Showing posts with label KULINER. Show all posts
Showing posts with label KULINER. Show all posts

Sunday, March 20, 2011

KULINER JAKARTA : Pecel Ikan Senopati




PECEL IKAN SENOPATI

Di kawasan Senopati dan Blok S, dimanakah tempat makan kelas warung yang layak dicoba ? 
Pecel Ikan Senopati atau Pecel Ikan Mas Arifin di Jalan Senopati layak untuk dicicipi. 

Makanan fress dimasak di tempat, sebagai makanan harian, Pecel Ikan Senopati merupakan pilihan yang pas. Warung makan milik Mas Arifin, berada di lokasi yang ramai perkantoran di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.

Lauk yang tawarkan oleh warung ini adalah serba goreng, yaitu goreng ikan gurame, goreng ikan mas, goreng ayam, goreng tahu / tempe. Dihidangkan komplit dengan sayur mentah dan sambel ulek, yang disebut sebagai bumbu pecelnya. “Ya, saya sendiri yang nguleknya,” tutur Mas Arfin kepada Cantigi.

Berada disana memang untuk makan siang,  cantigi.com harus sebentar antri untuk mendapatkan tempat duduk. Dilihat dari cara berpakaian orang-orang makan siang disini, tampak seperti pegawai  perkantoran. Diakui oleh Mas Arfin, di warungnya itu, memang pelanggannya adalah pegawai perkantoran. Selain harganya terjangkau, kwalitas memasak dan rasanya setara dengan makanan sejenis yang disediakan oleh rumah makan besar.

Pecel Ikan Senopati dinamai oleh Mas Arfin, berada di Persimpangan Jl.Pulo Mbangkeng dengan Jalan Raya Senopati. Warung makan yang sudah 17 tahun bertengger di trotiar ini, dibantu oleh 5 karyawan. Dibuka mulai pagi sampai jam 15.00.

Pecal Ikan Mas Arifin, atau Pecel kan Senopati, merupakan bagian dari khasanah Kuliner Jakarta. (Rizal Bustami)


Mas Arifin / Foto : Rizal Bustami




Peta : navigasi.net





Tuesday, February 22, 2011

Kuliner Jakarta



SATE KAMBING H.MARDOPI
Asam Reges
H.Mardopi (foto: Cantigi)
Asem Reges di Sawah Besar, Jakarta Pusat dikenal sebagai pusat penyedia onderdil kendaraan dan mesin, baik baru maupun bekas.

Disini juga menyediakan keperluan pernak-pernik kendaraan. Bagi pemilik kendaraan lawas, disinilah tempatnya untuk mencari onderdil dan perbaikan atau modifikasi.


Satu lagi yang amat terkenal di sini adalah service carburator. Banyak penyedia layanan service carburator di Asem Reges, namun satu yang kondang, yaitu service carburator Taut di Gang Taman Sari V. Gang Taman Sari V ini juga dikenal dengan nama generiknya Gang Taut.


Tapi, ada satu lagi yang dikenal luas di kawasan ini, tapi tidak dikenal umum, yaitu Sate Kambing H. Mardopi. Berikut laporan Cantigi Peace untuk para pecinta kuliner.

Sate H. Mardopi hanyalah sate yang dijajakan dengan gerobak. Lokasinya pas diujung Gang Taman Sari V, disamping Pasar Inpres Asem Reges. H. Mardopi bersama istrinya, Ny. Dian, sudah berjualan sate sejak tahun 60-an. Ayah 4 anak dan 1 anak angkat ini, masih setia melayani pelanggan yang dibantu oleh istrinya.

Sate khas Betawi ini, dilengkapi dengan sup. Suatu yang unik pada sate Betawi adalah, hidangan sate dilengkapi dengan kuah sop. Kuh sop tersebut gratis. Bisa juga memesan sop komplit dengan daging dan rebusan tulangnya. Tetapi, bagi yang paham, mereka hanya pesan kuahnya saja.
Kelebihan dari Sate H. Mardopi adalah kwalitas membakarnya. Bakaran daging kambing tidak sampai membara atau menyisakan arang. Daging tetap kelihatan merah dan segar, namun matang bakar.

