Saturday, August 11, 2018

Lokasi Gempa Lombok


Lokasi gempa ini buat (mungkin coba-coba), untuk memudahkan kawan-kawan aktivis bencana yang terlibat dalam operasi bantuan di Lombok untuk berorientasi dan bernavigasi. Setiap titik gempa, diberi tambahan data wilayah desa dan kecamatan. Ada dua versi peta yang saya buat, yaitu peta atlas dan lokasi gempa yang disematkan di Google Maps. Pada versi peta atlas, dapat membantu untuk berorientasi. Sedangkan versi digital, dapat bernavigasi ke kawasan sumber gempa.
Supaya bisa mengakses peta digital, dengan membuka https://rizalbustami.blogspot.com.
Untuk mendapatkan peta atlas berukuran besar, kirimkan email dengan alamat Gmail.
Mohon maaf ketidak sempurnaan peta ini, sebagai sumbangan kecil untuk penanganan pasca gempa Lombok. Kritik dan saran siap diterima. Salam…

Lokasi gempa menunjukkan desa dan kecamatan. Sumber data :
1. Data gempa dari BMKG
2.Data wilayah dari Geopatial untuk Negeri





Monday, June 25, 2018

Promosi Wisata Indonesia di Russia

Ramaikan Piala Dunia, Bus Wisata ‘Wonderful Indonesia’ Akan Keliling Kota Moskow dan Sankt Peterburg
Fauzan Al-Rasyid


Bus wisata ‘Wonderful Indonesia’ di Lapangan Merah, Moskow, Rusia.


Baru-baru ini, sebuah pemandangan unik terlihat di pusat kota Moskow. Sebuah bus wisata bergambar Candi Borobudur berhenti di dekat Lapangan Merah, menaikkan dan menurunkan penumpang, dan menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.
Sebuah bus wisata bertema ‘Wonderful Indonesia’ berhenti di Lapangan Merah, samping Istana Kremlin, untuk menaikkan dan menurunkan turis-turis lokal dan asing, Minggu (3/5). Bus bergambar Candi Borobudur dengan logo ‘Wonderful Indonesia’ dan ‘Asian Games 2018 Jakarta-Palembang’ itu berkeliling menelusuri jalan-jalan utama ibu kota mulai 1 – 20 Juni 2018.

Berdasarkan siaran pers KBRI Moskow yang diterima RussiaBeyond, Senin (4/5), desain ‘Wonderful Indonesia’ padai bus yang berhenti di Lapangan Merah tersebut berhasil menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Desain tersebut tampak sangat kontras dengan latar belakang Katedral St. Basil yang terkenal.



Selain bus bergambar Candi Borobudur, ada pula bus wisata lainnya yang menggambarkan keindahan Pulau Dewata. Bus ini juga menelusuri jalur-jalur utama di ibu kota, tapi pada rute yang berbeda. Kehadiran kedua bus ‘Wonderful Indonesia’ itu merupakan bagian dari kampanye pariwisata Indonesia di Rusia yang dilakukan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Tak hanya itu, kampanye ‘Wonderful Indonesia’ juga dilakukan melalui sebuah papan iklan digital di dua tempat strategis di ibu kota, yaitu Novy Arbat dan Yerevan Plaza mulai 15 Juni hingga 16 Juli 2018 mendatang.

Selain di Moskow, kampanye serupa juga akan dibuat di Sankt Peterburg, salah satu kota wisata utama dan kota terbesar kedua di Rusia. Berdasarkan informasi dari Kementerian Pariwisata RI, sebanyak 17 unit bus besar dengan desain yang menggambarkan objek-objek wisata Indonesia akan beroperasi mulai 18 Juni hingga 9 September 2018, dan empat unit bus besar lainnya pada 18 Juni sampai 19 Agustus 2018. Sementara, ada pula empat unit bus mini yang akan beroperasi pada 18 Juni – 15 Juli 2018. Bus-bus tersebut akan menelusuri berbagai jalur utama dan jalan tersibuk Sankt Peterburg.


