Tuesday, December 16, 2008
KUNJUNGAN KE CISOKA
Kami melayani kunjungan ke Tambang Emas Rakyat Cisoka dengan mobil Land Rover. Dapatkan pengalaman yang seru, menggapai puncak bukit, menuruni lembah untuk melihat dari dekat koloni penambang emas. Lama perjalanan 1 hari penuh. Berangkat jam 06.00 dari Bogor. Tujuan ke arah Rangkas Bitung. Baca artikel lengkap dan foto : Tambang Emas Tradisionil Cisoka.
Nasi Goreng Cantigi
Nasi Goreng Cantigi
Tanpa VEKSIN !
Rasanya sayup – sayup sampai ke rendang. Dasarnya adalah Nasi Goreng Padang.
Nasi Goreng Cantigi diolah dengan kesungguhan. Mulai memperlakukan bawang, sampai menatanya di piring. Cara membuatnya :
Bawang merah dan daun bawang diiris. Sedangkan bawang putih diulek. Bawang ditumis sampai wangi, lalu dibubuhi cabe giling, garam dan rempah – rempah kering. Kemudian diberi kecap.
Memperlakukan bumbu dan rempah amat penting dalam memasak. Misalnya, bawang putih diiris, bawang putih digiling, bawang putih dibelender - dengan bawang putih diulek akan berbeda hasilnya. Bawang putih diulek lebih wangi dan lebih menggurihkan makanan.Urut-urutan memasukkan bumbu pun harus mendapat perhatian. Masukan terlebih dahulu bawang putih, baru kemudian bawang merah, daun bawang, seledri, cabe dan bumbu.
Setelah matang matang, nasi goreng ditata dipiring. Diberi kerupuk merah khas
Sifat bumbu dan rempah
Tumisan bawang memberikan keharuman. Khusus bawang putih, selain memberikan keharuman akan menggurihkan. Kecap manis cukup 1/2 sendok makan. Kecap terlalu banyak, justru menghilangkan rasa bumbu dan membuat lidah jenuh. Keharuman bawang putih bisa kalah bila mentumisnya disatukan dengan yang lainnya. Maka, dahulukanlah memasukkan bawang putih ke penggorengan.
Cantigi Peace memberikan sedikit rahasia ketimun dan kerupuk merah dalam nasi goreng ini. Tidak semua oang menyukai ketimun, namun aroma ketimun dapat merangsang selera makan – bila dipadukan dengan makanan berbumbu kare. Sedangkan kerupuk merah, supaya rasa nasi goreng dimulut “berharmonisasi”. Dengan kata lain, “tingkah gendang” saling mengisi karena rasa kerupuk cendrung tawar.
Veksin sangat tidak diperlukan – merusak kesehatan. Veksin digunakan oleh orang yang tak lihai memperlakukan bumbu. Oleh : Kedai Kopi Cantigi
Teh Telor
Tidak logis ini makanan. Apalah rasanya bila telur dicampur dengan teh. Bayangkan saja, teh dengan telur sebagai minuman. Kesan pertama tentu anyirnya telur. Tapi, nanti dulu ! Jangan terburu-buru menghakimi rasanya sebelum mencicipinya.
Ini minuman berasal dari Minangkabau. Orang Minang sudah terkenal kelihaiannya meracik menu makanan, sebagaimana kejeniusan masyarakat Jawa membuat jamu untuk berbagai pengobatan. Ini minuman, benar – benar terbuat dari telur yang dicampur dengan air teh.
Proses pembuatannya, kuning telur diambil, dikocok dengan gula sampai pekat dimama gula menyatu dengan telur. ¬ Agar anyirnya hilang, dan rasanya enak, kocokan telur dibubuhi vanili putih, vanili kuning, bubuk coklat dan rempah-rempah - kemudian susu. Teh digodok dengan daun pandan. Kocokan telur yang sudah siap, disiram dengan air teh.