H. Mardopi dan Ny.Dian yang hampir sepuh, sate khas Betawi yang berbumbu kacang dan bumbu kecap ini jangan sampai hilang di pasaran. Umum terjadi, bahwa rumah makan tidak bergenerasi karena anak-anak pemilik tidak tertarik meneruskan usaha yang dirintis oleh orangtuanya. Ketika ditanyakan kepada Ny.Dian, siapa nenatinya akan meneruskan dagang sate ini ? “Ada tuh, si gadis. Dia doang tuh yang mau bantu-bantu jualan,” terang Ny.Dian mengenai anak gadisnya.

Dengan pengeluaran tidak sampai 10.000 rupiah, sudah dapat menikmati sate klasik Jakarta, meski diperlukan perjuaangan ke Asem Reges. Namun, inilah salah satu aset kuliner Jakarta. Selamat menikmati... ! (Rizal Bustami)



Peta : navigasi.net








Saturday, December 25, 2010

Kuliner : Warung Anglo

Rumah Makan Warung Anglo,
Warung Desa ada di Kota


Suatu siang, Cantigi diajak makan oleh Seno M. Hardjo, seorang pengamat musik dan Pengurus AMI (Anugrah Musik Indonesia) yang juga sebagai calot kuat Ketua AMI untuk menggantikan Tantowi Yahya. Saya diajak ke Rumah Makan Warung Anglo.

Rumah Makan Warung Anglo berada di Jalan Senopati, Jakarta Selatan. Makanan yang dihidangkan khas makanan Jawa - yang sebetulnya adalah makanan sehari-hari buatan rumahan. Memang serba tradisionil, benar-benar ala kampung. Jika berjalan-jalan di kota-kota kecil di Jawa Tengah, tidak akan susah menemukan warung makan macam ini.
Menunya, ya, sederhana. Seperti sayur-sayuran oseng, pepes ikan, pepes ayam, ayam goreng, tempe  goreng, tempe bacem, tahu goreng, tahu bacem, gading gepuk dan makanan umum lainnya. Api kecil anglo, memanaskan sayur-sayuran berkuah dan sop. Minuman olahannya pun bisa kita temui di pinggir jalan, macam es jeruk, es kopyor, es kelapa muda, juice tomat, juice alpokat, dan sebagainya. 
Bagaimana rasa makanannya ? Sebagaimana makanan rumah, kira begitulah rasanya – yang sangat umum.




Ketika memasuki Warung Anglo ini, saya sibuk sendiri menilik-nilik meja, bangku, kursi, tiang, langit-langit, lampu, hiasan dinding, posisi AC, mejak menu, jam antik, lantai, tangga, jendela dan pintu. Saya lupa makan karena keasyikan memotret semua properti yang ada disana dan termasuk ubin. Saya barangkali subyektif, karena saya termasuk penggemar properti antik – yang beberapa macam saya miliki di rumah sendiri, seperti meja makan shet, sketsel tua, lemari tua, rak tua, jam tua, dan beberapa lainnya.


Pemilik Warung Anglo, Ibu Yunita, benar – benar telah memikirkan dengan cermat setiap komponen masa lalu untuk disandingkan di restaurant ini. Rumah makan yang baru berjalan 2 tahun ini, meski kesan ketuaannya bisa ditemui di Yogyakarta atau di Solo, misalnya, namun kini adanya di kawasan elit Jakarta. 
Makan, bukan sekedar perut kenyang. Makan di Warteg sudah cukuplah untuk mengisi lambung. Makanan sebagai sebuah wisata atau mencari kesenangan, mungkin pula dalam bentukan gaya hidup metropolis. Untuk mencapai nilai-nilai tambahan dari sebuah rutinitas makan, makan perlu diimbuhkan dengan gaya dan suasana sehingga rumah makan sebagai menjadi sebuah konsep. 
Konsep yang diwujudkan, makan berubah menjadi ritual yang menyenangkan. Perut kenyang, batin terhibur pula. Inilah konsep-konsep rumah makan dan kedai yang kini sedang berkembang di Jakarta dan kota-kota besar lainnya macam Bandung dan Surabaya. Kuliner sudah menjadi gaya hidup orang-orang perkotaan.


