Sunday, July 15, 2012
Thursday, July 05, 2012
Eric Martoyo |
Montecristo
Seperti
Mendengarkan Musik Luar Negeri…
Sebuah pertunjukan kecil tapi mendapat perhatian besar oleh para
sesepuh musik, pengamat dan peliputan, terjadi di Bentara Budaya Jakarta, 31Mei
2012. Montecristo, telah membuat para penonton tercengang-cengang…
(Ini adalah sebuah episode dari kehidupan Mrs. Chan saat ia
mengatakan kepada saya secara pribadi, Eric Martoyo)
“Ancestral Land”
Words by Eric Martoyo; Music by Eric Martoyo & Fadhil
Indra; Arranged by Fadhil IndraThe propaganda had been burning in her soul
She was only nineteen years old
When she said, “Mama, I have to go”
The moon and stars were dancing in her eyes
When she boarded the ship for her ancestral land
The sail was spreading hopes and dreams
“Hello brothers and sisters, here I am”
Chorus:
They were welcomed by
the dragon dance The only thing to remember again and again
And then a man said, “You don’t belong in this land”
Life’d never be the same
Music: . . . . . .
Nights and days were
slowly passing by She was forced to answer the same questions every day
And for years, she survived on
Three cups of plain rice day after day
Chorus:
They were welcomed by
the dragon dance The only thing to remember again and again
And then the man said, “You’ve come to spy on us”
“This life you must give up”
Her heart was broken
and her faith was drowned
She’d got nowhere to
hide and nowhere to run She was a prisoner in her dreamland
The wall was just too high to climb, whoa…
Music: . . . . . .
The sail was spreading
hopes and dreams “Hello brothers and sisters, here I am”
Chorus:
They were welcomed by
the dragon dance
The only thing to
remember again and again
And then the man said,
“You’ve come to spy on us” “This life you must give up”
Her heart was broken
and her faith was drowned
She’d got nowhere to
hide and nowhere to run She was a prisoner in her dreamland
The wall was just too
high to climb
They were welcomed by
the dragon dance The only thing to remember again
“Oh Lord, take me with
You”
“Where are You?”...
“Where are You?” “Please take me with You now”
“Now! Now! Now! Now!”
Ketika diundang oleh Seno M. Hardjo untuk menonton Montecristo di Bentara Budaya Jakarta, 31 Mei 2011, saya
pikir ini adalah sejenis musik jazz pop. Kesan itu saya dapatkan dari poster
pertunjukannya. Begitu dram ditabuh, gitar listrik dipetik, tuts piano
dimainkan, yang muncul adalah musik rock yang hingar bingar dan padat. Saya masih
acuh tak acuh, untuk mengeluarkan camera saja malas. Kesan saya mulai berubah
menyimak lafal Inggris sang vokalis Eric Martoyo yang sempurna. Ketika Eric
berbicara dalam bahasa Inggis yang fasih, sebagai pengantar musik dan groupnya,
saya mulai antusias. Puncak keantusiasan saya – ketika sampai ke latar panggung
untuk memotret.
Sembilan lagu yang dinanyikan,
semua lirik dalam bahasa Inggris, dan gubahan mereka. Tidak ada keraguan lagi
jika mendengarkannya bagai mendengarkan musik rock dari Eropa atau Amerika.
“Apa pendapat lu Zal,” tanya Seno
seusai pagelaran.
“Seperti mendengarkan musik luar
negeri dan elitis,” jawab saya.
Siapa Montecristo ?
Saya pun heran, kok ada group
musik sebagus itu yang terkubur diantara rimba musik
Sebagai pengakuan bahwa
Montecristo bukanlah group musik “murahan”, adalah kehadiran Yockie Suryo
Prayogo di panggung mengiringi Montecristo dengan pianonya. Apa yang dikatakan
oleh Bung Yockie, bahwa Montecristo perlu didukung. Tentu Bung Yockie punya
alasan tersendiri mengapa ia terlibat dalam group ini.
