Pengantar Redaksi,
Saya penggemar peta dan digital navigasi. Setiap perjalanan yang saya lakukan, terarah dan tercatat. Alat navigasi yang gunakan yaitu GPS Garmin, GPS yang terdapat pada handphone, dan Android. Macam-macam peta dan navigasi saya coba, karena saya tidak fanatik terhadap satu sistim. Sejauh ini yang terbaik dan akurat, baru hanya Google Maps. Bernavigasi digital telah saya lakukan di berbagai dareah di Indonesia, bahkan di pedalaman seperti di Baduy, Ijen, sampai di pedalaman Papua, yaitu di Lembah Baliem. Perjalanan auto pilot yang saya lakukan, yaitu berkeliling Pulau Jawa dengan mobil Land Rover Seri II seorang diri. Perjalanan tersebut menghasilkan 2650 km yang dicatat oleh GPS Garmin. Satu kasus yang menarik adalah, suatu citra satelit yang ditampilkan oleh Google Earth, yaitu berupa tajuk pohon yang menyeberangi sungai di kawasan Baduy, Banten, saya ambil koordinatnya, lalu dipindahkan ke GPS Garmin, lalu saya lakukan pencarian. Ternyata tajuk pohon tersebut adalah Jembatan Akar Baduy. Dan, Jembatan Akar itulah yang saya cari dalam rangka pemetaan Baduy. Meski saya tidak pernah memakai produk Apple, berita yang dilansir oleh media luar negeri tentang peta navigasi yang dibuat oleh Apple yang dipasangkan di iPhone, menarik perhatian saya. Saya percaya, Apple akan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat pada peta mereka. (Rizal Bustami)
Foto : Kompas |
Sabtu, 22 September 2012
Peta Buatan Apple Membuat
Pengguna Tersesat
Fitur peta Apple Maps membuat kesal banyak pengguna
peralatan Apple karena tidak akurat, lambat dan kualitasnya masih mentah.
Sebuah kota ada di lautan,
daerah pertanian disebut bandar udara, jalan layang berakhir entah di mana dan kota Stratford-upon-Avon,
tempat asal Shakespeare, mendadak ada di dalam sebuah rumah sakit.
Selamat datang di dunia baru peta Apple Maps yang menyapa
pengguna iPhone dan
iPad saat mereka mengunduh fasilitas perangkat lunak
bergerak yang baru, iOS 6.
Fitur peta yang dibuat sendiri oleh Apple Inc itu
diperkenalkan tanpa kehebohan pada Juni oleh kepala divisi perangkat lunak
perusahaan tersebut, Scott Forstall, dan merupakan penantang langsung dari jasa
yang sama yang dikeluarkan oleh Google Inc.
Namun aplikasi tersebut sudah mendapat kritikan dari
pengguna global karena sejumlah kesalahan geografis, informasi yang hilang dan
karena ketiadaan fitur yang membuat Google Maps begitu populer, termasuk arah
transportasi publik, data lalu lintas yang komprehensif atau gambar jalanan.
Apple Maps telah menggantikan Google Maps, yang tidak lagi
tersedia dalam iOS 6.
“[Apple Maps] ini gagal total,” ujar Jeffrey Jorgensen,
warga San Fransisco. “Peta ini lebih lambat, arah yang ditunjukkan lebih buruk
dan data lokasi tidak akurat. Secara keseluruhan, kualitasnya belum bagus.”
Jorgensen, desainer untuk perusahaan Internet, mulai
menggunakan Apple Maps beberapa bulan lalu, karena Apple menyediakan fitur itu
lebih awal untuk orang-orang dalam program pengembangan perangkat lunaknya. Ia
mengatakan lebih sering menggunakan Google Maps yang ada di telepon Android
milik istrinya.
Juru bicara Apple, Trudy Muller, mengatakan perusahaan
tersebut meluncurkan jasa baru tersebut dengan kesadaran bahwa itu inisiatif
besar.
“Maps merupakan solusi berbasis sistem cloud dan makin
banyak orang yang menggunakannya, semakin baik kualitasnya,” ujar Muller.
“Kami menghargai semua masukan konsumen dan sedang bekerja
keras untuk memperbaiki pengalaman konsumen.”
