Tuesday, June 07, 2011

The Real Mountain Bike to Mount Gede

Foto by Juned Bleged
Mengayuh Sepeda di Gunung Gede
The Real Mountain Bike
Mendaki gunung biasanya hanya membawa carrier di pundak.. Bagaimana dengan
mendaki gunung dengan membawa sepeda ? Hal inilah yang dilakukan tim Cantigi
Cycling yaitu Ombing, Juned, Heri dan Paijo. Mereka mendaki Gunung Gede (2958
mdpl) pada tanggal 25 – 27 Mei 2011. 
Foto by Juned Bleged



Pendakian yang diidamkan
Perjalanan dilakukan mulai dari perencanaan, persiapan sampai
pelaksanaan. Kelengkapan yang mereka disiapkan adalah perlengkapan pribadi,
perlengkapan kelompok dan perlengkapan sepeda tentunya. Perjalanan pendakian
ke Gunung Gede dengan sepeda sebenarnya, mendadak hanya satu hari
mempersiapkan semuanya. Tapi bagi mereka tidak masalah, karena sudah terbiasa
mendaki gunung dan bermain sepeda gunung di track ketinggian, macam di
Ciptagelar, Puncak Geger Bentang, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
melintasi  Daratan Tinggi Dieng, dan sebagainya. Sebagai uji coba the real mountain bike,
dilakukan ke Puncak Geger Bentang tahun lalu. Ke Geger Bentang ini disertai
oleh Ombing, Juned, Ferdi, Alvin dan Rizal Bustami.
Foto by Juned Bleged
“Awalnya hanya obrolan biasa, karena kami sering naik Gunung Gede.  
Kami punya tambahan media yaitu sepeda, apa salahnya dicoba dengan membawa
sepeda,” kata Ombing salah satu anggota tim perjalanan. 
Foto by Juned Bleged
Akhirnya, pada tanggal 22 Mei 2011, dilakukan technical meeting, mulai
dari menentukan track mana yang akan di daki, kesiapan sepeda, perlengkapan
kelompok, persiapan tools dan parts sepeda, logistik sampai membawa makanan
siap makan seperti rendang dan orek tempe. Untuk persiapan sepeda yaitu
mempersiapkan parts dan tools sepeda seperti ban cadangan, pompa, alat
pemotong rantai, kunci L, rem cadangan dan kunci-kunci lainnya. Sedangkan
perlengkapan kelompok sendiri mempersiapkan fly sheet sabagai pengganti tenda
untuk tempat tinggal, tali weebing, serta alat masak. Masing-masing anggota
mempersiapkan perlengkapan pribadinya, senyaman mungkin seperti membawa
sleeping bag, baju, celana ganti dan lainnya.
Foto by Ombing
 Untuk mencapai Gunung Gede ada beberapa jalur yang biasa dilalui yaitu
jalur Cibodas, Jalur Gunung Putri dan Jalur Salabintana. Tim Cantigi Cycling
menentukan track mana yang akan dilalui dan akhirnya diputuskanlah naik dari
Jalur  Gunung Putri turun Jalur Cibodas.
Foto by Herri
Perjalanan
Dari Pos GPO Gunung Putri sampai Surya Kencana normalnya 5-6 jam
perjalanan, jika  hanya membawa carrier. Bagaimana dengan membawa sepeda?
Untuk sampai sampai di Alun Alun Surya Kencana, tim ini memerlukan 19 jam, 3
kali lipat lamanya dari pendakian normal dan sudah kebayang lelahnya mendaki
dengan membawa sepeda yang harus terus di dorong dan digotong.  
Foto by Juned Bleged
Tanggal 25 Mei 2011, jam 3 pagi perjalanan dimulai dari Cipanas. Tim
istirahat sejenak dan sarapan. Jam 8 pagi Ombing, Juned, Heri dan Paijo
memulai perjalanannya kembali. Medan mulai sulit dan terjal, selanjutnya
memasuki hutan tropis, dengan ketinggian 1.850 m.dpl. Sepanjang perjalanan