“Pertama kali Seno menawarkan
Montecristo, saya minta sample lagunya. Setelah saya dengarkan, saya minta
bertemu dengan mereka. Kami bertemu di Plaza Senayan. Saya tidak yakin, karena yang
datang adalah seorang “karyawan berdasi”, dan itu adalah Eric Martoyo. Sejak
itu kami garap musik bersama-sama. Sedangkan Seno, adalah ‘ayah angkat’ dari
Montecristo,” ungkap Bung Yockie yang diiringi tepuk tangan oleh penonton.
“Ketika pertama kali mendengakan Montecristo, hanya Bung Yockie yang cocok untuk menangani mereka. Begitu saya sampaikan kepada mereka, mereka mau sekali,” terang Seno, mantan wartawan musik, produser, juga penggiat di AMI (Anugrah Musik
Jadilah panggung tersebut sebagai “panggung sandiwara”, dengan kelihaian Lilo membawakannya, sehingga cair, akrab dan berkesan.
Montecristo lahir tahun 2007 silam. Mereka ini adalah pemain
musik yang tekun. Setelah terbentuk, menyamakan persepsi, dan kemudian membulatkan
tekat. Mereka terdiri dari Eric Martoyo (vokal utama), Rustam Effendy (gitar),
Fadhil Indra (piano, keyboard), Haposan Pangaribuan (bass gitar), Alvin
Anggakusuma (gitar) dan Keda Panjaitan (drum). Kemudian mereka sering tampil di
berbagai panggung pertunjukan, dengan aliran Rock Progresif.
“Berawal ketika saya bertemu
dengan Rustam menonton Dream Theater di Singapore. Kembali ke Jakarta , kami membentuk group musik, lalu
susun personel,” Eric menjelaskan.
Nah, lagu terakhir yang dihidangkan Montecristo, yaitu Crash berlatar belakang kejatuhan
sebuah pialang saham terbesar, Lehman Brothers
Amerika pada tahun 1998-yang
memicu krisis global. Itulah yang puisi yang dinyanyikan. Pembuatan lirik-lirik
itu melalui proses pengamatan dan kecermatan seorang yang dibekali kecerdesan.
Melalui kretivitas musiknya, Montecristo terasa cerdas dan elitis. Cerdas, karena lirik-liriknya. Elitis, karena santun.
Rekaman album pertama terjadi antara April dan Juli tahun
2009, dengan label Celebration of Birth.
Inilah lagu-lagunya. Dikatakan oleh mereka, musik ini
dilahirkan untuk kritik.
1. Ancestral Land
2. About Us3. A Romance of Serendipity
4.
5. Celebration of Birth
6. In Touch With You
7. Crash
8. Forbidden Song
9. Clean
(Rizal Bustami)
Sunday, June 17, 2012
Sinta Tantra, Seniman Inggris Asal Indonesia
Foto : BBC |
Asal
Foto BBC |
Foto : BBC |
Jembatan
tersebut rencananya akan diresmikan pada bulan Juli menjelang, bertepatan
dengan pelaksanaan Olimpiade London 2012. Menurut Sinta, lukisan dinding di
jembatan menuju kawasan pusat keuangan CanaryWharf mencerminkan denyut kehidupan pusat keuangan yang hampir tidak pernah
tidur selama 24 jam sehari. Jadi lukisan didominasi warna cerah seperti merah
jambu dan biru. Proyek sekala besar seperti ini membuat Sinta merasa
tertantang. "Saya suka bikin proyek yang besar sekali. Saya suka
kolaborasi sama orang lain, sama orang yang ada expertise (keahlian) yang saya
tidak tahu," kata Sinta Tantra kepada BBC Indonesia.
Dalam wawancara
untuk acara Tokoh BBC Indonesia, menuturkan semula tidak mudah menembus pasar
seni Inggris yang sudah mapan. Kesulitan utama adalah mencari rumah seni yang
mau menggandengnya. "Susah sekali, tetapi
saya percaya kunci utama sebagai seniman muda adalah produksi sendiri dan
sebanyak mungkin ikut pameran," tutur seniman berusia 30 tahun itu.
