Ciptagelar – Cipeuteu, The Real Mountain Bike
Dua malam lamanya di Ciptagelar, kami melanjutkan perjalanan ke Parung Kuda setelah berpamitan kepada Ibu Sepuh. Sebelum meninggalkan Ciptagelar, Ibu Sepuh (istri almarhum Abah Anom), memberi kami sarapan. “Makan dulu. Di jalan nggak ada rumah. Kalo perlu bawa bekal makanan untuk di jalan,” kata Ibu Sepuh.
Tak kami lewatkan pula berpamitan dengan para sesepuh dan ibu – ibu dapur.
Rute Parung Kuda, melewati makam Abah Anom. Sekalian saja kami berziarah ke makam tokoh spiritual masyarakat Kesepuhan Banten Selatan itu.
Track ini adalah jalan inspeksi Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Oleh warga Ciptagelar dan masyarakat di Kebandungan, dijadikan jalan pintas tradisionil. Jalan ini sebetulnya seukuran kendaraan roda empat. Namun, karena tidak pernah dirawat, jalan makin mengecil. Di banyak bagian jalan tinggal setapak, yang hanya bisa dilalui oleh sepeda motor. Bahkan, beberapa jalan telah berubah menjadi saluran air saat hujan. Oleh pengemar off road roda empat, jalan tersebut pernah dijadikan sebagai ajang aksi. Tapi sekarang, sudah tidak bisa lagi dilalui oleh kendaraan roda empat. Ada baiknya jalan tersebut tidak diperbaiki, agar tidak menjadi lalu lintas umum sehingga menggangu ketenangan alam disana.
Melintasi taman nasional dari sisi barat ke sisi timur, melewati lima punggungan. Di sepanjang jalan penuh dengan pepohonan tua yang membuat kanopi. Beberapa pohon tumbang, melintang di jalan. Beberapa kali kami bertemu dengan penduduk, dan kami berjalan bersama-sama.
Melalui track ini makanan harus dibawa. Untuk minum, jangan kawatir, banyak kali kecil dengan air jernih mengalir.
Sebaiknya memakai sepatu tracking dan gaiter. Dengan memakai sepatu gunung, selain untuk melindungi kaki, juga untuk memperkuat kuda-kuda. Gaiter akan melindungi kaki dari benturan batu dan tusukan ranting. Helm wajib dipakai, untuk menghindari tusukan ranting semak-semak.
Sepeda benar-benar sempurna, bawa keperluan part cadangan. Kesehatan harus prima, karena jauh dari bantuan penduduk.
Setelah melewati hutan, akan terpampang hamparan lembah kearah Kebandungan. Dusun Pemumpeuk adalah perkampungan pertama yang dijumpai. Nantinya akan bertemu Persimpangan Cipeuteu. Ke kiri Cikaniki, Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan ke kanan Kebandungan, terus ke Parung Kuda. Jalan menuju Parung Kuda turun naik. Penanjakannya cukup tajam.
Ini track sempurna untuk mountain bike. The real mountain bike, inilah medannya. Cobalah !
Posisi Ciptagelar : S6 48.153 E106 29.893
Ketinggian Ciptagelar : 1165 dpl
Posisi Cipeuteu : S6 46.367 E106 36.112
Ketinggian Cipeuteu : 846 dpl
Jarak Ciptagelar – Cipeuteu : 18 km
Lama Tempuh : 7 jam
Jarakan Cipeuteu – Parung Kuda : 31 km
Lama tempuh (jalan malam) : 5 jam
Top Peak : 1356 dpl S 6.47.33.61 E 106.31.00.09
5 comments:
Mantab bang.....kapan kesana lagi? Mudah2an ngga bentrok jadwalnya
Mereka ngajak gue lagi ke Ciptagelar untuk hadiri Acara Saren Taun awal Agustus nanti. Tapi memakai rute lain,antara Cisolok atau lewat Perkebunan Teh Nirmala (Taman Nasional Gunung Halimun Salak).Gue cendrung lewat jalan tradisionil penduduk dari Nirmala. Jalur tracking ! Bagaimana, berminat ?
Mantab....Minat Bang, hrs catet di kalender biar ngga bentrok
Tanggal acara Saren Taun belum ditentukan oleh sesepuh Ciptagelar, mereka akan mengabari. Siapkan waktu 1 minggu untuk tujuan ini, karena kita tidak sekedar maen sepeda.
Mantap bang, kapan lagi gowes.... (Ombing)
Post a Comment