Gencar Promosi
Duta Besar RI untuk Federasi Rusia M. Wahid Supriyadi mengatakan, pemerintah memang gencar mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia di Rusia. Belum lama ini, KBRI bahkan menggelar serangkaian kegiatan Festival Kuliner Indonesia di Moskow dan pagelaran budaya Indonesia di Sankt Peterburg, Moskow, dan Oblast Moskovskaya.

“Melalui (kampanye) ‘Wonderful Indonesia’ ini, kami harap masyarakat Rusia dan turis asing yang sedang berada di Rusia semakin mengenal dan tertarik untuk berkunjung ke Indonesia,” kata Dubes Wahid. “Salah satu bentuk lain promosi budaya dan pariwisata Indonesia di Rusia adalah dengan menyelenggarakan Festival Indonesia ketiga di Moskow pada 3 – 5 Agustus 2018.”

Rusia merupakan negara yang potensial bagi pariwisata Indonesia. Dari tahun ke tahun, jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia terus meningkat. Data Kementerian Pariwisata RI menunjukkan, jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia pada 2017 mencapai 110.529 orang, naik 37,28 persen dari tahun 2016 yang tercatat sebanyak 80.514 orang. Persentase kenaikan ini merupakan yang tertinggi di antara wisatawan negara-negara lain yang berkunjung ke Indonesia.


Di sisi lain, Moskow dan Sankt Peterbug sama-sama merupakan dua kota yang selalu ramai turis. Apalagi, selama sebulan ke depan, kedua kota tersebut akan menyambut para penggemar sepak bola dari seluruh dunia. Moskow dan Sankt Peterbug termasuk dua dari sebelas kota tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018™. Karena itu, sebagaimana yang disampaikan KBRI melalui siaran persnya, promosi citra ‘Wonderful Indonesia’ sangat tepat dilakukan di kedua kota ini.

Rusia kini menjadi salah satu destinasi menarik bagi wisatawan Indonesia. Dubes Wahid bahkan melihat bahwa Rusia berpotensi menjadi destinasi baru wisata religi.


Friday, June 22, 2018

Si Puan, Orangutan Tertua Dunia Meninggal

Inilah Sosok Si Puan itu, yang kematiannya menjadi berita dunia. Dari Australia, berika kematiannya menyebar sampai ke Iran dan India.





Selasa, 19 Juni 2018 11:32 WIB

Jakarta (ANTARA News)
"Si nyonya besar" Puan yang merupakan orangutan Sumatra tertua di dunia mati di kebun binatang Western Australia, para petugas kebun binatang menggelar peringatan yang emosional pada Senin.

Puan diserahkan ke kebun binatang Perth pada 1968, dia lahir di Sumatra pada 1956.

Mati di usia 62 tahun, Puan hidup jauh di luar rata-rata harapan hidup dan tercatat sebagai yang tertua di spesiesnya oleh Guinness Book of Records pada 2016.

Menurut kebun binatang, orangutan Sumatra jarang ada yang hidup lebih dari 50 tahun.
 
Selama hidunya Puan berjasa telah melahirkan 11 anak dalam program pembiakan. Dia punya 54 keturunan di Australia, Amerika Serikat, Indonesia dan beberapa tempat lain di duna.

“Selain menjadi anggota tertua dari koloni kami, dia juga anggota pendiri program pembiakan terkenal di dunia dan meninggalkan warisan yang luar biasa,” kata Holly Thompson, supervisor primata kebun binatang dalam sebuah pernyataan yang dilansir Guardian.

“Genetikanya terhitung hanya di bawah 10% populasi zoologi global.”

Puan di-euthanasia atau suntik mati pada hari Senin setelah mengalami komplikasi akibat usia yang kata pihak kebun binatang mempengaruhi kualitas hidupnya.

 
Penjaga kebun binatang Martina Hart, yang telah bekerja dengan Puan selama 18 tahun, menulis obituari sepenuh hati setelah kematiannya.