Foto : BBC |
Foto : BBC |
Foto : BBC |
Peluang bagi
Sinta semakin terbuka ketika dia memperolah penghargaan bergengsi
"Deutsche Bank Award in Fine Art" pada 2006. "Untuk jadi orang
seni, orang harus memahi kreativitasnya tetapi juga harus punya otak bisnis.
Waktu saya dapat Deutsche Bank Prize saya bisa bikin karya saya dari seni ke
bisnis," jelasnya.
Sinta Tantra adalah seniman Inggris, keturunan
Foto : BBC |
Tantra telah dipamerkan dalam pameran tunggal dengan MonikaBobinska Galeri,
Foto : Wikipedia |
(Dikutib dari BBC
Sunday, June 10, 2012
Sudono Salim
TURUT BERLASUNGKAWA WAFATNYA SUDONO SALIM, OM LIEM. SEMOGA ARWAH BELIAU DITERIMA TUHAN. "Warisan yang beliau tinggalkan, berupa kamajuan ekonomi dan teknologi bagi Indonesia". (Rizal Bustami)
Sudono Salim tahun 1990. Foto Majalah Tempo |
Saturday, June 02, 2012
Kelok 9
MENGAYUH SEPEDA KE KELOK SEMBILAN
Alam yang elok, makanan lezat, adat-sitiadat
yang kuat, diperkuat oleh bahasa yang kaya, membuat orang Minangkabau itu
romantis. Alam, tempat dan makanan
menjadi tema-tema dan imbuhan dalam lirik-lirik lagu serta pantun. Kelok
Sembilan pun menjadi sebuah tema lagu klasik bagi orang Minang.
Kelok Sembilan
Mandaki jalan ke
Payokumbuha
Baranti tantang Kelok
Sembilan
Ondeh baranti tantang
Kelok Sebilan
Dimanalah badan indak
ka rusuah
Sadang basayang Tuan
bajalan
Onde sedang basayang
Tuan bajalan
Ondeh baa lah ko kaba
Baa lah ko kaba, kini
rang mudo yo
Ondeh baa lah ko kaba
Baa lah ko kaba, kini
rang mudo yo
Indahlah baguno
batanam bawang
Bawang ditanam hari
lah sanjo
Ondeh bawang ditanam
hari lah sanjo
Indahlah guno bakasiah
sayang
Sansaro badan
kasudahannyo
Ondeh sansaro badan
kasudahannyo
Ondeh baa la ko kaba
Baa lah kok kaba, kini
rang mudo yo
Ondeh baa lah ko kaba
Baa lah ko kaba, kini
rang mudo yo
(Ciptaan Yusaf Rachman, dinyanyikan oleh Elly Kasim tahun
1972)
Friday, May 18, 2012
Gajah Aceh diburu...
Foto : Antara News |
Gajah mati lagi di Aceh Jaya
Antara News, Selasa, 15 Mei 2012
Kematian satwa berbelalai dan dilindungi itu merupakan kasus
ke dua selama tiga pekan terakhir. Satu gajah sumatera (Elephas maximus
sumatranus) jantan ditemukan tewas di Gampong (desa) Pante Kuyun Kecamatan
Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh.
Pejabat di Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Aceh
Jaya, Armidi, yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa mengatakan, satwa
dilindungi itu ditemukan tewas di salah satu kebun kosong yang berjarak sekitar
750 meter dari pemukiman penduduk Desa Pante Kuyun.
"Informasi dari warga gajah itu saat turun dari gunung
sudah sempoyongan, kami belum dapat memastikan penyebab matinya gajah
itu," kata Armidi.
Sementara itu, Koordinator Conservation Respon Unit (CRU)
Aceh Jaya, Fendra, juga mengatakan telah mendapat informasi tentang tewasnya
satwa dilindungi itu.
"Besok kami akan mengerahkan personil ke lokasi dan
menyelidiki sebab kematian gajah jantan dewasa itu," kata Fendra.
Fendra mengatakan kematian satwa berbelalai dan dilindungi
itu merupakan kasus ke dua selama tiga pekan terakhir.
