Saturday, June 13, 2009

Gunung Tambora



Letusan Gunung Tambora (1815),Bencana Bagi Dunia

Letusan Gunung Tambora, yang kini masuk dalam wilayah Kabupaten Bima itu termasuk salah satu dari 100 bencana terbesar sepanjang masa. Bayangkan saja, letusan yang terjadi 11 April 1815, terasa hingga dua Musim Semi hingga tahun 1817. Bencana tersebut menelan korban 150.000 orang meninggal.

Letusan tersebut sebenarnya, gejala alam saja. Namun, bagi masyarakat setempat ceritanya lain lagi. Bagi masyarakat, letusan Gunung Tambora merupakan kemarahan Tuhan atas perilaku manusia.
Dari puncak gunung setinggi 3.960 m itu, muncul tiga gumpalan api yang terpisah memuncak hingga tinggi sekali. Seluruh puncak gunung segera diselimuti lava pijar. Sebarannya meluas hingga ke jarak yang sangat jauh. Pecahan-pecahan yang tersebar di udara telah mengakibatkan kegelapan total. Abu yang disebarkan sampai ke Pulau Jawa yang jaraknya 310 mil (500 km). Abu menutupi tanah dan asap dengan lapisan setebal beberapa sentimeter, begitu Sir Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Jawa, dikutip Stephen J.Spignesi dalam bukunya yang diterjemahkan Bonifasius Sindyarta, S.Psi, berjudul 100 Bencana Terbesar Sepanjang Masa.

Thursday, June 11, 2009

SEPEDA GUNUNG


Cibodas - Gunung Putri, 2.5 KM Saja !


Jarak Cibodas – Gunung Putri melintasi Kebun Raya Cibodas hanya 2.5 km. Dimulai dari ketinggian 1337 dpl ke ketinggian 1542 dpl. Meski jaraknya “sejengkal”, menggoes sepeda disini alang kepalang capeknya. Kita akan terhibur karena pemandangan yang dilewati. Melayangkan pandangan ke arah bawah, hamparan perkebunan, keramaian Cipanas dan barisan perbukitan. Memandang ke arah atas, terpampang Gunung Gede Pangrango. Perjalanan ke Gunung Putri, melewati kawasan Wisata Agrowisata. Sampai ke Gunung Putri, mata akan selalu terbelalak oleh pamandangan lepas.


Di Gunung Putri kita tidak dapat lagi menikmati pemandangan karena sudah ditutupi oleh bangunan bertingkat. Lewati sajalah Gunung Putri karena tidak ada yang bisa dinikmati lagi. Turun kea arah Cipendawa (peternakan ayam), ada dua pilihan jalan. Lurus, atau belok kiri. Bila lurus, langsung ke Jalan Raya Cipanas. Sedangkan belok ke kiri, akan ada dua pilihan. Bisa ke Pasar Cipanas atau kembali ke Kebun Raya Cibodas.

Dalam pilihan ini, saya turun ke Pasar Cipanas (1008 dpl) untuk makan siang di Warung Mang Alan. Warung makan Mang Alan berada di depan Kantor Kecamatan Pacet, pas di pinggiran pasar. Menunya gabungan rasa Sunda dan masakan Minang. Soal rasa, tidak mengecewakan dan murah pula. Kelebihan masakan Mang Alan, yang berasal dari Minang ini, selalu baru. Saya makan disini sejak tahun 1985, ketika lagi giat-giatnya mendaki gunung Gede Pangrango.


Kembali ke Cibodas, berarti menggoes dari ketinggin 1008 dpl ke ketinggian 1337 dpl, dengan jarak kurang lebih 2 km. Saya naik melipiri Istana Cipanas, Makam Pahlawan, Tanjakan Berlian, Gunung Batu dan masuk lagi ke kawasan Kebun Raya Cibodas.


Saya menggoes sepeda mengambil waktu matahari terbuka. Gunanya adalah untuk melatih kelelahan otot dan pernapasan. Berlatih di ketinggian, akan menambah cadangan oksigen di dalam darah serta menambah kapasitas paru - paru. Demikian anjuran Bung Octav, pelatih pisik Team Everest Kapasus, Pelatih Pisik Putri Everest, Pelatih Pisik PSSI kepada saya. “Tampah gizi lu untuk cadangan energi,” kata Bung Octav kepada saya.

Dengan jarak hanya lebih kurang 6 km, dibutuhkan waktu menggoes 2.5 jam. Selama 2.5 jam lagi, untuk istirahat, ambil foto dan makan siang. (Rizal Bustami)
















HARGA BENELLI MOTOBI 152 TH 2023