Saturday, September 26, 2009

Mengayuh Sepeda ke Koto Gadang

Nagari yang Banyak Melahirkan Anak Bangsa

Jahya Datoek Kajo, seorang Laras Kota Gadang tahun 1894 – 1912. Laras yang kharismatik itu, memiliki pandangan tajam dan mendalam. Dia meramalkan, hanya melalui pendidikanlah kehidupan baru dapat didatangkan ke Koto Gadang. Sejak itulah semangat menuntut ilmu di Koto Gadang disemai.
Laras ini, (setingkat Camat), mendorong setiap anak lelaki dan perempuan pergi ke sekolah. Pada tahun 1900, didirikan satu sekolah. Semua muridnya laki-laki. Dua belas tahun kemudian, ditegakkan sekolah untuk anak perempuan. Anak-anak Koto Gadang yang sudah lulus sekolah, meneruskan ke sekolah lanjutan, sekalipun sekolah tersebut di Pulau Jawa. Kalau perlu menunut ilmu sampai ke Negeri Belanda. Memang benar, pada zaman itu, termasuk dominan murid-murid dari Koto Gadang belajar di Jawa dan Belanda. Sebuah badan yang dinamai studiefonds (dana pelajar) didirikan untuk mengumpulkan dana dari orang kampung guna mengirim anak-anaknya melanjutkan studi.
Sebagai dikutip dari Wikipedia, tahun 1856, dari 28 Sekolah Desa dengan masa belajar tiga tahun yang berdiri di Sumatera Barat, satu terdapat di Nagari Koto Gadang. Menurut laporan Steinmetz, sejak didirikan terdapat 416 murid sekolah desa. Dari semua murid itu, hanya 75 orang yang selesai pendidikannya. Selebihnya putus di tengah jalan, karena menikah atau karena sebab lain. Steinmetz menilai, kemajuan paling pesat tampak pada anak-anak Agam terutama dari Koto Gadang yang rajin dan cerdas.
Sebelum ada HIS (Hollands Inlandsce School) yaitu sekolah dasar 7 tahun dengan bahasa pengantar Bahasa Belanda, dan MULO (Meer Uitgebredi Lager Onderwojs) ada, banyak anak Minangkabau yang sekolah di STOVIA, sekolah kedokteran di Batavia. Ada pula yang menuntut ilmu di NIAS Surabaya. Menurut data tahun 1926, dokter lulusan STOVIA asal Minang berjumlah 32 orang.
Kemujuan pendidikan diperoleh oleh anak-anak Koto gadang pada tahun 1917. Dari 2.415 penduduknya, 1.391 orang di antaranya sudah bekerja. Sebanyak 297 orang sebagai amtenar dan 31 orang menjadi dokter. Sebuah angka-angka fantastis pada zaman itu.
Anak-anak Koto Gadang menuntut ilmu rupanya bukan saja berhasil sebagaimana penganjuran Jahya Datoek Koto dalam meningkatkan kawalitas hidup mereka,namun tumbuhnya kesadaran akan harga diri sebagai bangsa. Maka bermunculanlah tokoh – tokoh yang membangkitkan semangat kebangsaan itu. Para tokoh tersebut diantaranya Haji Agus Salim, Sutan Sayhril, Rohana Kudus, Emil Salim, Syahril, dan sebagainya. Yang menarik adalah, munculnya anak Koto Gadang sebagai pejabat tinggi Pemerintahan Belanda, yaitu Mr.Dr. Mohamad Natsir, dipercayai sebagai Sekjen Gubernur Batavia. Seorang lagi tokoh Koto Gadang memimpin umat, adalah Ahmad Khatib al-Minangkabawi. Beliau merupakan ahli fikih, dipercayai sebagai Imam Basar Masjidil Haram. Dibidang meliter, misalnya Rais Abin, Syaiful Sulun.
Orang Koto Gadang tetaplah sebagai manusia apa adanya. Tidak merubah diri menjadi manusia / kelompok Insclusif atau eksklusif. Mereka tidak menjadikan dirinya baron-baron lokal. Tidak sebagaimana orang Jawa ketika mendapatkan jabatan dari Pemerintahan Belanda, menjadikan diri mereka sebagai pangeran lokal, dengan panggilan raden. Barangkali itulah dasar pembawaan cara pandang orang Minang yang egaliter, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Dengan rendah hati Sri Sultan Hamengkubuwono IX menyatakan, Minangkabau telah memberikan insfirasi pembaharuan di Keraton Jogya, yaitu demokrasi. Buah pergaulan Sri Sultan, yang marasa dirinya saudara orang Minang, yaitu belajar demokrasi dari tokoh-tokoh pergerakan Minang di Jawa.
Jiwa dan bakat intelektual Orang Koto Gadang berkepanjangan, sambung – menyambung bergenerasi. Saat ini tidak sedikit yang menduduki posisi penting dan jabatan puncak di perusahaan swasta dan BUMN.
Jalan – jalan di Nagari (Desa) Koto Gadang, kita serasa di masa lalu. Hening, tiada geliat kehidupan. Tetapi dibalik “kesepian” Koto Gadang, menggolak dari ratusan anak keturunan Kota Gadang di perantauan dengan pemikiran besar dan maju. Keheningan telaga yang terus menerus mengeluarkan mata air. Begitulah manusia Koto Gadang.
Kampung yang tidak seberapa luas itu, hanya 640 Ha, berada di Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, berseberangan dengan Ngarai Sianok, Bukittinggi. Desa ini terasa kecil, karena ditata bagai perkotaan masa kini. Pemukiman dengan peladangan dipisahkan. Sanitasi dan distribusi air serta penerangan sudah dibuatkan. Koto Gadang meski sudah tua, namun modern untuk zaman ini.
Bukittnggi ke Kota Gadang lebih kurang12 Km. Untuk ke sana, dari Jam Gadang, mengarah Kota Padang. Selapas dari kota Bukittinggi, mengarah ke Maninjau, berbelok ke kanan. Nanti akan ditemui papan petunjuk jalan ke Kota Gadang. Mengarah ke kanan, sampailah di Kota Gadang. Setelah selesai menyaksikan peninggalan kota tua Koto Gadang, kembali Bukittinggi, bisa melalui Ngarai Sianok. Di simpang empat Kota Gadang, ikuti jalan utama ke kiri. Nanti akan melewati rumah bersejarah, Amai Setia. Singgah dulu di Gedung Amai Setia ini. Ini kunjungan wajib ke Koto Gadang, untuk mengenal peranan ibu-ibu pada zaman dulu. Disamping mengunjungi sejarah, jangan lewatkan melihat kerajinan perak Koto Gadang yang terkenal itu. Bolehlah membeli oleh-oleh untuk dipakai, kreasi warga Kota Gadang.
Lanjutkan perjalanan. Jalan akan menurun, dan berkelok-kelok. Sampai menemukan simpang tiga, berbelok ke kanan. Telusuri jalan, sehingga menyeberangi Sungai Ngarai Sianok. Di pendakian nanti, akan ditemu mulut Goa Jepang yang tekenal itu. Pada ujung jalan ini, terdapat persimpangan empat. Ke kanan ke Panorama, lurus ke Benteng / Jam Gadang, ke kiri ke Kampuang Cino. 
Selamat menikamati perjalanan ini. Kesuluruhan jalan lingkar Bukittinggi – Kota Gadang ini lebih kurang 17 km. (Rizal Bustami)