Sebelumnya pada 29 April 2012 satu gajah betina yang
diperkirakan berusia 25 tahun juga ditemukan tewas di badan jalan lintas SP
IV-SP V Gampong Krueng Ayon, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya.
"Diduga gajah betina yang masih menyusui anaknya itu
mati akibat diracun, saat ditemukan badannya membiru, mulutnya berbusa dan
dubur juga mengeluarkan darah," kata Fendra.
(KR-IRW/H011), Editor: Ade Marboen, COPYRIGHT © 2012
Hentikan perburuan gading gajah di Aceh
Antara News, Rabu, 16 Mei 2012
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meminta aparat
berwenang segera menghentikan perburuan gading gajah menyusul ditemukan bangkai
satwa dilindungi itu di pedalaman Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh.
"Penemuan bangkai gajah jantan itu mengindikasikan
proses perburuan terhadap gading masih terjadi. Jika dibiarkan, akan berdampak
punahnya satwa dilindungi tersebut," kata Direktur Eksekutif Walhi Aceh
T.M. Zulfikar di Banda Aceh, Rabu.
Hal tersebut disampaikan menanggapi temuan bangkai gajah
jantan tanpa kepala dan gading di alur (sungai kecil) Oen, Desa Pantee Kuyun,
Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya, Rabu.
Ia menilai kasus kematian gajah betina di Aceh Jaya beberapa
waktu lalu akibat diracun, maka kemungkinan besar terkait dengan bangkai gajah
jantan yang mati tanpa kepala dan gading.
"Artinya, jika gajah jantan dan betina yang mati itu
dikarenakan termakan racun, ada korelasi bahwa kedua satwa tersebut memang
diburu untuk diambilkan gadingnya. Namun, semuanya itu kita berharap adanya
penyelidikan dari pihak berwenang," kata dia.
Namun, kata dia, kematian gajah betina beberapa waktu lalu
bukan sasaran dari upaya peracunan pihak yang tidak bertanggung jawab.
Untuk itu, aktivis lingkungan juga meminta aparat penegak
hukum serius menyelidiki dan memburu pelaku yang telah menyebabkan kematian
satwa dilindungi tersebut di Aceh Jaya.
"Itu juga merupakan kejahatan lingkungan yang tidak
boleh dibiarkan. Kalau tidak, kehidupan satwa dilindungi khususnya gajah tidak
hanya terancam, tetapi akan punah. Oleh karena itu, diperlukan keseriusan
penegak hukum untuk mengusutnya," kata T.M. Zulfikar.
(A042), Editor: Ella Syafputri, COPYRIGHT © 2012
Kedua artikel dan foto-foto ini diambil dari Antara News, Rizal Bustami
Monday, May 14, 2012
Tahun 2013, Bukittinggi Tidak Lagi Buang Sampah
ke Ngarai Sianok
Kamis, 10 Mei 2012
Bukittinggi (ANTARA News)
Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, menargetkan
pada tahun 2013
tidak lagi membuang sampah ke dasar Ngarai Sianok di daerah Panorama
Baru.
"Mudah-mudahan target itu terwujud," kata Kepala
Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Bukittinggi Maruf Amin di Bukittinggi, Kamis.
Agar tidak lagi membuang sampah ke dasar Ngarai, kata dia,
Pemkot telah menjalin hubungan kerja sama dengan Kota Payakumbuh dalam
pengolahan sampah karena memiliki tempat pengolahan sampah regional.
"Kerja sama pengolahan sampah dengan Kota Payakumbuh
telah ditandatangani oleh kedua kepala daerah. Sekarang tinggal penandatanganan
bentuk kesepakatan tentang apa hak dan kewajiban masing-masing daerah,"
katanya.
Kota Bukittinggi hari biasa menghasilkan 350 meter kubik
sampah dan 450 meter kubik pada hari libur, yang dapat diolah menjadi kompos
baru sekitar 50 kilogram sehari di rumah kompos di Talao.