Kritikan tersebut muncul menjelang peluncuran iPhone 5, yang
mulai ada di toko seluruh dunia Jumat ini. iPhone 5 sudah dilengkapi dengan iOS
6 dan Maps.
Beberapa pengguna telah membuat blog Tumblr yang dengan
sarkastik diberi nama “Maps iOS 6 yang Dahsyat”, dimana orang dapat memasang
foto kesalahan peta tersebut (theamazingios6maps.tumblr.com/). Gambar-gambar
tersebut menunjukkan kota Leknes di Norwegia ada
di laut Norwegia, sementara seluruh kota Stratford-upon-Avon disebut rumah sakit.
Beberapa kesalahan tersebut bahkan membuat jengkel politisi.
Menteri Kehakiman Irlandia, Alan Shatter, mengatakan ia terkejut mendapati
Airfield, tanah pertanian seluas 35 are di daerah konstituennya di Dundrum,
Irlandia, diberi label dengan gambar pesawat.
Shatter mengatakan hal itu bisa membahayakan para pilot dan
ia menyarankan dalam pernyataan tertulis kepada Apple supaya menggunakan gambar
“sapi, kambing, biri-biri atau bunga”, karena “gambar pesawat tersebut
merupakan imajinasi yang tidak benar.”
Pengguna di Asia terkejut melihat dua set wilayah sengketa
Kepulauan Senkaku. Beberapa orang bergurau bahwa hal tersebut merupakan upaya
Apple dalam memberikan solusi diplomatik pada Jepang dan Tiongkok, yang
keduanya ingin mengklaim kepulauan tersebut.
Tidak Mudah Diperbaiki
Di New York, warga tidak senang karena peta Apple tidak
memberikan arah transit untuk transportasi publik, salah satu fitur yang paling
banyak digunakan dalam Google Maps di banyak kota.
“Telepon saya seharusnya bisa memberitahu bus atau kereta
mana yang harus saya naiki,” ujar Kenan Ali, warga Brooklyn, New York, yang
selalu menggunakan kendaraan umum di dalam kota dan telah menggunakan iPhone
sejak 2008.
“Saya harap perbaikan berikutnya akan memasukkan arah transit
kendaraan.”
Jasa peta Apple ini tampil dalam gambar kota-kota tiga
dimensi yang disebut “Flyover", berikut perkembangan lalu lintas terbaru
dan navigasi tiap titik, fitur terbaru yang ada di telepon Android tapi tidak
ada di peralatan Apple.
Data pemetaan keluaran Apple diambil dari sistem navigasi
kendaraan bernama TomTom. Tomtom mengatakan bahwa kualitas petanya baik tapi
mereka tidak mengembangkan aplikasi tersebut.
“Selama proses perubahan data pemetaan menjadi sebuah
aplikasi, setiap pembuat aplikasi melakukannya dengan cara mereka sendiri,”
ujar juru bicara TomTom Cem Cohen. “Kami tidak ikut ambil bagian dalam proses
tersebut. Apple menggunakan peta yang sama persis dengan yang dipakai konsumen
lain.”
Cohen mengatakan TomTom belum berdiskusi dengan Apple
mengenai isu tersebut.
Secara teori perbaikan perangkat lunak Maps dimungkinkan,
namun masalahnya sepertinya cukup “besar dan fundamental,” ujar Marcus
Thielking, salah satu pendiri Skobbler, pembuat aplikasi populer GPS Navigation
2, yang dibuat menggunakan sarana OpenStreetMap.
“Pertanyaannya adalah seperti apa keahlian yang mereka
miliki di dalam dan seberapa banyak yang mereka alihkan ke pihak ketiga,” ujar
Thielking, dengan menambahkan bahwa Apple memerlukan orang-orang dengan
keterampilan spesifik untuk memperbaikinya.
“Hal tersebut bukan kompetensi utama mereka,” tambahnya.
Google tidak mengatakan apakah aplikasi Google Maps akan
tersebdia untuk iOS 6. Para pengguna sekaran
gini harus mengakses Google Maps lewat perambah.
“Tujuan kami adalah untuk membuat Google Maps tersedia bagi
semua orang yang ingin menggunakannya, tanpa memandang alat, perambah atau
sistem operasinya,” ujar perusahaan tersebut dalam pernyataan tertulis.
(AP/Reuters)
No comments:
Post a Comment