Rasanya mirip – mirip kue bolu
Di Sumatera, minuman ini populer. Bermanfaat bagi tubuh, terutama untuk meningkatkan stamina bagi pekerja berat dan begadang. Bahkan, wanita yang baru melahirkan anak dibuatkan teh telur. Minuman “ajaib” ini, mampu meningkatkan vitalitas, karena mengandung hormon. Mengandung nutrisi, kalori tinggi dan kafein. Yang penting, minuman ini tidak merusak kesehatan sebagaimana miniman suplemen energi.
Sifat rempah dan Penyedap
Daun pandan dan vanili putih untuk pengharum. Vinili kuning memberikan kesan mendalam di lidah. Bubuk coklat sebagai penyambung semua kandungan dalam minuman tersebut sehinga teh telur terasa menjadi padat. Oleh : Kedai Kopi Cantigi
MENU KEDAI KOPI CANTIGI
Menu Kedai Kopi Cantigi
Menu Kedai Keopi Cantigi tidak seberapa banyak, sebagai penamping ngobrol-lah ! Namun, makanan dan minuman dibuat dengan cara / pakem aslinya, artinya diolah secara tradisionil - tidak memakai alat modern. Yang lebih penting lagi, makanan dan minuman higines dan sehat. Menu di Kedai Kopi Cantigi tanpa Veksin atau MSG.
Menu Kedai Kopi Cantigi :
- Nasi Goreng
- Mie Goreng
- Mie Rebus
- Teh Telor / Kopi Telor
- Kopi Hitam
- Kopi Susu
- Teh
- Soft Drink
Kedai Kopi Cantigi siap melayani makanan siap saji untuk acara outbound, camping, dan acara bersama di lapangan.
AIR TERJUN CIBEUREUM
Jalan Jalan Ke Air Terjun Cibeureum
Memasuki jalan setapak menuju Air Terjun Cibereum, resapi keadaan dan lingkungannya. Biarkan kulit, pikiran meresapinya. Satukan diri dengan alamnya.
Pengunjung akan mendapatkan pengalaman batin yang mendalam begitu berada di sini – setelah meninggalkan lingkungan keseharian.
Air Terjun Ciberieum berada di Taman Nasional Gede Pangrango. Tidak seberapa jauh dari hiruk – pikuk
Dari pintu gerbang Taman Nasional, letak air terjun hanya 2.7 km dan lama tempuh sekitar 1 jam berjalan kaki. Jalan setapak ke air terjun lapang dan aman. Jalan dilengkapi dengan pal-pal sebanyak 28 buah – yang dimulai dengan HM 00. Setiap Pal, oleh pengelola Taman Nasional ditandai dengan koleksi tanaman yang ada disitu. Misalnya di Pal HM 01, terdapat pohon Kitembang Merah (Syzigium antisepticum). Pohon Suren (Toona sureni)
Selanjutnya :
HM 02 : Pohon Saninten (Castanopsis argentea), buahnya berduri.
HM 03 : Pohon Muncang (Ostodes paniculata), buahnya disukai tupai. Pandan (Pandanus furcatus),
Rotan Badak (Plectocomia eloagata).
HM 04 : Pohon Beleketebe (Sloanea sigun), Konyal / Markisa (Passiflora suberosa)
HM 05 : Kumpulan pohon-pohon merah, daunnya enak dimakan. Pohon Rasamala (Altingia exelsa), “sang raja hutan pegunungan.”
HM 06 : Paku Rane (Selaginella opaca), Pohon Suren (Toona sureni)
HM 07 : Paku Siur (Cyathea latebrosa), Pohon Manglid (Manglietia glauca), Pohon Jelatang (Dendrocnide stimulans).Daunnay beracun.
HM 08 :Tanaman Babakoan (Eupatorium sordidum). Daun berbulu, bunga ungu. Janitri (Elaeocarpus
HM 09 : Pohon Panggang cucuk (Trevesia sundaica), Pohon Mareme (Glacchihion cyrtostylum), Rotan badak
(Plectocomia elongata).
