 tahun, tokoh masyarakat Kampung Geger Bintang.Oleh masyarakat pedalaman Cianjur itu, air sungai dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Pembangkit listrik non PLN tersebut bisa dilihat di jalur sepeda.

Teruskan telusuri jalan setapak. Setelah berada di punggungan ke lima, terhamparlah kota Cianjur. Turuni jalan sampai menemukan rumah pertama. Turun ke sawah, lintasi pematang. Di rumah pertama tanyakan jalan ke Simpang Tiga Ciberuem ke penduduk. Melewati gang perkampungan dulu, nanti ketemu jalan aspal pertama, Kampung Tegal Panjang, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Mande. Ikuti jalan turun. Sampai di Simpang Tiga Cibereum, belok kanan. Jalan aspal besar, melewati penumpukan kayu dan perkebunan karet. Telusuri saja Jalan Raya Babakan Karet. Ujung dari jalan ini, adalah Jalan Raya Cianjur (Cipanas – Cianjur). Perjalanan berakhir di Gedung Pemuda Cianjur.
Mengikuti jalur ini, pisik harus prima. Lama perjalanan dari Dusun Geger Bintang sampai Gedung Pemuda Cianjur 4 – 6 jam. Bawa perbekalan logistik karena tidak ada warung untuk jajan. Part dan peralatan wajib dibawa karena Cantigi Peace dua kali mengalami pecah ban dalam. Sinyal seluler yang kuat, Mentari. (Rizal Bustami / Alvin "Gimbal")
Peserta : Rizal Bustami dan Alvin "Gimbal"














Dukun Dukun Mentawai

The Medicine Man dari Mentawai

Dukun bagi masyarakat pedalaman Mentawai, sama derajatnya dengan seorang dokter.
 
Cita – citamu apa nak ?
Aku ingin jadi dokter.
Begitulah jawaban umum anak – anak Indonesia jika ditanyakan apa cita – citanya. Apakah jalan hidupnya sesuai dengan cita – citanya, itu urusan nanti. Namun, “dokter” bagi orang Indonesia adalah sebuah profesi idaman. “Harga” seorang dokter pria termasuk tertinggi untuk dijadikan menantu, malah lebih “tinggi harganya” dibandingkan seorang pilot pesawat terbang. Sampai, ini naifnya, agar mobil cepat laku terjual dengan harga yang baik pula, pedagang perlu membumbui dengan, “Ini mobil, kepunyaan dokter”. Bukankah guru juga profesi yang mulia, tetapi sedikit yang bercita – cita menjadi guru. 

HARGA BENELLI MOTOBI 152 TH 2023