Nah, foto-foto yang Cantigi sajikan ini, dijepret dengan camera Canon G11. Pengambilannya manual, karena saya tidak hendak didikte oleh kepintaran camera. Saya memang didikte, tapi oleh suasana dan keadaan di dalam restauran itu. Saya pilih ASA 100 dan 80 untuk mendapatkan butiran halus.  Foto-foto yang termuat ini, tidak terkena sentuhan editing, kecuali pengecilan ukurannya saja.  (Rizal Bustami)


Sunday, September 13, 2009

Tour Kuliner



Melihat Kampung Kapau, Dapur Nasi Kapau
Nasi Kapau di Kramat Raya, Jakarta Pusat telah membuat makanan ini popelar. Mudah ditemui di Indonesia, masakan Minangkabau dengan label Kapau. Bahkan di Malaysia pun Nasi Kapau ada, yang dibuat oleh perantau Minang disana. Seperti Nasi Kapau itu ?
Di Kramat terkenal Nasi Kapau Ibu Kaca Mata, yang sudah berjualan disana sejak tahun 70-an. Dinamakan Ibu Kaca Mata, karena wanita ini memakai kaca mata. Itulah nama jenerik untuk ibu yang masih berjualan sampai saat ini.
Apa sih Nasi Kapau ? Ini merupakan pertanyaan yang umum bagi orang non Sumatera Barat.
Kapau sendiri adalah nama sebuah Nagari, atau Nagari di Sumatera Barat. Nagari Kapau, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Nagari yang berpenduduk tetap sekitar 5000 jiwa ini, tidak seberapa jauh dari Kota Bukittinggi, lebih kurang 5 km. Warganya lebih banyak merantau. Kalau tidak berjualan nasi, berdagang bumbu masak.
Untuk menuju Nagari Kapau sangat mudah. Dari Kota Bukittinggi, tuju Jalan Raya Soekarno Hatta. Jalan ini, terusan ke Payukumbuh sampai ke Pekanbaru. Di simpang empat Tanjung Alam, ke kiri. Menuju Simpang Kapau ini jalan lurus mulus seakan menuju Bukit Barisan, dengan hamparan sawah di kiri kanan jalan. Menoleh ke balakang, terpampang Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Sungguh pemandangan yang elok, ditambah pula udara yang sejuk dan bersih. Kendaraaan angkutan desa juga ada ke Nagari Kapau.
Pertanyaan lain yang muncul begini. Apa bedanya dengan masakan Padang ?
Masakan Padang merupakan ragam masakan umum bagi masyarakat Sumatera Barat, sebagaimana ditemui di rumah makan berlabel Masakan Padang. Sedangkan masakan Kapau, hanya di kampung ini saja adanya. Uniknya, setiap orang (kaum ibu-ibu) di Kapau bisa membuat makanan jenis itu.
Pada dasarnya masakan Kapau merupakan makanan sehari-hari disana. Kemudian, di Bukittinggi muncul amai-amai (ibu-ibu) yang berjualan nasi. Amai-amai tersebut tidak saja berjualan nasi di Bukittinggi, juga berjualan keliling di pasar-pasar kampung, yang mana munculnya mingguan. Misalnya Pasar Lasi, Pasar Baso, Pasar Biaro, Pasar Padang Luar dan sebagainya. Munculnya Nasi Kapau di Kramat tahun 70-an juga demikian. Hanya sekedar memenuhi kebutuhan makan warga Sumatera Barat di kawasan itu.
Dalam khasanah masakan Minangkabau, masakan Kapau memiliki karakter sendiri. Farian menunya juga banyak, hampir menyamai masakan Minangkabau. Namun, ada beberapa menu khas Kapau, seperti sayur, usus, rendang bebek, belut goreng, gulai tempe. Pada sayur, semua jenis sayuran disatukan. Dendeng Kapau juga berbeda dengan dendeng umunya. Dendeng Kapau, daging yang telah ditipiskan dijemur sampai kering baru kemudian digoreng. Supaya menarik selera, dibubuhi dengan cabe goreng. Usus 12 jari sapi dicuci bersih lalu dimasukkan adonan tepung beras dan telor bebek yang kemudian diremus dan dimasak dengan bumbu kahas, maka jadilah nama lauk itu dengan “gulai tambunsu”, karena tambunsu adalah usus menurut sebutan orang Minang. Hanya orang kapau yang bisa mengolah usus sapi senikmat itu. Memasaknya rumit. Jika tidak lihai, usus tersebut tidak menarik dan berbau amis. Begitupula untuk masakan kikil yang disebut orang dengan “gulai tunjang”, semacam kekhasan lain dari masakan Kapau.