HM 10 : Pohon Jamuju (Dacrycarpus imbricatus), Sirih Areuy, obat sariawan
HM 11 : Pohon Darangdan (Ficus cuspidate), Pohon Walen (Ficus ribes)
HM 12 : Babakoan (Eupatoriumsordidum), Pacar tere atau Pacar air (Impatien palttypetala)
HM 13 : Tapus (Amomum coccineum), jahe-jahean sebagai obat demam
HM 14 :Anakan Hariang hijau (Begonia isoptera), Pohon Jamuju (Dacrycarpus imbricatus)
HM 15 : Lobelia angulata, tanaman merayap
HM 16 :Telaga Biru (sebelah kanan). Istirahat disini, nikmati kebeningan airnya. PohonPuspa (Schima wallichii),
HM 17 : Walek adep / Klingkilaban (Mussaenda frodonsa)
HM 18 :Terjadi perubahan keadaan. Udara makin dingin. Tumbuhan Cangkok (Curculigo capitulate), dan
sebagainya.
HM 19 : Disediakan jembatan kayu untuk memudahkan pengunjung berjalan. Dibawah jembatan terdapat rawa.
Kirinyuh, Nampong (Eupatorium riparium). Pohon Pakis / Pohon Paku (Cyathea latebrosa). Bisa
dimakan dan enak. Terdapat macam-macam pakis disini. Pohon Pencekik merambat (Fragraeablumei),
tumbuh di batang Manglid / Baoro (Manglietia glauca). Buah Kiterong,makanan monyet danowa.
HM 20 : Memasuki daerah Rawa Gayonggong. Jika cuaca baik, dapat dari sini dapat menikamti pemandangan
Gunung Pangrango.
HM 21 : Masih di Rawa Gayonggong. Terdapat tumbuhan Pisang liar (Musa acuminate),dan Tebu liar.
HM 22 : Palem bingbin (Pinangga coranata),
Kileho canting (Saurauja pendula).
Sumber buku Cibodas ke Cibereum, terbitan Taman Nasional Gede Pangrango
/ Rizal Bustmai / Foto : Alfan Noviar)
Kami siap mengantar dan menyediakan kebutuhan pengunjung ke Air Terjun Cibeureum. Datangi Kedai Kopi Cantigi di Pasar Wisata Cbodas.
Monday, December 15, 2008
MOUNTAIN BIKE : Bersepada di Kebun Raya Cibodas
Pedistaraian Kebun Raya Cibodas, memanjakan pengunjungnya. Menelusuri kebun raya yang terkenal di dunia ini, menjangkau seluruh kawasan. Hamparan rumput, pohon-pohon tua berlumut, koleksi tanamannya dapat dinikmati dengan jalan kaki, bahkan dengan kendaraan roda empat bagi orang pemalas. Menikmati keindahan Kebun Raya Cibodas dengan sepeda, perlu dicoba. Selain sehat, daya jelajah lebih luas dan lama tempuh lebih cepat. Selain itu, tentu akan mendapatkan suatu pengalaman pribadi yang mengesankan bagi keluarga. Memang di beberapa ruas jalan terdapat pendakian dan penurunan, namun tidak panjang. Ketika harus mendaki, sepeda bisa dituntun. Pengunjung yang hendak mencoba bersepeda di Kebun Raya Cibodas, tidak perlu repot-repot membawa sepeda. Di Pasar Wisata Cibodas, tersedia sepeda yang dapat disewa. Sepeda yang
Lokasi Kebun Raya Cibodas-LIPI ber
Monday, December 08, 2008
REDAKSI
Blog atau Webs, merupakan media informasi, sifat dan tujuannya sama dengan media massa radio, televisi, kantor berita, surat kabar, majalah, tabloid, serta jurnal ilmiah. Yang membedakannya hanyalah bangunannya saja - perangkatnya.