"Pengolahan sampah menjadi pupuk organik pada rumah
kompos yang berlokasi di Talao, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan itu
menggunakan alat icenerator," kata dia.
Menurut dia, pupuk organik dihasilkan tersebut dimanfaatkan
untuk pupuk tanaman yang ada di seluruh taman kota
serta kantor di Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di kota itu.
Sampah yang berasal dari sampah pasar dan rumah tangga itu
diangkut dengan mobil serta becak sampah.
Selama ini, sampah yang dihasilkan itu hanya dilakukan
sistem pembuangan terbuka, bukan diolah, di mana sampah itu dibuang ke dasar
jurang dengan kedalaman 100 meter di daerah Panorama Baru.
Untuk mengurangi daya angkut sampah ke dasar jurang itu,
selain mengolah sampah menjadi kompos di rumah kompos di Talao, warga juga
dilatih mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik.
"Pelatihan pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk
organik merupakan pengolahan sampah secara 3R, yakni "Reduce, Reuse dan
Recycle," kata dia.
Ia berharap dengan pelatihan itu seluruh masyarakat bisa
mengolah sampah rumah tangganya sendiri menjadi pupuk organik, karena bisa
sebagai pupuk tanaman bunga di rumah.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © 2012
Friday, May 11, 2012
Sukhoi Superjet 100
Turut prihatin dan berduka terhadap kecelakaan yang dilami oleh pesawat Sukhoi Superjet100 milik Republik Rusia. Semoga korban meninggal ditenangkan arwahnya, keluarganya tabah adanya. Kepada Republik Rusia, dan perusahaan pengembang dan produsen Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association / Sukhoi Civil Aircraft tetap bersemangat untuk mengembangkan teknologinya. (Rizal Bustami)
Inilah Profil Pesawat yang naas tersebut...
Para
penumpang menikmati akses mudah dan nyaman untuk tempat sampah overhead yang
nyaman menelan standar roll-kapal kantong (IATA disetujui tas tangan; maksimum
24 "x16" x10 "). Tempat sampah yang luas SSJ100 overhead dapat
sangat cocok untuk pakaian luar dan mantel (dari jas hujan untuk Alaska jas) terlepas
dari musim atau wilayah.
Foto www.sukhoi.org |
Sukhoi Superjet 100 adalah
keluarga pesawat baru yang memungkinkan penumpangnya mengalami tingkat arus
utama kenyamanan.
Badan pesawat penampang
meningkatkan lebar lorong hingga 20,08 ", menawarkan ketinggian lorong
optimal dikombinasikan dengan lima
mengikuti konfigurasi kursi. Ketinggian langit-langit total 83,46 ",
sementara setiap kursi adalah 18,31" wide.
Keempat-mengikuti hasil
konfigurasi kursi di kelas bisnis sejati memberikan setiap penumpang dengan
tingkat kenyamanan yang sama.
Tuesday, May 01, 2012
Eko Hendrawan Sofyan
Sabtu, 28 April 2012
Demikian salah satu pokok pikiran
petinggi Partai Komunis China (PKC), Li Changchun, dalam kuliah umum di depan
sivitas akademika Universitas Indonesia di Depok, Jumat (27/4). Dia membawa
serta delapan menteri terkait dan politisi teras partai berkuasa dalam kabinet
Presiden Hu Jintao.
Li, pria kelahiran Dalian , Provinsi Liaoning ,
Februari 1944, ini, mengawali karier politik di lingkup PKC pada 1975. Dia
pernah menjabat Wali Kota Shenyang, Liaoning, dan Gubernur Liaoning . Kini selain pemimpin tinggi, dia
juga kepala propaganda yang mengontrol media dan internet.
Menurut Li, kerja sama
multidimensi yang diperluas dan diperdalam sesuai kepentingan rakyat kedua
negara bermanfaat untuk perdamaian serta kestabilan dan kemakmuran kawasan ini.
Kerja sama seperti itu juga bermanfaat untuk persatuan dan kemajuan
negara-negara berkembang lain.
