Lihat Peta Lebih Besar
Wednesday, July 20, 2011
The Real Mountain Bike : Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Foto : Said |
Gunung Halimun “Guru Kehidupan yang Bisu”
Gunung Halimun yang saya kenal 15 tahun, masih sebagai dulunya. Jika ada perubahan, tambahan jalan aspal pada batas hutan. Perubahan nyata lainnya, yaitu di Citahalap. Jika di Citalahap dulu terdapat bangunan serba guna dengan rumah inapnya, sekarang sudah tidak ada lagi. Rumah-rumah penduduk yang bisa ditempati oleh penikmat alam, masih ada. Tambahan lainnya ke ecolodge Citalahap, ialah jalan yang bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, sehingga kendaraan bisa di parkir dengan aman. Jalan tanah yang berada di kawasan taman ansional, relatif lebih baik, rata dan keras.
Monday, July 18, 2011
Capita Selecta M.Natsir Bab.4
ABU NASR AL-FARABI
(Wafat 339 H-950 M.)
MARET 1937
Politik-Ekonomi Siapa Bapanya?
Al-Farabi-Ibnu chaldun-Machiavelli-Hegel-Gibbon
Abu Nasr Muhammad bin Muhammad binauzalagh bin Thurchan, anak dari seorang pembesar militer dari Parsi. Dilahirkan di Farab, yaitu suatu negeri bahagian Turkestan. Tidaklah tahu ahli tarich tahun berapa ia dilahirkan, akan tetapi dengan yakni dapat ditentukan bahwa ia berpulang kerahmatullah dalam umur + 80 tahun pada bulan Rajab tahun 339 H. (Dec. 950 M.).
Tuesday, July 05, 2011
NOVEL : Catatan Usang Seorang Juru Tulis (Bagian XVI)
Singguluang Batu
Informasi yang disampaikan Pandeka Mukmin sebelum berkecamuknya pertempuran Kemang pada malam 15 Juni 1908, bahwa Belanda akan membantai rakyat Kamang lebih kurang dengan kekuatan seribu orang dengan serdadu bersenjata lengkap dan modern, sedangkan pada waktu jumlah penduduk Kamang tidak lebih dari empat ribu jiwa. Namun, apa yang terjadi, berpedati-pedati mayat serdadu Belanda diangkut ke Kurai, Bukittinggi. Ditaksir ada sekitar 425 orang serdadu Belanda tewas sebagai korban perang ditengah malam buta itu.
Andaikan hanya seperempat dari jumlah penduduk Kamang yang ikut berperang waktu itu, maka pertarungan dimalam buta itu dapat dikatakan satu lawan satu. Jadi jelas, bukannya rakyat yang dibantai oleh Belanda, tetapi pasukan Belandalah yang diluluh lantahkan rakyat. Berbalik arahlah penebangan, semula Westenenk berniat menghabisi rakyat Kamang penentang belasting ternyata pasukannya yang ‘habih - tandeh’, ludes oleh kaum militansi di Kamang.
Bahkan Westenenk yang bernama lengkap Lourd Constant Westenenk (L.C. Westenenk) sampai terbirit-birit menyelamatkan diri ke kolong jembatan Koto Panjang, tubuhnya ditutupi dengan daun keladi (talas). Ia diselamatkan oleh Angku Suku Marah dari Aia Tabik hingga pagi hari dalam pesakitan. Satu jarinya putus, karena dikibas rudus anak nagari Kamang yang rambutnya tergerai bagaikan “mayang taurai – si gadih Ranti” pada saat memainkan rudusnya tersebut.
Thursday, June 30, 2011
NOVEL : Catatan Usang Seorang Juru Tulis (Bagian XV)
Badai Menjelang Subuh
Bagian 2 (habis)
Bagian 2 (habis)
Tiba-tiba dari kejauhan yang sayup sayup sampai kedengaran bunyi terompet. Dalam hening semuanya mendongakkan kepala masing-masing dengan mengarahkan pendengran untuk memastikan dari arah mana bunyi terompet tersebut. Lalu Haji Ahmad memecahakan kesunyian.
“Ayah, bunyi terompet itu kedengarannya dari arah Magek. Mungkin pasukan Mantri Warido. Kalau pasukan bantuan dari Bukittinggi tidak akan mungkin,” kata Haji Ahmad.
“Ya, ya!,” sambung Haji Abdul Manan dan Haji Jabang serentak.
“Semua pasukan harus dipersiapkan kembali untuk menyambut kedatangan pasukan sayap kanan musuh. Ini berarti pertahanan Datuak Parpatiah Nan Sabantang di Magek dapat ditembus musuh,” kata Guru Siti Maryam dan pemimpin besar perlawnan rakyat yang anti belasting itu.
“Ada apa gerangan sehingga sekawanan buaya darat itu lepas dari perangkap Datuak Parpatiah Nan Sabantang? Kalau begitu untuk apa pula bersumpah setia sehidup dan semati?,” tanyanya lagi kemudian.
“Sekarang Bersiaplah!!! Esa hilang dua terbilang. Relakanlah tulang belulang kita berserakan di jalan. Ikhlaskanlah nyawa berpisah dengan badan sebagaimana kawan kawan kita yang sudah syuhada itu. Biarkanlah sejarah negeri ini yang memberi kata akhir sebagai pedoman dan pelajaran untuk anak cucu kita nantinya.” Begitu penafsiran dan perintah serta semangat Haji Abdul Manan dengan tak pernah pupus.
Wednesday, June 29, 2011
Tuesday, June 28, 2011
Hiking Cibodas-Geger Bentang-Pasir Sumbul
Track ke Pasir Sumbul dan Ciloto melalui Geger Bentang. (Rizal Bustami)
Lihat Geger Bentang-Pasir Simbul di peta yang lebih besar
Monday, June 27, 2011
Track Pendakian ke Pangrango via Kandang Badak
KE GUNUNG PANGRANGO
Sunday, June 26, 2011
Capita Selecta M.Natsir Bab.3
Bab.3
IBNU SINA
(980-1037 M)
(980-1037 M)
Bila Al-Farabi telah meninggalkan pusaka yang tak ternilai dalam ilmu falsafah dan musik, maka Abu ‘Ali Husein bin’ Abdullah bin Sina tidak kurang pula meninggalkan jasa yang amat besar dalam ilmu tabib dan falsafah.
Ibnu Sina dilahirkan dalambulan Safar tahun 370 H. atau bulan Agustus tahun 980 M, di negeri Ifsina, yaitu negeri kecil dekat Charmitan. Diwaktu berumur 10 tahun, Ibnu Sina sudah hafal Al-qur’an dan mengetahui sebahagian besar dari ilmu-ilmu Islam dan ilmu nahwu.
Track Pendakian Gunung Pangrango via Geger Bentang
Wednesday, June 22, 2011
Track Pendakian Gunung Gede
Track Gunung Gede
Track pendakian ke Gunung Gede (Rizal Bustami)
Lihat Gunung Gede di peta yang lebih besar
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
LAPORAN PERJALANAN : Apa saja di Baduy ? Wisata Budaya dan Wisata Alam tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. Sepanjang...
-
Saya baru-baru ini saja bisa mengendarai sepeda motor dalam arti sesungguhnya. Dengan kata lain, status pemula. Namun, dalam hitungan bulan,...