Webs atau blog yang berbasis internet, telah melahirkan gelombang informasi yang hebat di "bundar"nya bumi ini. Cepat dan sesaat. Informasi apa saja bisa didapatkan dengan mengketik satu kata. Manusia yang "pembaca" menjadi lebih cepat mendapat kebutuhannya dibandingkan dengan media "konvensional".
Kehebatan lain dari media internet ini, siapa saja bisa membuat medianya sendiri, misalnya dengan blog - yang sudah tersedia. Kepintaran dan kebebasan menjadi mata pisau dua sisi yang sama-sama tajam keduanya. Pintar dengan ilmunya, pintar utak atik internet dan bebas menerbitkannya.
Melalui media internet, informasi bisa diterbitkan tanpa aling-aling. Tanpa aling-aling, misalnya, pornografi, cerita cabul, penghasutan dan rasis. Kepada siapa dimintai pertanggungjawaban terbitan-terbitan macam itu ? Penerbitnya anonim !
Kepada sidang pembacalah, kepada masyarakatlah tanggungjawab moral dan etika itu terpikulkan. Masyarakat sendirilah yang harus pandai-pandai menerima dan menolak.
Cantigi Peace, isinya dipertanggungjawabkan secara hukum, UU Pokok Pers , Kode Etik Jurnalistik dan Hak Hak Intelektual.
Rizal Bustami
Redaksi :
Alfan Noviar
Alvien "Gimbal"
Krisna
Trides (Bukittinggi)
Alamat : Jalan Bratasena I,No.14,
Perumahan Indraprasta II,
Kotamadya Bogor,Jawa Barat
Kedai Kopi Cantigi : +2663512095
Mobile : 0815 1097 0668
Email : bungacantigi@yahoo.co.id
KULINER
Cantigi Peace, akan menampilkan resep-resep makanan, trik memasak dan sifat bumbu. Bagi pembaca Cantigi Peace, diberikan halaman untuk memperkenalkan resep-resep makanan kebanggaan. Artikel harus disertai foto.
Friday, December 05, 2008
MOUNTAIN BIKE : Mega Mendung - Pondok Pemburu

JAGA STAMINA DI MEGA MENDUNG - PONDOK PEMBURU
Foto foto : kiriman.
Karena mereka nggak bisa nulis artikel, foto doang yang dikirim. Makanye, ajak gw. Ade penulis dan fotografer. Nggak mahal kok, honornya. Cukup ame bacang doang ! Ha,ha,ha........ !
Mereka ini adalah penggeos anti angkot. Dari Kota Bogor, mengayuh sepeda ke Pondok Pemburu.





Thursday, December 04, 2008
DAYAK

PONDOK UDA IS

Berhuma Di atas Bukit
Ia bangun sebuah pondok di bukit berhutan rapat pada ketinggan 900 meter dari permukaan laut. Berhawa sejuk, bahkan mendekati dingin. Untuk mencapai pondoknya ia buat jalan sendiri. Panjang jalan 3. 5 km dengan lebar 1 meter meliuk – liuk mengikuti kontur perbukitan. Kalau berjalan kaki, membutuhkan waktu 2 jam baru sampai ke pondoknya. Sepanjang jalan dipayungi oleh hutan. Untuk memudahkan mencapainya, ia sediakan tiga buah sepeda motor trail. Pisik pondoknya tak berbeda dengan rumah para transmigran. Berdiri kokoh pas di lereng yang sudah diratakan. Seluruh bangunannya terbuat dari kayu. Balok, kaso dan papan dibiarkan apa adanya, tanpa penghalusan. Beratapkan seng, berlantai papan. Pondok dibagi tiga bagian. Bagian sayap kakan, berukuran besar untuk kamar tuan rumah dan kamar tamu. Bagian sayap kiri untuk para penjaga pondok. Sedangkan ruang satu lagi, berada di tengah – tengah, berfungsi sebagai dapur dan pemanas ruangan. Tidak ada ruang makan dan meja makan. Penggantinya berupa meja panjang dengan bangku panjang yang menghadap ke halaman. Air diambil dari mata air