Lihat Koto Gadang di peta yang lebih besar






Monday, September 14, 2009

Peta Mudik

Peta Jalan Lintas Sumatera Tengah

Peta Jalan Lintas Sumatera dengan situasi terbaru. Dibuat dengan GPS Garmin pada minggu pertama bulan September 2009. Hasil tracking GPS tersebut ditempelkan ke peta navigasi.net untuk menyesuaikan akurasi.
Dalam peta terdapat point Pom Bensin dan Mini Market. Dibuatkan juga peta traffic di beberapa kota supaya pengguna jalan mudah keluar dari kota tersebut. Peta ini dimulai dari Bakauhuni sampai Bukittinggi.
Jalan Lintas Sumatera dari Bakauhuni sampai Lubuk Linggau sudah baik. Hanya dibeberapa ruas aspal mengelupas, tapi tidak ada lobang. Namun demikian, pengendara tetap harus waspada.
Selepas Lubuk Linggau, terdapat satu titik jalan longsor. Jalan longsor tersebut sudah ditandai di peta. Jalan longsor dalam perbaikan.
Di sepanjang jalan terdapat banyak Pom Bensin. Namun demikian, pengendara harus selalu memperhatikan sisa bensin di tengki.
Peta ini dapat dipakai sebagai pedoman dijalan. Juga, telah disesuaikan dengan Google Earth.
Ditafsirkan oleh : Rizal Bustami