sepeda  terus didorong dan digotong meleawati jalan yang berakar, berbatu dan
menanjak. Perjalanan masih panjang untuk sampai ke Puncak Gunung Gede.
Pendakian lewat jalur Putri jarang sekali ditemui jalur landai dan jarang air,
air terakhir ditemukan di sungai sebelum Pos 1 dan selanjutnya di Surya
Kencana. Masing-masing anggota tim membawa kurang lebih 3 liter air. Jalur
Putri cenderung berakar, berbatu, menanjak hingga kemiringan sampai 60 derajat
ditambah lagi banyak pohon tumbang. Tim kesulitan melewati jalur yang menanjak
dan melewati pohon tumbang. “Saya harus mendorong sepeda melewati akar,
menaiki sepeda undakan demi undakan yang terlihat tinggi di depan saya, saya
sempet stress,” kata Heri si pemilik sepeda Marin Putih.
Herri kelelahan. Foto by Juned Bleged
Tim akhirnya sampai di Pos 2 pada pukul 12.00 siang. Di Pos 2 tim
mereka memutuskan untuk nge-camp. Dari sini dan akan memulai perjalanan
kembali ke Surya Kencana besok pagi.
Nasi rendang pemberian Mak.... Foto by Juned Bleged
Keesokan paginya jam 7 tim memulai perjalanannya.  Sepanjang
perjalanan untuk mencapai Surya Kencana medan yang dilalui makin sulit. Sering
sekali ditemui jalan berakar dan terus menanjak. Sepeda terus didorong dan
digotong, Kondisi tim mulai melemah, kehabisan tenaga. Sesekali guyonan-
guyonan dilakukan untuk menghibur kondisi tim agar terus bersemangat. “Kondisi
temen-temen sudah down, kehilangan tenaga dan semangat, kita satu sama lain
kasih semangat, sesekali guyonan, kerjasama tim, saling menjaga, saling
support dan saling menjaga,” kata Ombing si cowok berambut keriting.  
Foto by Ombing
Benar-benar dibutuhkan kemauan, semangat dan fisik yang kuat untuk
melakukan perjalanan ini. Track sulit pun kami temui bertubi-tubi. Mereka
lewati Legok Lenca (2.150 m.dpl) dan Buntut Lutung (2.300 m.dpl), serta
menemui dua buah pondok masing-masing di Lawang Seketeng (2.500 m.dpl) dan di
Simpang Maleber (2.625 m.dpl).  Lawang Seketeng, track yang sangat sulit
dilalui karena curam dan tinggi. Mereka   moving together menggunakan tali
weebing. Tali weebing ini diikatkan ke sepeda dan kemudian ditarik, didorong  
secara estafet agar bisa sampai ke atas. Tim sampai di Simpang Maleber jam 6
sore. Disini salah satu anggota tim, yaitu Paijo menyerah. Sepedanya diikat di
pohon dan ditinggalkan di Simpang Maleber. “Simpang Maleber akarnya terlalu
banyak dan horror, saya gak mau perjalanan tim terganggu karena saya dan
menunggu terlalu lama,” kata Paijo, yang meneruskan perjalanan tanpa membawa
sepeda.
Di Alun Alun Surya Kencana. Foto by anonim
 Surya Kencana sebentar lagi, jalan semakin sempit dilalui, tim
kesulitan membawa sepeda terhalang oleh stang sepeda. Setiap perjalanan
dilakukan secara team work, mengalahkan ego masing-masing, saling support dan
saling menjaga. 
Juned Bleged / Foto by Herri
Jam 7 malam akhirnya sampai di Alun-alun Surya Kencana (2.800 mdpl).
Disini tim bermalam satu malam lagi. Alun Alun Surya Kencana adalah Padang
Rumput dan  badang bunga Edelweiss. Hamparan  bunga Edelweiss memenuhi dataran