yang terdapat di lereng bukit. Air tersebut dialirkan menggunakan pompa berukuran besar. Ada bangunan lain yang berukuran kecil yang berfungsi sebagai rumah air. Penerangan menggunaknan pembangkit listrik. Di belakang pondok ditanami jagung dan singkong. Di halaman, menjuntai ketela. Ada sayur sawi, kol, terong, tomat, dan cabe serta tanaman lainnya. Di belakang pondoknya ia ternakkan ayam kampung. Sedangkan beras, dihasilkan dari sawah yang terletak di kaki bukit. Disamping itu, Uda Is menanami lahannya dengan durian, rambutan, mangga, jeruk, kopi dan kayu manis. Seperti yang dikatakan olehnya, garam saja yang didatangkan dari luar. Tidak ada kemewahan disini karena tiada perabot, televisi, tape recorder dan sebagainya. Kepada tamunya, ia seakan ‘memaksa’ orang untuk merasakan tinggal di rumah petani. Duduk – duduk di bangku panjang, baik siang maupun malam hari, terasa tak membosankan. Pandangan disini tak terhalang. Di sekitar pondok yang berhutan rapat itu, banyak ditemukan monyet dan siamang yang berbulu kemerah – merahan. Monyet – monyet tersebut keluar mencari makan padi sampai jam 10.00 dan sore sekitar jam 16.00. Binatang lainnya bisa disaksikan disini adalah berbagai jenis burung. Binatang tersebut dapat disaksikan dari pondok melalui teropong, atau mendekat sedikit di dalam hutan. Pondok tersebut tidak persis berada di puncak bukit. Puncak bukit berada sekitar 200 meter di atas pondok. Jalan juga buat. Di puncak bukit ada hellipad. Dari puncak bukit bisa terlihat samar – samar Danau Singkarak di bagian selatan. Ke utara, barat dan timur tampak dataran terhampar luas. Kota Payakumbuh dari sini jelas tampak. Beberapa kali hellikopter mendarat menjemputnya. Ke sinilah Uda Is membawa tamu – tamunya dengan sepeda motor trail untuk menikmati keindahan pemandangan. Oleh para remaja dan pelajar dari kota Payakumbuh, lokasi ini dijadikan sebagai tempat kemping. Ada cerita menyangkut pemburuan Tommy. Pondok Uda Is ini menjadi sasaran karena Tommy dikira bersembunyi di sini. Seorang pegawai Pemda Payakumbuh, sekampung dengan Uda Is, menceritakan bagaimana dirinya ditanyai macam – macam oleh intel soal Tommy. Sedangkan Uda Is saat itu ada di Jakarta. “Polisi mengada-ada. Aku tak kenal dengan Tommy,” kata Uda Is. Untuk berkomunikasi ke rumahnya, dilakukan dengan radio komunikasi. Baik di rumah maupun di pondok ia pasangi antena. Ketika bergerak di kawasan bukit, ia pergunakan radio HT. Selain itu, tentunya sangat penting baginya adalah berkomunikasi melalui saluran selular. Di sini sinyal diterima penuh.
Ingin Seperti Petani
Baru matahari terasa hangat ketika seorang lelaki datang menyandang bambu kering di bahunya. Ia baru saja keluar dari hutan membawa air nira yang diturunkan dari pohon enau. Nira terasa enak bila diminum ketika masih baru. Satu malam saja didiamakan, akan berubah rasanya menjadi tuak. Inilah hidangan keist




-
LAPORAN PERJALANAN : Apa saja di Baduy ? Wisata Budaya dan Wisata Alam tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. Sepanjang...
-
Ayo, Bersepeda di Kebun Raya Ci bodas Pedistaraian Kebun Raya Cibodas, memanjakan pengunju n gn ya . Menelusuri kebun raya yang terken...