Sunday, September 13, 2009

Tour Kuliner



Melihat Kampung Kapau, Dapur Nasi Kapau
Nasi Kapau di Kramat Raya, Jakarta Pusat telah membuat makanan ini popelar. Mudah ditemui di Indonesia, masakan Minangkabau dengan label Kapau. Bahkan di Malaysia pun Nasi Kapau ada, yang dibuat oleh perantau Minang disana. Seperti Nasi Kapau itu ?
Di Kramat terkenal Nasi Kapau Ibu Kaca Mata, yang sudah berjualan disana sejak tahun 70-an. Dinamakan Ibu Kaca Mata, karena wanita ini memakai kaca mata. Itulah nama jenerik untuk ibu yang masih berjualan sampai saat ini.
Apa sih Nasi Kapau ? Ini merupakan pertanyaan yang umum bagi orang non Sumatera Barat.
Kapau sendiri adalah nama sebuah Nagari, atau Nagari di Sumatera Barat. Nagari Kapau, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Nagari yang berpenduduk tetap sekitar 5000 jiwa ini, tidak seberapa jauh dari Kota Bukittinggi, lebih kurang 5 km. Warganya lebih banyak merantau. Kalau tidak berjualan nasi, berdagang bumbu masak.
Untuk menuju Nagari Kapau sangat mudah. Dari Kota Bukittinggi, tuju Jalan Raya Soekarno Hatta. Jalan ini, terusan ke Payukumbuh sampai ke Pekanbaru. Di simpang empat Tanjung Alam, ke kiri. Menuju Simpang Kapau ini jalan lurus mulus seakan menuju Bukit Barisan, dengan hamparan sawah di kiri kanan jalan. Menoleh ke balakang, terpampang Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Sungguh pemandangan yang elok, ditambah pula udara yang sejuk dan bersih. Kendaraaan angkutan desa juga ada ke Nagari Kapau.
Pertanyaan lain yang muncul begini. Apa bedanya dengan masakan Padang ?
Masakan Padang merupakan ragam masakan umum bagi masyarakat Sumatera Barat, sebagaimana ditemui di rumah makan berlabel Masakan Padang. Sedangkan masakan Kapau, hanya di kampung ini saja adanya. Uniknya, setiap orang (kaum ibu-ibu) di Kapau bisa membuat makanan jenis itu.
Pada dasarnya masakan Kapau merupakan makanan sehari-hari disana. Kemudian, di Bukittinggi muncul amai-amai (ibu-ibu) yang berjualan nasi. Amai-amai tersebut tidak saja berjualan nasi di Bukittinggi, juga berjualan keliling di pasar-pasar kampung, yang mana munculnya mingguan. Misalnya Pasar Lasi, Pasar Baso, Pasar Biaro, Pasar Padang Luar dan sebagainya. Munculnya Nasi Kapau di Kramat tahun 70-an juga demikian. Hanya sekedar memenuhi kebutuhan makan warga Sumatera Barat di kawasan itu.
Dalam khasanah masakan Minangkabau, masakan Kapau memiliki karakter sendiri. Farian menunya juga banyak, hampir menyamai masakan Minangkabau. Namun, ada beberapa menu khas Kapau, seperti sayur, usus, rendang bebek, belut goreng, gulai tempe. Pada sayur, semua jenis sayuran disatukan. Dendeng Kapau juga berbeda dengan dendeng umunya. Dendeng Kapau, daging yang telah ditipiskan dijemur sampai kering baru kemudian digoreng. Supaya menarik selera, dibubuhi dengan cabe goreng. Usus 12 jari sapi dicuci bersih lalu dimasukkan adonan tepung beras dan telor bebek yang kemudian diremus dan dimasak dengan bumbu kahas, maka jadilah nama lauk itu dengan “gulai tambunsu”, karena tambunsu adalah usus menurut sebutan orang Minang. Hanya orang kapau yang bisa mengolah usus sapi senikmat itu. Memasaknya rumit. Jika tidak lihai, usus tersebut tidak menarik dan berbau amis. Begitupula untuk masakan kikil yang disebut orang dengan “gulai tunjang”, semacam kekhasan lain dari masakan Kapau.
Masakan kapau minim rempah kering. Jika diperhatikan, kuah gulai Kapau senada, berwarna kuning. Ramuannya kuat ke kunyit dan kemiri.
Dalam penyajiannya, masakan Kapau tidak dihidangkan secara lengkap seperti di Rumah Makan Padang. Nasi kapau dihidangkan dalam bentuk menu pilihan pembeli, lalu dibubuhi dengan bumbu rendang, sayur, kuah gulai ini – itu serba sedikit. Jadi, lengkaplah dalam satu piring itu berbagai rasa. Maskan kapau akan betambah nikmat bila dibeli dalam hidangan bungkusan. Aroma daun dan dengan percampuran berbagai menu itu, membuat Kapau sangat khas.
Menariknya pula, setiap keluarga di kapau memiliki kelebihan sendiri-sendiri dalam menu. Si anu lebih Ok rendangnya. Si Uni Upiak, unggul di dendengnya. Uda Faisal, hebat di Gulai Tambunsu (Usus). Begitu pula kekhasan Ibu Kaca Mata di Jakarta. Jika ingin menikmati dendeng dan rendang itik, ke Ibu Kaca Mata. Kalau di Pasar Baso atau di Los Lambuang Bukittinggi adalah rendang itik carilah di kedai yang tabir putihnya bertuliskan “Nasi Kapau ‘Tek Syam”.
Nasi Kapau kini menjadi andalan ekonomi keluarga perantau. Apalagi sejak pemerintah kota, seperti Bukittinggi dan Jakarta mengakomodir kehadiran mereka. Pemda DKI menyediakan mereka berdagang di ujung Jalan Kramat Raya. Pemda Kota Bukittinggi, menyediakan tempat khusus di Pasar Los Lambuang. Di Pasar Los Lambuang ini, apa saja menu masakan Kapau ditemui. Dari pecel sampai cendol. Meski menuju Pasar Lambuang – yang terletak di lereng kota itu berNagarikan-Nagarikan, penikmat makan bersedia bersusah payah mencapainya.
Pada masa Ramadhan, di Simpang Kapau banyak ditemui orang berjualan Nasi Kapau pada sore hari. Kapau lengkap dengan nasi, atau lauk saja untuk berbuka puasa dan makan sahur. Selain makanan utama, juga ditawarkan makanan lainnya yang manis-manis, seperti kolak lengkap (kampiun). Satu makanan kecil khas Kapau adalah “godok tangguli” atau “godok tinta”. Godok ialah campuran pisang dengan tepung yang dilumatkan dan digoreng. Kelengkapannya, itulah tangguli. Tangguli sebagai kuah atau tinta untuk godok tersebut. Tangguli dibuat dari gula merah tebu yang diencerkan. Kuah berwarna coklat tersebut seperti jeli encer. Boleh dicoba. Tidak ada di Jakarta. Apalagi yang namanya pecal Kapau, ceritanya lain lagi.
Sejatinya Nasi Kapau itu adalah fast food-nya masakan Minangkabau. Makanan siap saji untuk para pekerja dan penikmat selera. (Rizal Bustami)