Masakan kapau minim rempah kering. Jika diperhatikan, kuah gulai Kapau senada, berwarna kuning. Ramuannya kuat ke kunyit dan kemiri.
Dalam penyajiannya, masakan Kapau tidak dihidangkan secara lengkap seperti di Rumah Makan Padang. Nasi kapau dihidangkan dalam bentuk menu pilihan pembeli, lalu dibubuhi dengan bumbu rendang, sayur, kuah gulai ini – itu serba sedikit. Jadi, lengkaplah dalam satu piring itu berbagai rasa. Maskan kapau akan betambah nikmat bila dibeli dalam hidangan bungkusan. Aroma daun dan dengan percampuran berbagai menu itu, membuat Kapau sangat khas.
Menariknya pula, setiap keluarga di kapau memiliki kelebihan sendiri-sendiri dalam menu. Si anu lebih Ok rendangnya. Si Uni Upiak, unggul di dendengnya. Uda Faisal, hebat di Gulai Tambunsu (Usus). Begitu pula kekhasan Ibu Kaca Mata di Jakarta. Jika ingin menikmati dendeng dan rendang itik, ke Ibu Kaca Mata. Kalau di Pasar Baso atau di Los Lambuang Bukittinggi adalah rendang itik carilah di kedai yang tabir putihnya bertuliskan “Nasi Kapau ‘Tek Syam”.
Nasi Kapau kini menjadi andalan ekonomi keluarga perantau. Apalagi sejak pemerintah kota, seperti Bukittinggi dan Jakarta mengakomodir kehadiran mereka. Pemda DKI menyediakan mereka berdagang di ujung Jalan Kramat Raya. Pemda Kota Bukittinggi, menyediakan tempat khusus di Pasar Los Lambuang. Di Pasar Los Lambuang ini, apa saja menu masakan Kapau ditemui. Dari pecel sampai cendol. Meski menuju Pasar Lambuang – yang terletak di lereng kota itu berNagarikan-Nagarikan, penikmat makan bersedia bersusah payah mencapainya.
Pada masa Ramadhan, di Simpang Kapau banyak ditemui orang berjualan Nasi Kapau pada sore hari. Kapau lengkap dengan nasi, atau lauk saja untuk berbuka puasa dan makan sahur. Selain makanan utama, juga ditawarkan makanan lainnya yang manis-manis, seperti kolak lengkap (kampiun). Satu makanan kecil khas Kapau adalah “godok tangguli” atau “godok tinta”. Godok ialah campuran pisang dengan tepung yang dilumatkan dan digoreng. Kelengkapannya, itulah tangguli. Tangguli sebagai kuah atau tinta untuk godok tersebut. Tangguli dibuat dari gula merah tebu yang diencerkan. Kuah berwarna coklat tersebut seperti jeli encer. Boleh dicoba. Tidak ada di Jakarta. Apalagi yang namanya pecal Kapau, ceritanya lain lagi.
Sejatinya Nasi Kapau itu adalah fast food-nya masakan Minangkabau. Makanan siap saji untuk para pekerja dan penikmat selera. (Rizal Bustami)










Tuesday, December 16, 2008

Nasi Goreng Cantigi

Nasi Goreng Cantigi


Tanpa VEKSIN !

Rasanya sayup – sayup sampai ke rendang. Dasarnya adalah Nasi Goreng Padang.

Nasi Goreng Cantigi diolah dengan kesungguhan. Mulai memperlakukan bawang, sampai menatanya di piring. Cara membuatnya :

Bawang merah dan daun bawang diiris. Sedangkan bawang putih diulek. Bawang ditumis sampai wangi, lalu dibubuhi cabe giling, garam dan rempah – rempah kering. Kemudian diberi kecap.

