Ali Sadikin dengan Peninggalannya !
“Orang Indonesia , bangsa kerupuk,” ungkapan Bang Ali yang terkenal.
Bangsa kerupuk yang dimaksudkan Bang Ali adalah, orang Indone sia
doyan kerupuk. “Kalau makan, pasti pakai kerupuk,” sambung Bang Ali.
Itulah Bang Ali – yang sangat mengenali masyarakatnya. Ketika dia masih menjadi Gubernur DKI , ia dipuja dan dihujat sekaligus ditakuti. Namun kemudian, selepas jabatannya sebagai gubernur, ia tetap dihormati sebagai orang yang merombak wajah Jakarta dari kampung besar menjadi metropolis.
Sesekali dia datang ke Taman Ismail Marzuki. Kedatangannya tidak menentu, seolah-olah sedang Sidak. “Bang Ali besar sekali perhatiannya ke TIM. Kalau dia datang, semuanya diam, semuanya jadi tertib,” kenang Acil “Bogor ”, yang belum juga menjadi alumni IKJ.
Ali Sadikin, adalah nama yang populer di Indonesia . Kepopulerannya menyamai Presiden Presiden Indonesia .
Bang Ali menjadi monumental di Jakarta dengan gagasan-gagasannya merombak Jakarta dari sebuah “kampung besar” menjadi bandar utama dunia. Pada masanyalah Jakarta mempunyai kelengkapan - sebagai kota yang modern dan berbudaya. Memang, gebrakannya memunculkan kontroversi, misalnya melegalkan perjudian dan meng-adakan lokasi pelacuran, Keramat Tunggak. Namun demikian, Ali Sadikin menjadi kenangan masyarakat setiap kaki menginjak gang-gang pemukiman dengan proyek MHT-nya, untuk mengenang M. Husni Thamrin. Jakarta mempunyai “bengkel” budaya yang produktif, yaitu TIM (Taman Ismail Marzuki). Orang Betawi dilindungi budayanya, dengan menetapkan kawasan Condet sebagai Cagar Budaya. Jakarta mempunyai Cagar Alam, Muara Angke; Jakarta mempunyai Kebun Binatang, Rangunan; Jakarta mempunyai Taman Budaya, TMII; Jakarta mempunyai wisata bahari, Ancol.
Penulis buku tersebut adalah Drs. R.Mohammad Ali, Fotografer F.Bodmer, Terjemahan Bahasa Inggrisoleh Dra.Damayanti Soebiakto.
Cantigi Peace akan memperkenalkan foto – foto yang terkandung dalam Djakarta Through The Age. Siapa saja boleh mengungguh foto tersebut, asalkan menyebutkan sumbernya. Foto-foto tersebut tidak digunakan untuk kepentingan bisnis. (Rizal Bustami)
No comments:
Post a Comment