Saturday, May 14, 2011

Voyage through the Archipelago Bagian I

Pedati

Buku berukuran besar, 250 halaman lebih ini, berisi rekaman camera 45

fotografer dunia, termasuk Indonesia. Diterbitkan untuk memperingati 45
tahun Indonesia merdeka. Penerbitan buku ini dikomandoi oleh Joop Ave.
Dicetak di Perancis, diedarkan terbatas pada tahun 1990. Pemotretan
dilakukan selama satu tahun. Saya beruntung,mendapatkan buku berharga
tinggi tersebut pada tahun diedarkan. Untuk pembaca Cantigi Peace, akan
Fotografer Dunia tersebut : 1. Star Black,2. Rene Burri,3. Paul Chesley,4. Peter Van Der Velde,5. Leong Ka Tai 6. Beck Thohir,7. G.Pinkhasov,8. Abbas,9. Desi Harahap, 10. Gerald Gay,
11. Michael  Freeman, 12. Tara Sosrowardojo, 13. Ian Berry, 14. Raghu Rai, 15. Basil Pao, 16. Hiroshi Suga, 17. Steve Viiler, 18. Richard Kalvar, 19. Robin Moyer, 20. Leo Meier, 21. Dominic Sansoni, 22. Bruno Barbey, 23. Wendy Chan, 24. Ping Amranand, 25. Luca I.Tettoni, 26. Santoso Alimin, 27. Ara Guller, 28. Kal Muller, 29. Guido Alberto Rossi, 30. Kike Hoksen, 31. Koes, 32. Agus Leonardus, 33. Peter Hufgard, 34. Martin Kers, 35. Bernard Hermann, 36. Goerg Gerster, 37. Andre Pribadi, 38. Kartono Riadi,39. Fendi Siregar, 40. Darwis Triadi, 41. Eddy Posthuma Deboer, 42. Mahendra Sinh, 43. Rio Helmi, 43. Mark Wexler, 45. Mike Yamashita.
Foto - foto yang termuat di Cantigi Peace ini tidak mewakili ukuran dan standar yang termuat dalam buku. Ada foto yang dikecilkan, dan ada pula yang dibesarkan. Dan, munkin terjadi penurunan kuwalitas gambar.  (Rizal Bustami)


Indonesia Tempo Dulu








Bangsawan Jawa
Berjudi

Gadis Jawa

Gunung Bromo tahun 1920

Tari Kecak dari Bali

Penari Lelaki

Penari Keraton

Penari Jawa


Gunung Slamet tahun 1920

Penjaja makanan
















Foto foto Yang dibuat tahun 90-an

















Bersambung......

11 comments:

Rusdianto N said...

SAlut buat pembahasan foto2 dalam buku "Voyage through the Archipelago" ini.. karena tidak semua org bisa mengoleksi buku tsb.
tapi tolong dikoreksi untuk nama2 jangan sampai salah bung rizal, maaf saya sering menemukan editing yang belum selesai tapi sudah di post di cantigi, sayang kan kalau informasi yang bagus2 tapi salah ketik, takutnya nanti mengurangi materi dalam pandangan bbrp pembaca setia cantigi.. seperti jama yup ave, namanya kalau saya tidak salah mestinya ditulis Joop Ave.

sekali lagi mohon maaf atas koreksi ini.. karena saya pembaca setia cantigi, saya tidak mau apa yang sudah bagus malah tersamarkan krn kekurang telitian saat mengetik. saya mohon kritik saya ini jgn dipublish, cukup buat Bung Rizal saja....
wassalam

krisna said...

keren-keren bang foto-fotonya..
Legend bangget Bang...

Melihat Indonesia said...

Bung Rusdi, terimakasih telah menjadi pembaca setia Cantig Peace.Nama yang benar adalah Yoop Ave.Koreksi akan saya lakukan.Saya berterimkasih atas koreksi Bung Rusdi. Akan saya lanjutkan memuat foto-foto masa lalu Indonesia, serta pemotretan tahun 90-an.

Melihat Indonesia said...

Bung Krisna, terimakasih telah koment di Cantigi Peace.

Soewarno said...

Kereeeennn.... cantigi makin top aje...

Melihat Indonesia said...

Saya rasa,kuawalitas foto yang saya sajikan menurun karena saya memakai mesin scanner lama.Nantilah, setelah memliki scanner terbaru,akan saya revisi foto-foto ini. Saya tidak ingin merusak karya-karya fotografer ini. Saya ingin menedekati salinya.
Terimakasih, Bung Soewarno !

wildgate said...

tenang bang, nanti ane bantu kirim foto buat cantigi.heheee

Melihat Indonesia said...

Ya, bantulah. Artikel juga boleh !

noor said...

yang foto gunung Slamet 1920 kok persis gunung merapi merbabu yaa???

Kalo itu gunung Slamet sebelahnya gunung apa ya?

dimas joko said...

salam. bang, saya seorang penulis sdg garap novel dengan latar masa kolonial tahun 1900 dst. butuh banyak data otentik dan orisinil. saya sudah membaca disclaimer dari abang yang mengizinkan substansi blog ini bisa dipakai dengan mencantumkan referensinya. untuk itulah lewat komen ini saya sekaligus meminta izin abang, memakai data dari blog ini ke dalam tulisan saya. terima kasih.

Melihat Indonesia said...

Dimas Joko, saya sedang menyelesaikan membaca novel berjudul Hikayat Siti Mariah, karangan H.Mukti, Editor Pramudya. Novel klasik ini, ditulis pada zamannya, yaitu sekitar tahun 1830-an. Bercerita tentang bisnis gula (pabrik gula), pergundikan, dilengkapi tgl / tahun peristiwa, dan kebijakan Pemerintahan Kolonial. Meski roman, tapi sebagai catatan sejarah yang ditulis pada zamannya. Buku ini barangkali wajib Anda baca, guna mengembangkan cerita yang sedang ditulis. Saya mengucapkan selamat menulis, dan saya menunggu karangan Anda itu. Saya siap membantu, guna melangkapi cerita...

HARGA BENELLI MOTOBI 152 TH 2023