"Selama bertahun-tahun bulu mata Puan telah memutih, gerakannya telah melambat dan pikirannya mulai berkeliaran. Tetapi dia tetap menjadi ibu pemimpin, wanita yang tenang dan bermartabat seperti dulu, ”tulis Hart dalam obituari, yang diberikan kepada Guardian Australia dan dicetak penuh di Australia Barat.
 
“Puan menuntut dan pantas dihormati, dan dia tentu memperolehnya dari semua penjaga kebun binatang selama bertahun-tahun. Dia adalah wanita pendiri koloni pembiakan terbaik di dunia.”

“Puan mengajari saya kesabaran, dia mengajari saya bahwa naluri alami dan liar tidak pernah hilang di penangkaran. Dia berada di lingkungan kebun binatang, tetapi sampai akhir dia selalu mempertahankan kemandiriannya.”

Hsing Hsing, orangutan sumatera jantan tertua di Australia mati pada tahun 2017. (berita dikutip dari Antara News)

Puan yang Menjadi Berita dunia
Perth Zoo
‏@PerthZoo
 Jun 18
More
This is the last photo of Puan, taken by her keeper, Martina Hart. Read her moving tribute farewelling the world's oldest Sumatran Orangutan! http://ht.ly/d6WB30kyHID  💕

12 replies 52 retweets 138 likes
Reply 12   Retweet 52   Like 138

Perth Zoo
‏@PerthZoo
Jun 18
More
Yesterday the Zoo family farewelled Puan, the oldest orangutan in the world, due to age related complications.
Rest in peace Puan, may you climb happily in the jungles of the sky.
https://perthzoo.wa.gov.au/article/perth-zoo-farewells-oldest-sumatran-orangutan-world …
Music by http://purple-planet.com
1:43
15 replies 82 retweets 162 likes
Reply 15   Retweet 82   Like 162

Perth Zoo
‏@PerthZoo
 Jun 17
More
Our ‘golden prince’ Putra Mas is a dad! He's sired an elephant calf at Taronga Western Plains Zoo, via artificial insemination. First time his valuable genes have been represented, heralding a new era for the regional breeding program. https://perthzoo.wa.gov.au/article/elephant-calf-sired-perth-zoo-bull-heralds-new-era-regional-program … @tarongazoo 💕








Tuesday, June 12, 2018

Monday, June 11, 2018

Matinya Badak Samson

Siang-Malam Menjaga Kuburan Samson

Sumber Detik
https://x.detik.com/detail/investigasi/20180523/Siang-Malam-Menjaga-Kuburan-Samson/index.php
Kamis, 24 Mei 2018

Pantai Karang Ranjang, tak jauh dari Pulau Handeleum, Ujung Kulon, Pandeglang, Banten, begitu indah. Tak salah bila pantai ini disebut surga dunia di wilayah paling barat Pulau Jawa itu. Tak ada kebisingan, pasir pantainya putih, air lautnya jernih kebiruan. Suara hanya datang dari deburan ombak dan embusan angin.
 
Ombak Pantai Karang Ranjang cukup tinggi karena berasal dari lautan Samudra Hindia. Rerumputan yang menghijau dengan pepohonan yang rimbun menjadikan tempat ini penuh kedamaian dan ketenangan. Maklum, kawasan pantai yang berada di kawasan hutan lindung Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) ini jarang dijamah manusia.

Begitu juga dengan Samson, yang mencari tempat peraduan terakhirnya. Berhari-hari ia berjalan meninggalkan hutan pedalaman TNUK untuk menuju pantai itu. Kakinya yang besar seakan tak mampu lagi menopang tubuhnya. Langkahnya diseret mencoba mendekati bibir pantai pada Minggu, 22 April 2018. Ketika air pasang, setengah tubuhnya tenggelam. Pada pukul 22.00-00.00 WIB, tubuhnya ambruk dan mati.