Wednesday, August 26, 2009

Thursday, August 13, 2009

Laporan Ranca Upas

BERLAMA-LAMA DI SEPEDA

Oleh : Rizal Bustami

Disampaikan : Jambore Petualang Indonesia, Ranca Upas

Waktu : Sabtu, 8 Agustus 2009

Sepeda Gunung Identik dengan Petualangan

Makanan

Octavianus Matakupan, seorang pelatih pisik Team Pendaki Gunung Everest Kapasus, mantan pelatih pisik Putri Himalaya / Putri Everest. Sekarang dia pelatih pisik Tim Nasional PSSI.

Pada suatu waktu, dia datang ke tempat saya di Pasar Cibodas, Cipanas, Jawa Barat. Banyak tanya dia tentang bagaimana saya bermain sepeda. Setelah saya cerita, dibuka laptop-nya, lalu ketik-ketik, katanya, “Lu kurang gizi.”

Wah, tak bergizi ? Tentu saya tak terima dikatakan begitu. Dia tertawa….

“Perut lu kenyang, tapi nggak cukup kalori untuk bermain sepeda seperti itu,” terangnya.

Saya manggut-manggut. Bagaimanapun, dia pernah melatih saya dulu, tahun 90-an, tentu saya simak benar setiap ucapannya.

“Lu membutuhkan 1500 kalori sehari. Satu hari sebelum maen sepeda, kalori dipasok menjadi 3500. Dengan demikian, baru lu punya cadangan energi yang cukup,” jelas Bung Octav, dosen di Universitas Jakarta ini.

Octav merupakan orang kedua yang berbicara tentang gizi untuk olahraga. Seorang lagi, dosen Gizi IPB Bogor, yang juga pemain sepeda.

Jadi, sejak itu saya mulai memperhatikan apa yang harus dimakan untuk bermain sepeda. Menjadi tradisi di kalangan teman-teman saya pemain sepeda – yang rata-rata berusia 40 tahun ke atas, makan malam “besar” sebelum turunkan sepeda. Biasanya kami makan ramai-ramai di Rumah Makan Simpang Raya Bogor. Lauk wajib, rendang.