Terkait itu, Li mengusulkan empat
strategi besar. Pertama, kerja sama untuk memperkuat sikap saling percaya di
bidang politik dan memperdalam persahabatan tradisional. Dia menganjurkan
konsep mencari persamaan sambil membiarkan adanya perbedaan.
Di China ada sebuah ungkapan
”harmoni walau berbeda”. Ungkapan itu, menurut Li, sama dengan moto atau
prinsip Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia. Di China juga ada ungkapan
”bersahabat dan saling membantu”, sama dengan gotong royong.
Pasar utama
Usulan kedua Li, memperdalam
kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan. ”Prospek kerja sama kedua negara
di bidang ekonomi sangat luas. Pihak Tiongkok akan mendorong perusahaan yang
memiliki kekuatan dan reputasi baik untuk berinvestasi di
Kedua pihak sebaiknya saling
mendukung dan berusaha memperkuat kerja sama di bidang pertanian, migas,
pertambangan, listrik, dan sektor vital lain. Ini supaya kerja sama ekonomi
memberikan keuntungan bagi masyarakat.
Ini bertujuan supaya tali
perekonomian dan kemitraan strategis terus diperkuat.
Memperkuat pertukaran kebudayaan
demi memperkukuh landasan persahabatan kedua negara adalah usulan ketiga Li.
Pada 2011, pengunjung di antara kedua negara melampaui satu juta orang. Kedua
negara bisa mengadakan ”Tahun Persahabatan Tiongkok-Indonesia”.
Saran terakhir Li dalam konteks
kerja sama bilateral yang strategis ialah meningkatkan komunikasi dan
koordinasi serta mempererat kerja sama multilateral. ”Tiongkok dan Indonesia
mempunyai kepentingan yang sama dan luas dalam urusan regional dan global,”
katanya.
Li mengatakan, China senang melihat Indonesia memainkan peran dalam
urusan regional dan global. China
bersedia bersama Indonesia
mempererat koordinasi dan kerja sama dalam mekanisme multilateral.
Pada 132 Masehi, semasa Dinasti
Han, Raja Hanshundi pernah menerima utusan dari Jawa. Pada abad IV, biksu
Buddha Faxian pernah tinggal dan belajar di Jawa dan Sumatera. Pada zaman
modern, kedua negara pernah mengalami agresi dan penjajahan.
”Sejak masuk abad baru, atas
perhatian dan dorongan langsung dari pemimpin kedua negara, hubungan bilateral
berkembang pesat. Tahun lalu, nilai perdagangan bilateral mencapai lebih dari
60 miliar dollar AS. Tiongkok adalah mitra dagang dan pasar ekspor utama bagi Indonesia ,”
kata Li. (CAL)
(Catatan Redaksi : Berita ini diambil dari Kompas.com, Rizal Bustami)
Sunday, April 29, 2012
Capita Selecta Moh Natsir Bag 14
KEDUDUKAN PERGURUAN PARTIKELIR
DALAM MASYARAKAT KITA
SEPTEMBER 1938
“Ekolah
Liar”
Tahun
1930
Holl. In.
Onderwijs Commissie menyampaikan
laporannya. Antara lain ditaksirnya bahwa banyaknya anak-anak yang diwaktu itu
masih belum dapat pelajaran, ada kira-kira, 19.000.000. (baca: 19 juta).
Krisis makin lama makin hebat. Pemerintah tak
sanggup menambah sekolah pengemasi anak-anak yang bermiliun-miliun itu. Malah
Pemerintah terpaksa mengurangi sekolah yang ada. Jadi, anak-anak yang akan
terlantar, akan bertambah banyak. Sekolah-sekolah yang akan menyambut mereka
akan bertambah kurang.
Anggaran belanja untuk Departemen Pergajaran
terpaksa dikurangi setiap tahun. Sehingga dari tahun 1930 sampai tahun 1937
sudah dipotong sampai 53%. Bertambah dahsyatlah musibah kekurangan pengajaran
dikalangan rakyat yang amat haus kepada pelajaran itu.
Musibah ini membangunkan semangat rakyat itu
sendiri supaya mereka mencukupkan keperluan pengajaran dengan tenaga sendiri
pula.