Samson bukanlah tokoh dalam cerita legenda yang sakti mandraguna. Tapi Samson adalah seekor badak Jawa (Rhinoceros sondaicus). Badak Jawa bercula satu ini merupakan spesies langka yang dilindungi pemerintah Indonesia dan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) serta masuk daftar merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).

Bangkai badak jantan itu baru ditemukan keesokan harinya oleh petugas harian lepas TNUK bernama Nandang Sumarna, yang bertugas di Pos Pantai Karang Ranjang pada Senin, 23 April 2018, pukul 07.00 WIB. Sebelumnya, ketika berpatroli, Nandang memang sempat melihat pergerakan badak dari arah timur menuju barat, persisnya dari arah Aermokla, yang merupakan kawasan Java Rhino Study and Conservation Area (JRSCA), menuju Pantai Karang Ranjang. Tapi badak itu beberapa kali keluar-masuk dari atau menuju area pagar JRSCA.
 
Keesokan harinya, Nandang terkejut melihat badak yang teridentifikasi bernomor ID: 037.2012 terbujur kaku di pantai. Kaki-kakinya yang besar tertimbun pasir. Badak itu ternyata Samson, yang ditaksir berumur 30 tahun. Badak yang berusia seperti itu sudah dikategorikan sepuh alias tua.

“Kita duga malam Senin (matinya Samson). Kakinya kan jalan di pasir, mungkin di situlah dia meregang nyawa. Air makin pasang, seolah-olah terendam, padahal kan dia dekat laut,” kata Kepala Balai TNUK Mamat Rahmat kepada detikX, 9 Mei 2018.

Melalui alat komunikasi yang dibawanya, Nandang melaporkan temuannya ke Balai TNUK. Keesokan harinya, Selasa, 24 April 2018, pihak Balai membentuk tim gabungan dari petugas TNUK, tim dokter hewan patologi Institut Pertanian Bogor, dan World Wide Fund for Nature Ujung Kulon Project.

Tim gabungan berangkat melalui jalur laut. Sebab, bila melalui darat, perjalanan akan memakan waktu lebih lama karena mesti menembus hutan lebat di kawasan Taman Nasional. Dari Kecamatan Sumur, tim bergerak menuju Desa Muara Laban, desa terdekat yang berbatasan dengan Taman Nasional.

Perjalanan pun dilanjutkan dengan menggunakan speedboat menuju Pantai Karang Ranjang. Perahu yang mereka tumpangi menyusuri garis pantai menuju bagian utara Ujung Kulon. Jarak tempuh dari Muara Laban hingga Pantai Karang Ranjang sekitar 4 kilometer, tapi waktu tempuhnya sekitar 1,5 jam. Mereka harus melalui hutan mangrove yang banyak tumbuh di sepanjang pantai.
Samson ditemukan tewas di Pantai Karang Ranjang, Ujung Kulon, Pandeglang, Banten. Samson ditemukan tewas pada Senin, 23 April lalu.
 
Begitu sampai, tim langsung melakukan pendokumentasian dan penyelamatan cula. Maklum, cula badak sangat dicari oleh para pemburu liar dan harga jualnya fantastik. Agar bangkai Samson tak terbawa arus, tim mengevakuasinya sejauh 300 meter agar aman dan tak terkena air laut pasang. “Itu ditarik-tarik lebih dari 20 jam. Lumayan, dari pagi sampai sore mengangkatnya. Maklum, berat Samson mencapai 2,3 ton,” ujar Mamat.

Dari pemeriksaan awal, tak ditemukan adanya luka akibat perburuan. Tim gabungan selanjutnya melakukan nekropsi (autopsi) dan mengambil sampel, seperti usus, hati, dan otot jantung. Hasil sementara pemeriksaan nekropsi, Samson mati tiga hari sebelum ditemukan. Tidak ditemukan tanda adanya infeksi dengan patogen yang bersifat akut atau perburuan, karena cula masih ada.