yang seluas kurang lebih 50 Ha. Tempat ini adalah tempat favorit para pendaki,
keindahan hamparannya.  Tim Cantigi Cycling dengan leluasa tim menggowes
sepedanya di Alun-alun Surya Kencana, dari Alun-alun Timur ke Alun-alun Barat,
seteleh 19 jam perjalanan. 
Paijo / Foto by Herri
 Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Ombing, Juned, heri dan Paijo
bernarsis ria. Dengan rasa bangga foto dengan sepedanya masing-masing di
Alun-alun Surya Kencana. Gowes terus,digowes sepuasnya sebelum nanti
melanjutkan perjalanan yang melelahkan.
Herri / Foto by Paijo
Bangga
Jam 8 pagi Ombing, Juned dan Heri bersiap-siap menuju Puncak Gede.
Paijo tidak dapat melanjutkan perjalanan ke Puncak karena kondisi fisik dan
kesehatan yang tidak memungkinkan. Dan akhirnya Paijo kembali turun ke Simpang
Maleber untuk mengambil sepedanya yang ditinggalkan kemarin.
Ombing / Foto by Paijo
Perjalanan menuju puncak ini,sepeda terus didorong dan dipanggul
diantara batu-batu besar dan jalan yang menanjak. Mendekati puncak Gunung Gede
pepohonan semakin berkurang, kemudian hanya lahan gersang yang ada, hal ini
diakibatkan kegiatan kawah berapi Gunung Gede, yang seringkali mengeluarkan
gas berbau belerang. Sesampai di puncak Gunung Gede dapat disaksikan
pemandangan yang sangat indah karena kita bisa melihat kawah-kawah disekitar
puncak, Gunung Pangrango, Gunung Gumuruh dan  pemandangan kota-kota serta
gunung-gunung di Jawa Barat. 
Juned Bleged / Foto by Herri
Akhirnya jam 1 siang tim sampai di Puncak. Rasa haru, senang dan
bangga di rasakan semua tim. Semua rasa lelah, letih dan stress hilang setelah
sampai di Puncak Gunung Gede. Juned, sangat senang dan bangga yang akhirnya
bisa sampai Puncak membawa sepeda. “Bangga sekali, gak banyak orang yang mampu
membawa sepeda ke Puncak Gunung Gede, apalagi tantangan-tantangan di
lapangan,” kata Juned yang berbadan paling besar dan gondrong ini. 
Di Puncak Gunung Gede / Foto by Anonim
Sesampainya di puncak session foto-foto dilanjutkan kembali. Masing-
masing dengan bangganya berdiri disamping sepeda menghadap kawah,  
jepret..jepret. Di Puncak bisa digowes, tapi mereka berhati-hati karena
jalurnya yang sempit dan kanan kirinya jurang, ini sangat beresiko tinggi. 
Kawah Gunung Gede / Foto by Juned Bleged
Jam 3 siang tim turun dari Puncak Gunung Gede. Mari menggotong dan
mendorong kembali. Bertemulah dengan Si Tanjakan Setan, tim memutuskan tidak
melewati tanjakan ini dan mengambil jalan ke arah kanan jalan. Tapi ternyata
jalan yang diambil lebih sulit dilalui, banyak pohon tumbang dan track yg
dilalui sempit. Akhirnya jam 6 sore tim sampai di Pos Kandang Badak.
Sesampainya di Pos Kandang Badak,, kondisi tim sudah semakin lemah dan down.
Tim terus mendorong sepeda melewati Pos Kandang Batu dan sampa di  Air Panas
jam 9 malam. 
Herri meluncur dari Puncak Gunung Gede / Foto by Juned Bleged
Sebenarnya sepeda bisa di gowes setelah air panas menuju pos GPO
Cibodas, tetapi dengan tipe sepeda Fulsus atau dua suspensi di depan dan
tengah. Karena sepeda tim adalah tipe XC, jadi sepeda baru bisa digowes dari
Pos Panyancangan sampai ke Pos GPO Cibodas.

