Review Camera Active Garmin Virb Ultra30
Untuk orang-orang yang suka merekam aktivitasnya di luar
ruang, banyak camera yang ditawarkan. Selain camera konvensional, muncul camera
kompak berukuran kecil dan mudah digunakan. Camera tersebut untuk merekam aktivitas
yang tidak merepotkan pengguna. Camera kecil tersebut bahkan digunakan
pengambilan gambar dari udara. Camare active GoPro tentu fenomenal dalam
katagori ini.
Saya orang yang banyak melakukan aktivitas di luar ruang
untuk kegiatan perjalanan, seperti mendaki gunung, survey GPS, bersepeda, off
road dan sebagainya, memerlukan camera kompak yang sesuai dengan kebutuhan
saya. Kebutuhan dasar saya adalah, semua alat perekam gambar bisa merekam
setiap gerakan.
Ada gear outdoor lain memiliki GPS, seperti GoPro, Timex,
Suunto, Nikon AW 100,120,140 dan sebagainya. Dalam memilih gear digital, saya
tidak mengambilnya berdasarkan merek, melainkan dukungan software yang memadai
untuk mengolah data, keseragaman software untuk semua gear yang dipakai. Saya
memakai GPS genggam merek Garmin, jam tangan Garmin Fenix, maka saya memilih
Camera Garmin pula. Dari varian yang
ditawarkan oleh Garmin, saya memilih tipe Garmin Virb Ultra 30. Dengan satu
merek, saya mendapatkan software yang sama dan satu sistim koneksi. Baiklah,
saya lanjutkan review Garmin Virb Ultra 30, yang saya yakini sebagai pengguna
pertama di Indonesia.
Proses
Cara menjalankan camera sudah tersedia manualnya di internet,
bahkan dalam Bahasa Indonesia. User silahkan mempelajari sendiri.
Tidak serta merta video yang dijalankan terlampir data
GMetrik. Supaya video memiliki data GMetrik, seperti track, elevasi, kecepatan,
arah, dan sebagainya, harus meng-instal VirbEdit. Ketika membuka VirbEdit, kita
diperintahkan untuk men-download template, yang dapat dipilih. Tanpa
mendownload template, data GMeterik
pada video tidak akan tampil.
Pemilik camera aktiv Garmin wajib mendownload Virb Editor
untuk dipasang di laptop. Juga tersedia versi Android, meski dengan fungsi yang
berbeda.
Pada VribEdit, terdapat alat Editing, G-Metrik, Pengaturan
Transisi, Pengisi Suara, Membuat Titel, dan Map (Google Maps) untuk melihat
tracklog.
Hasil rekaman gambar dan video yang dialihkan ke laptop,
tersimpan dalam dua Folder, yaitu Folder DCIM dan GMetrik. Format yang ada di
DCIM adalah GLV dan THM. Sedangkan di Folder GMetrik ber-format fit. Format fit
merupakan catatan aktivitas oleh GPS. Format fit hasil rekaman Virb30 tersebut bisa
dibaca oleh Garmin MapSource, terutama Garmin BaseCame Map. Dan, bisa dilihat
di GoogleEarth.
Video yang direkam oleh VirbUltra 30, bisa dilihat otomatis
dengan pemutar video, namun tidak mengandung data-data pergerakan. Supaya
lengkap dengan catatan perjalannya, maka diolah di VirbEdit.
Gambar : Gamin Forums |
Foto : Rizal Bustami |
Contoh Video murni dari camera VirbUltra 30 yang saya buat:
Menggabungkan data
GPS genggam dan video
Ternyata, VirbEdit bisa menggabungkan data GPS genggam
dengan video yang dibuat terpisah, asalkan video yang dijalan bersamaan
waktunya dengan GPS genggam. GPS genggam yang rekamannya berformat asli GPX,
dapat dibaca oleh VirbEdit. Saya mencoba menggabung rekaman GPS genggam Garmin
62s dengan rekaman video dari camera handphone Asus ZenFone. Perlu sedikit
pekerjaan tambahan dalam prosesnya. Durasi video dan durasi tracklog GPS
terlebih dahulu disesuaikan jam,menit dan detik memulainya. Dikahiri pula
dengan jam,menit dan detik yang sama. Bisa saja detiknya tidak sama pasti,
namun masih dalam toleransi waktu. Penyesuaian waktu pngambilan video dan dari
GPS, saya lakukan di Garmin MapSource. Selanjutnya, diproses di VirbEdit.
Conto video menggabungkan GPS genggam dengan video
terpisah yang saya buat:
Untuk lebih banyak mengetahui Garmin VirbUltra30, buka link
ini :
Selain versi windows, juga tersedia versi Android. Hanya
saja, versi Andorid fungsinya hanya sebagai remote, entahlah nanti setelah
dikembangkan terus oleh Garmin.
Saya berharap, developer Garmin memperbaiki dan memperbaharui
terus aplikasi miliknya.
Silahkan mencobanya…