Drh. Sri Estuningsih, ahli patologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB, mengatakan kematian Samson diakibatkan kerusakan organ dalam. Hal itu setelah dilakukan pengamatan bagian dalam (hasil nekropsi). Penyebab kematian adalah torsio usus, yaitu terpuntirnya usus besar dan usus kecil. “Ini mengakibatkan kerusakan pada usus besar, sehingga bakteri mikroflora usus menghasilkan racun yang menyebar ke seluruh tubuh badak,” kata Sri kepada detikX, 27 April 2018.
 
Setelah itu, bangkai Samson dikuburkan di tempat tersebut. Kuburannya berukuran 4 x 4 meter dengan kedalaman lebih dari 1 meter. Samson terpaksa dikubur. Alasannya, untuk menghindari pencurian dan dirusak hewan buas lain yang ada di kawasan TNUK.

“Saya inginnya kan diawetkan, cuma bagaimana angkutnya. Beratnya saja 2,3 ton. Di tengah hutan lagi. Sudah begitu, harus ada ahlinya, biayanya berapa? Nah, ini di hutan belantara di pantai selatan Ujung Kulon, angkutnya pakai apa?” tutur Mamat mengenai alasan penguburan Samson.
 
Setiap hari kuburan Samson dijaga secara bergantian oleh 5-10 orang per tiga hari. Kuburan itu pun dijaga selama 24 jam sehari. Kuburan dijaga ketat karena badak Jawa bercula satu sangat dilindungi oleh pemerintah Indonesia dan dunia. “Hewan ini dilindungi undang-undang dari perdagangan internasional. Apa pun pasti kena hukum. Penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta,” kata Mamat.

Setelah tiga bulan nanti, kuburan dibongkar untuk diambil kulit dan tulangnya. Kulit dan tulang ini akan dibersihkan oleh tim ahli dari IPB dan dirangkai kembali. Setelah itu didaftarkan dalam lembaran barang milik negara. “Mungkin nanti ditaruh di museum atau di mana, itu kan bagian dari milik negara,” imbuh Mamat.

Samson sempat terlacak keberadaannya melalui kamera/video tersembunyi (camera trap) beberapa kali pada 2013, 2015, 2016, dan 2017. Samson hidup di habitatnya di sekitar Blok Cibanuwuk, Karang Ranjang, sampai ke Aermokla, yang masuk kawasan JRSCA.

Koordinator Rhino Monitoring Unit/Rhino Health Unit (RMU/RHU) Balai TNUK Mochamad Syamsudin menambahkan, pada 2014, seekor badak jantan bernama Sultan juga ditemukan mati di pantai utara Ujung Kulon, tak jauh dari Pulau Peucang. Sultan juga dikuburkan tak jauh dari lokasi ditemukan bangkainya.

“Nah, dia juga dikuburkan di situ, dijagain sama kayak Samson. Digali lagi setelah beberapa bulan, kita ambil lagi tulang belulangnya dan kita rangkai kayak yang ada di Balai,” ungkap Syamsudin, yang akrab disapa Kang Apuy, kepada detikX.

 

Syamsudin pun menjelaskan badak merupakan hewan yang sifatnya soliter (penyendiri). Karena sifatnya itulah hewan satu ini sulit dideteksi ketika sedang sakit. Bila akan merasakan kematian, badak akan mencari sumber air yang dingin, seperti laut, sungai, atau danau, untuk mendinginkan suhu udaranya.

Hal senada diungkapkan oleh Species Coordinator WWF Ujung Kulon Ridwan Setiawan. Hampir semua jenis satwa memang memiliki sifat seperti badak, mencari tempat untuk mati. Apalagi badak sangat sensitif dan tak mau diganggu oleh kehadiran hewan lainnya, apalagi manusia.


Kenapa harus jauh dari habitatnya dan mencari tempat jauh hanya untuk mati? “Saya nggak tahu begitu, mungkin kayak manusia, nyari tempat tenang buat tapa sampai mati, kayak orang dulu,” ujar Ridwan, yang disapa Iwan Podol, sambil tertawa ketika bersama tim detiXpedition menjelajahi kawasan hutan TNUK bagian selatan pada 2 Juni 2017.