Akhirnya Ombing, Juned dan Heri sampai juga di basecamp Cantigi di Kedai Kopi Cantigi, Pasar
Cibodas pada jama 1 malam. Perjalanan Pendakian Gunung Gede dengan Sepeda
memakan waktu 3 hari dengan total perjalanan 31 jam.

Pendakian dengan menggunakan sepeda adalah hal yang cukup sulit
dilakukan. Semua harus disiapkan secara matang dan manajemen perjalanan yang
bagus. Bukan hanya fisik dan mental saja, tetapi sepeda yang sehat harus
disiapkan. Keberhasilan tim adalah keberhasilan semua. Rasa bangga dan haru
dirasakan semua tim. “Kami bisa melakukan yang belum tentu orang lain bisa
lakukan. Gak ada yang gak mungkin di hidup ini, kalau memang Allah mengizinkan
dan kita semua punya semangat, kemauan dan pantang menyerah,” kata Ombing si
pemilik sepeda Scott Hijau.

Rasa bangga pun dikemukakan oleh Heri, “Sangat gak percaya, mimpi yang
saya pelihara dari dulu, saya menjaga dan memeliharanya hingga menggapai mimpi
itu”.  (Gembos Daulay)
Peta Gunung Gede

19 comments:

Werner said...

Yang begini ini yang gw suka banget.... gak mubazir punya sepeda MTB...... en juga semangatnya teman2 Cantigi, TOP banget dah....!!!
L A N J U T K A N . . . . .

Melihat Indonesia said...

Betul, Barour ! Gue salut kepada mereka. Mereka ke Gunung Gede membawa sepeda tanpa suport. Naif memang, tapi begitulah jiwa petualang ! TQ, komennya !

Indria Strandberg said...

Wah, hebat euy... penuh perjuangan untuk sampe ke puncak... Bravo... Kalo gue mah bawa diri ke puncak aja susah, gimana mau bawa yang lain... paling gak sepedanya dibawain porter deh, bisa kan...?
Nanti october jadi ya nasi goreng kampung sama kopinya....?

Melihat Indonesia said...

Indri, sebelumnya kami uji coba ke Geger Bentang, dari jam 08.00, baru ketemu jalan aspal Ciloto jam 11.00 malam lewat Pasir Sumbul. Full gotong dan sorong sepeda tanpa membawa pelengkapan memasak dan bermalam. Akhir Juni ini kami akan ke Dieng lagi, mulai Alas Roban, Batang finish Banjarnegera.
Kopi dan Nasi Goreng Kampung, pastilah ! TQ, ya, comment-nya.

Anonymous said...

Bang aji kita harus mencoba menggowes sepuasnya di Suya Kencana. semua tim ikut pasti seru banget..im ready to rock bang,heee..
perjalanan selanjutnya aku siap menulisnya lagi,hee

Krisna Dwi Haryanto said...

" Luar biasa temen - temen.... selamat atas motivasi yang tinggi, selamat atas terpeliharanya mimpi - mimpi, dan selamat yang sebesar - besarnya atas terwujudnya mimpi - mimpi. Baik mimpi perseorangan maupun mimpi Tim Cantigi Peace. Semoga Tuhan YME selalu melindungi kita dalam setiap langkah dan hembusan nafas... semoga kita selalu rindu akan megahnya alam dunia, semoga kita selalu rindu akan kelembutan dinginnya kabut jingga, menyapa wajah saat kita tertawa atau hanya sekedar berbagi cerita hingga tak tersadari malam itu datang... haha Bro N Sis kita terlalu terpesona oleh sentuhan-sentuhan nurani... Keep sprit Bro N sis,,, We Can!... Cayooo goes penuh ketabahan!... "
Thank's All

Melihat Indonesia said...