Memperlakukan bumbu dan rempah amat penting dalam memasak. Misalnya, bawang putih diiris, bawang putih digiling, bawang putih dibelender - dengan bawang putih diulek akan berbeda hasilnya. Bawang putih diulek lebih wangi dan lebih menggurihkan makanan.Urut-urutan memasukkan bumbu pun harus mendapat perhatian. Masukan terlebih dahulu bawang putih, baru kemudian bawang merah, daun bawang, seledri, cabe dan bumbu.

Setelah matang matang, nasi goreng ditata dipiring. Diberi kerupuk merah khas Padang, irisan tomat dan ketimun.

Sifat bumbu dan rempah

Tumisan bawang memberikan keharuman. Khusus bawang putih, selain memberikan keharuman akan menggurihkan. Kecap manis cukup 1/2 sendok makan. Kecap terlalu banyak, justru menghilangkan rasa bumbu dan membuat lidah jenuh. Keharuman bawang putih bisa kalah bila mentumisnya disatukan dengan yang lainnya. Maka, dahulukanlah memasukkan bawang putih ke penggorengan.

Cantigi Peace memberikan sedikit rahasia ketimun dan kerupuk merah dalam nasi goreng ini. Tidak semua oang menyukai ketimun, namun aroma ketimun dapat merangsang selera makan – bila dipadukan dengan makanan berbumbu kare. Sedangkan kerupuk merah, supaya rasa nasi goreng dimulut “berharmonisasi”. Dengan kata lain, “tingkah gendang” saling mengisi karena rasa kerupuk cendrung tawar.

Veksin sangat tidak diperlukan – merusak kesehatan. Veksin digunakan oleh orang yang tak lihai memperlakukan bumbu. Oleh : Kedai Kopi Cantigi

Teh Telor

Tentang Teh Telur

Tidak logis ini makanan. Apalah rasanya bila telur dicampur dengan teh. Bayangkan saja, teh dengan telur sebagai minuman. Kesan pertama tentu anyirnya telur. Tapi, nanti dulu ! Jangan terburu-buru menghakimi rasanya sebelum mencicipinya.

Ini minuman berasal dari Minangkabau. Orang Minang sudah terkenal kelihaiannya meracik menu makanan, sebagaimana kejeniusan masyarakat Jawa membuat jamu untuk berbagai pengobatan. Ini minuman, benar – benar terbuat dari telur yang dicampur dengan air teh.

Proses pembuatannya, kuning telur diambil, dikocok dengan gula sampai pekat dimama gula menyatu dengan telur. ¬ Agar anyirnya hilang, dan rasanya enak, kocokan telur dibubuhi vanili putih, vanili kuning, bubuk coklat dan rempah-rempah - kemudian susu. Teh digodok dengan daun pandan. Kocokan telur yang sudah siap, disiram dengan air teh.

Rasanya mirip – mirip kue bolu


Di Sumatera, minuman ini populer. Bermanfaat bagi tubuh, terutama untuk meningkatkan stamina bagi pekerja berat dan begadang. Bahkan, wanita yang baru melahirkan anak dibuatkan teh telur. Minuman “ajaib” ini, mampu meningkatkan vitalitas, karena mengandung hormon. Mengandung nutrisi, kalori tinggi dan kafein. Yang penting, minuman ini tidak merusak kesehatan sebagaimana miniman suplemen energi.

Sifat rempah dan Penyedap
Daun pandan dan vanili putih untuk pengharum. Vinili kuning memberikan kesan mendalam di lidah. Bubuk coklat sebagai penyambung semua kandungan dalam minuman tersebut sehinga teh telur terasa menjadi padat. Oleh : Kedai Kopi Cantigi

Monday, December 08, 2008

KULINER

RUBRIK MASAK MEMASAK

Cantigi Peace, akan menampilkan resep-resep makanan, trik memasak dan sifat bumbu. Bagi pembaca Cantigi Peace, diberikan halaman untuk memperkenalkan resep-resep makanan kebanggaan. Artikel harus disertai foto.

HARGA BENELLI MOTOBI 152 TH 2023