Tuesday, May 15, 2018

Bersepada di Kawasan Tambora, Sumbawa

Bersepada di Sumbawa, Bisakah?




Yaa, sangat bisa… Banyak pilihan untuk bersepada di Sumbawa, baik seorang diri, maupun dengan rombongan. Saya memilih rute Dompu sampai ke Geopark Tambora, dengan melakukannya sendiri…

Banyak orang Indonesia yang tidak mengetahui fakta-fakta georafis Pulau Sumbawa. Kota Bima saja, ditafsirkan sebagai nama orang. Apalagi dengan nama Dompu, sangat asing bagi masyarakat kita. Tambora atau Gunung Tambora, sedikit banyak orang lebih mengetahuinya, karena cukup banyak publikasi tentang kawasan ini, terutama Gunung Tambora yang letusannya fenomenal pada 10 April 1815. Dalam perjalanan menuju Tambora, di Jalan Raya Calabai, bisa dilihat tumpahan lava yang sudah membatu.

Fakta-fakta visual atau pandangan mata dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan jembatan. Sepanjang jalan dari Bima ke Tambora dan dari Bima ke Pelabuhan Poto Tano, di Sumbawa Besar, pelabuhan yang menghubungkna Pulau Sumbawa dengan Pulau Lombok jalan mulus dan besar. Jalan dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan. Menurut taksiran saya, sepanjang yang saya amati, hanya 1 persen kerusakan jalan. Jalan yang rusak tersebut, dalam proses perbaikan. Ruas jalan raya di Sumbawa, baik kwalitas jalan maupun pemandangan yang disuguhkan, di Indonesia ini, hanya bisa dibandingkan dengan Sumatera Barat dan Jawa Timur. Untuk bersepada atau touring sepeda motor, di Sumbawa aman dan bersih.
Pengertian aman, masyarakat disana ramah. Sosok saya bersepada yang berpakaian UF dan sepeda MTB yang dilengkapi bagasi, saya dikira orang asing. Semua sepeda motor yang melewati saya maupun berpapasan, dan warga masyarakat di pinggir jalan, memanggil saya mister. Tidak jarang diantaranya meminta saya singgah. Karena Sumbawa kental ke Islamannya, saya menyapa dengan assaluamualaikum.

Pengertian besih, penting bagi pemain sepeda udara yang bersih untuk pernapasan. Karena kawalitas jalan baik, maka kadar debunya minim, yang berada dalam taraf toleransi. Tingkat kebisingan juga rendah, karena volume kendaraan bermotor tidak seperti di Pulau Jawa.

Pilihan Rute Sepeda
Baiklah, Bima ke timur saya meyakini sama baiknya dibandingkan dengan Bima ke barat.   Bima ke barat sampai ke Pelabuhan Poto Tano berpamandangan laut dan dan sedikt savana. Rute ke utara sampai dengan Pancasila bagus, dominan savana, sedikit laut.

Sunday, January 14, 2018

Review Camera Activ Garmin Virb Ultra 30

Review Camera Active Garmin Virb Ultra30

Untuk orang-orang yang suka merekam aktivitasnya di luar ruang, banyak camera yang ditawarkan. Selain camera konvensional, muncul camera kompak berukuran kecil dan mudah digunakan. Camera tersebut untuk merekam aktivitas yang tidak merepotkan pengguna. Camera kecil tersebut bahkan digunakan pengambilan gambar dari udara. Camare active GoPro tentu fenomenal dalam katagori ini.
Saya orang yang banyak melakukan aktivitas di luar ruang untuk kegiatan perjalanan, seperti mendaki gunung, survey GPS, bersepeda, off road dan sebagainya, memerlukan camera kompak yang sesuai dengan kebutuhan saya. Kebutuhan dasar saya adalah, semua alat perekam gambar bisa merekam setiap gerakan.