Petualang itu manusia pemimpi, mimpi melukuakn sesuatu yang baru atau mengulangi perjalanan orang lain. Petualangan tidak puas dengan mimpi-mimpinya. Banyak hal tercipta dan diketahui, berawal dari mimpi, angan-angan dan khayalan. Yang penting, "mau" dan "tabah".

MELADI_CANAFIAR said...

KEBERHASILAN KAMI ADALAH KEBERHASILAN KITA SEMUA......TAPI PERJALANAN KALI INI W PERSEMBAHKAN UNTUK IBU W TERCINTA DAN ORANG2 YG W SAYANGI........W HANYA ANAK MUDA BIASA YG TAK BERGUNA TANPA SEMANGAT DAN DOA DARI TEMAN TEMAN SEMUA........SEPOTONG KATA YG W UCAPKAN KEPADA IBU W DI RUMAH...IBU ALHAMDULILAH WAWAN SUDAH MEMBAWA SEPEDA GUNUNG INI KE PUNCAK GUNUNG GEDE DENGAN MENGGOTONG GOTONG SELAMA 31 JAM....SEMOGA IBU BANGGA MEMPUNYAI ANAK SEPERTI WAWAN.........THAKS TO..BANG RIZAL.GEMBOS.KRISNA.BALFAS,ALVIN DAN TETEH.....I LOVE U

Melihat Indonesia said...

Goodboy... Kita lanjutkan dengan perjalanan hebat berikutnya. Kalian hebat...

Anonymous said...

tiada yg td mungkin dlm hdp ini.pencapaian bukan hal segalanya yg pentig adlh proses'y. menurut kami ini adalah slh satu bentuk syukur kpd thn YME ats smua nikmat & ke indahan alam dan pesonanya yg tlh di berikan kpd kt.
smg cantigi smangkin exis dngn berita2'y & memberikn inspirasi bwt pembacanya

Anonymous said...

tiada yg td mungkn dlm hidp ini,pencapaian adlh bkn hal segalanya yg penting adala proses'y.
bg kami smua ini adlh bentuk syukur kami kpd thn YME ats smua nikmat & karunia'y yg tlh menciptakan keindahan alam dan pesonanya kpd kita smua.
smg cantigi smakin exis & menginspirasi pembacanya........

Anonymous said...

.

Maria Gembos Daulay said...

bang aji, teteh, bang ombing dan brader kunyuk-kunyuk makasih udah kasih kehangatan rasa sayang sama aku selama ini..
Insya Allah aku siap untuk perjalanan gowes selanjutnya.. :)
makasih bang aji udh kasih kesempatan buat aku nulis ini di blog abang..
bang ombing kamu lelaki terhebat setelah AYAHku yang pernah aku temui..aku siap diajak berpetualang menggowes sepeda denganmu,he :)

Anonymous said...

kalian tu orng2 yg luar biasa bisa bikin orng pd ngiri,tp gwe yakin tujuan utama kalian adalah bukan buat orng ngiri tapi kalian selau mau nyoba hal2 yg orng lain susah buat ngikutinnya.gwe ampe Speechless baca komennya ombing.buat bang rizal thnks udh mau nampung kita2 orng...

The Other Side of Me said...

kalian tu temen2 yg luar biasa,selalu melakukan hal2 yg orng lain susah buat ngikutinnya.gwe ampe Speechless baca komennya ombing..buat bang rizal thnks udh mau nampung kita2 orang..

alvinemarley said...

kalian memang generasi yang SUPER
smoga kita slalu di beri pemikiran,ide, dan jiwa yang SUPER
SALAM SUPER

alvinemarley said...

kalian memang generasi yang SUPER
Smoga kita selalu di beri pemikiran, ide, dan djiwa yang SUPER
SALAM SUPER

Unknown said...

Mantaff....two thumbs up buat tim cantigi. Masih banyak track menunggu, goes terus....hehehehehe

Unknown said...

Mantafff....Two thumbs up buat tim cantigi. it's the real adventure. Goes terus sampai mati....hahahahaha

HARGA BENELLI MOTOBI 152 TH 2023