(Artikel
ini diambil dari VOA Indonesia. Artikel yang berasal dari Ruters tersebut,
menjadi menarik untuk mendalami Turki, sebagai Negara yang menjembati dua
peradaban yaitu Barat (Eropa) dan Timur, khususnya Timur Tengah. Turki yang
bersejarah hebat, merupakan satu-satunya Negara Islam yang berperadaban Barat,
Editor Cantigi Peace).
Konflik
di Turki Soroti Perpecahan Budaya
Protes-protes
yang terjadi di Turki menyoroti perpecahan yang berakar sampai
1920an,
ketika Mustafa Kemal Ataturk membentuk republik sekuler.
Mustafa Kemal Ataturk, Wikimedia |
Istanbul_
Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan berdiri di depan para pendukung
setianya
yang melambaikan bendera-bendera Turki, menyerukan "Allahu Akbar,"atau
Allah Maha Besar, dan memanggil nama-nama penyair Ottoman yang saleh dalam mengecam
warga lain yang menantang kekuasaannya.
Para
pendukung melambai-lambaikan bendera Turki dengan latar belakang gambar Perdana
Menteri Recep Tayyip Erdogan saat mereka menunggu kedatangannya di Ankara
(9/6).
Di
seluruh Istanbul, bendera-bendera yang
sama, bulan sabit dan bintangberwarna
putih dengan latar belakang merah, juga dilambaikan, namun merekamemproklamirkan
apa yang oleh beberapa pengkritik Erdogan sebagai Turki yang berbeda.
Kerusuhan
dan demonstrasi telah menyoroti perpecahan pada masyarakat Turki yang berawal
pada 1920an ketika Mustafa Kemal Ataturk membentuk republik sekulerdari
reruntuhan teokrasi Ottoman.
Ia
melarang identitas Islam tampil di kehidupan publik, menggantikan huruf Arabdengan
aksara Latin dan mendorong penggunaan pakaian ala Barat serta hak-hak perempuan.