Ada gear outdoor lain memiliki GPS, seperti GoPro, Timex, Suunto, Nikon AW 100,120,140 dan sebagainya. Dalam memilih gear digital, saya tidak mengambilnya berdasarkan merek, melainkan dukungan software yang memadai untuk mengolah data, keseragaman software untuk semua gear yang dipakai. Saya memakai GPS genggam merek Garmin, jam tangan Garmin Fenix, maka saya memilih Camera Garmin  pula. Dari varian yang ditawarkan oleh Garmin, saya memilih tipe Garmin Virb Ultra 30. Dengan satu merek, saya mendapatkan software yang sama dan satu sistim koneksi. Baiklah, saya lanjutkan review Garmin Virb Ultra 30, yang saya yakini sebagai pengguna pertama di Indonesia.

Proses
Cara menjalankan camera sudah tersedia manualnya di internet, bahkan dalam Bahasa Indonesia. User silahkan mempelajari sendiri.

Tidak serta merta video yang dijalankan terlampir data GMetrik. Supaya video memiliki data GMetrik, seperti track, elevasi, kecepatan, arah, dan sebagainya, harus meng-instal VirbEdit. Ketika membuka VirbEdit, kita diperintahkan untuk men-download template, yang dapat dipilih. Tanpa mendownload template,   data GMeterik pada video tidak akan tampil.

Pemilik camera aktiv Garmin wajib mendownload Virb Editor untuk dipasang di laptop. Juga tersedia versi Android, meski dengan fungsi yang berbeda.

Pada VribEdit, terdapat alat Editing, G-Metrik, Pengaturan Transisi, Pengisi Suara, Membuat Titel, dan Map (Google Maps) untuk melihat tracklog.

Hasil rekaman gambar dan video yang dialihkan ke laptop, tersimpan dalam dua Folder, yaitu Folder DCIM dan GMetrik. Format yang ada di DCIM adalah GLV dan THM. Sedangkan di Folder GMetrik ber-format fit. Format fit merupakan catatan aktivitas oleh GPS. Format fit hasil rekaman Virb30 tersebut bisa dibaca oleh Garmin MapSource, terutama Garmin BaseCame Map. Dan, bisa dilihat di GoogleEarth.

Video yang direkam oleh VirbUltra 30, bisa dilihat otomatis dengan pemutar video, namun tidak mengandung data-data pergerakan. Supaya lengkap dengan catatan perjalannya, maka diolah di VirbEdit.


Gambar : Gamin Forums

Foto : Rizal Bustami


Contoh Video murni dari camera VirbUltra 30 yang saya buat:

Menggabungkan data GPS genggam dan video
Ternyata, VirbEdit bisa menggabungkan data GPS genggam dengan video yang dibuat terpisah, asalkan video yang dijalan bersamaan waktunya dengan GPS genggam. GPS genggam yang rekamannya berformat asli GPX, dapat dibaca oleh VirbEdit. Saya mencoba menggabung rekaman GPS genggam Garmin 62s dengan rekaman video dari camera handphone Asus ZenFone. Perlu sedikit pekerjaan tambahan dalam prosesnya. Durasi video dan durasi tracklog GPS terlebih dahulu disesuaikan jam,menit dan detik memulainya. Dikahiri pula dengan jam,menit dan detik yang sama. Bisa saja detiknya tidak sama pasti, namun masih dalam toleransi waktu. Penyesuaian waktu pngambilan video dan dari GPS, saya lakukan di Garmin MapSource. Selanjutnya, diproses di VirbEdit.

Conto video  menggabungkan GPS genggam dengan video terpisah yang saya buat:

Untuk lebih banyak mengetahui Garmin VirbUltra30, buka link ini :

Selain versi windows, juga tersedia versi Android. Hanya saja, versi Andorid fungsinya hanya sebagai remote, entahlah nanti setelah dikembangkan terus oleh Garmin.
Saya berharap, developer Garmin memperbaiki dan memperbaharui terus aplikasi miliknya.

Silahkan mencobanya…

HARGA BENELLI MOTOBI 152 TH 2023