Dimana-mana timbullah sebagai cendawan sesudah hujan,
berpuluh, ya beratus-ratus sekolah partikelir. Menyambut anak-anak yang sedang
terlantar dan yang diperebutkan oleh Zending
dan Missi. Menyambut pula guru-guru dari Pemerintah yang “overcompleet”.
Menyambut tamatan dari H.I.K. Pemerintah yang tidak dapat tempat dalam kalangan
Pemerintah sendiri. Semuanya diselenggarakan dengan amat susah payah dalam
kekurangan segala macam. Akan tetapi, walaupun bagaimana, apa yang dapat
dikurbankan, dikurbankan juga. Menolong mengerjakan setengah dari pada kewajiban yang suci dari Pemerintah Negeri.
Bukankah “Indische Staatsregeling” art. 179 telah berkata: “Pelajaran umum
adalah satu barang yang senantiasa berada dalam pemeliharaan dan penjagaan
gobnor Jenderal.[1]
Artikel 182: Gobnor Jenderal (harus) menyelenggarakan pendirian sekolah-sekolah
untuk rakyat bumiputera”.[2]
Wednesday, April 18, 2012
Capita Selecta M.Natsir
MENUJU KOORDINASI PERGURUAN-PERGURUAN ISLAM
JULI 1938
Cita-cita
untuk mengadakan koordinasi atau persamaan rencana pelajaran dalam
perguruan-perguran Islam yang bertebaran diseluruh negeri kita, yang didirikan
atas kemauan rakyat dan didorong oleh kemauan rakyat itu, memang suatu
cita-cita yang bukan baru lagi.
Dari salah seorang teman di Sumatera
Barat pernah kita mendengar, kira-kira dua tahun yang lalu, bahwa sudah mulai
dianjurkan disana menciptakan maksud tersebut. Mudah-mudahan sekarang sudah
berhasillah hendaknya, sungguhpun belum terdengar benar kabar tentang hasilnya
cita-cita yang mulia itu. Tuan Dr .
Satiman, promotor dari pendirian Sekolah Tinggi Islam di Solo
juga sudah memberi sedikit anjuran dalam salah satu artikelnya, dimana beliau
telah memakai perkataan: “coordinair”. Yakni supaya rencana pelajaran
perguruan-perguruan Islam dinegeri kita ini dapat disusun menurut garis-garis
yang tentu, agar dapat menjadi dasar yang baik untuk sekolah tinggi yang sedang
beliau usahakan sekarang itu. Tuan Z. Usman, mudarris Tsanawiyah di Talu,
Seumatera Barat, telah memberi
pemandangan panjang tentang perluannya perbaikan pelajaran dalam
perguruan-perguruan kita itu dalam Panji Islam beberapa nomor yang lalu. Dan
baru-baru ini kita mendapat kabar bahwa di Palembang
telah didirikan satu badan untuk menyusun rencana pelajaran sekolah-sekolah
agama yang ada di Palembang .
Syukurlah!
Maka sudah patut kita menyelidiki
masalah ini lebih lanjut untuk melakukan langkah-langkah yang perlu dalam
jurusan ini. Sebab soal ini bukan lagi soal salah satu atau dua daerah,
melainkan mengenai kepentingan seluruh kaum Muslimin, diseluruh kepulauan Indonesia . Tetapi belumlah dimaksud
dengan artikel ini satu rencana yang lengkap dengan seluk-beluknya, melainkan
sekedar membentangkan garis besar yang perlu kita perhatikan sebagai dasar
menciptakan rencana lengkap kelaknya, sambil menyelidiki dua tiga hal yang
mungkin menjadi alangan, yang harus sama-sama kita hindarkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
LAPORAN PERJALANAN : Apa saja di Baduy ? Wisata Budaya dan Wisata Alam tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. Sepanjang...
-
Saya baru-baru ini saja bisa mengendarai sepeda motor dalam arti sesungguhnya. Dengan kata lain, status pemula. Namun, dalam hitungan bulan,...