Berapa kalori yang dibutuhkan untuk bermain sepeda ? Tentu repot menimbang, dan menakar makanan. Diambil persamaannya saja. Setiap hari harus makan sepotong daging, ditambah dengan makanan bergizi lainnya, seperti telor, tempe atau kacang-kacangan. Satu hari sebelum bermain sepeda, gizi ditingkatkan. Malam dan pagi masing – masing 2 butir putih telor. Kebutuhan karbohidrad, nasi diganti dengan non beras. Jika harus beras, makan beras merah atau padi ladang (padi non sawah).

Pisang makanan yang sangat baik untuk olahraga aerobic, macam sepeda. Pisang mudah dicerna, kandungannya mencukupi kebutuhan tubuh. Sebutir pisang sebelum berangkat, satu pisang 2 jam kemudian, 1 butir saat kembali.Pisang merupakan nutrisi untuk otak.

Makanlah 2 jam sebelum menggowes sepeda.

Elevasi (perbedaan ketinggian) dan jarak tempuh perlu diperhatikan. Jangan asal gowes. Bila bermian sepeda di Bogor, misalnya, biasanya dimulai dari ketinggian 200 dpl sampai ke ketinggian 1200 dpl, dengan jarak 25 km ke tujuan. Dapat dibayangan, berapa kalori yang dikeluarkan setiap kaki menekan pedal.

Darah membutuhkan asupan gula dan garam. Indera perasa pada lidah, akan memberikan sinyal apa yang dibutuhkan oleh darah. Adakalanya mulut minta rasa manis, maka makanlah makanan manis. Jika terasa minta asin, berikan makanan mengandung garam. Setiap rasa adalah kebutuhan. Jika rasa manis, artinya darah kekurangan kandungan kalori. Sedangkan asin, otak butuh garam untuk konsentrasi dan sensor motorik.

Bermain sepeda dalam tempo 4 jam, membutuhkan cairan pengganti (minum) 1 - 2 liter. Sirkulasi cairan tubuh yang baik, ketika semua air yang diminum dijadikan keringat oleh kalenjer keringat. Darah jadi fress, maka dari itu lidah terasa minta asin atau minta manis. Saat itulah kalenjer keringat bekerja keras, sedangkan kantong kemih beristirahat – dengan tidak buang air kecil saat jalan. Minumlah sebanyak-banyaknya, karena air juga mengandung oksigen.

Serumit itukah ? Tentu jadi rumit.Merupakan kewajiban untuk memperhatikan kebutuhan tubuh, men-service diri karena tubuh berfungsi sebagai mesin. Jadi tidak adil, jika yang diperhatikan melulu kebutuhan sepeda. Sepeda hanyalah kendaraan, mesinnya pada manusia.

Latihan Pisik

Jangan salahkan komponen sepeda bila tidak berdaya mengayuh sepeda. Sudah terpenuhikah kebutuhan tubuh, sudah terlatihkah otot, sudah baikkah aerobic, sudah memadaikah kandungan oksigen pada darah ?

Kita yang bekumpul disini bukanlah atlet sepeda. Karena bukan atlet, jangan pulalah kita bersikap semaunya saja. Tempo-tempo main sepeda, langsung digenjot. Sepeda dicuci, digantung lagi. Omongan sehari-hari soal sepeda, mainnya kapan-kapan….

Bermain sepeda tidak ada enak-enaknya. Enaknya bermain sepeda, setengah jam pertama. Setelah itu, mulailah “hati mengeluh”. Jika sudah begini, apa yang terjadi, hati capek, badan ikut capek. Mulai deh beralasan, keramlah, kurang tidurlah….

Namun, bila pisik bagus, aerobic bagus, tak akan muncul “capek hati” meski bermain sepeda itu menyiksa badan.

Berlatihlah minimal 3 jam dalam seminggu, diluar permainan mingguan. Jika tidak bermain mingguan, latihan tetap dijalankan.

Keluarkan sepeda ketika hujan turun. Latihan pada hujan, mengantisipasi cuaca yang tiba-tiba buruk. Ketika hujan, bagian lapisan kulit terjadi pendinginan, sedangkan di dalam panas. Tentu terjadi perbedaan suhu tubuh, ketika itulah terjadi kontradiksi otot. Berlatih pada hujan juga untuk mengendalikan emosi.

Berlatih pada terik matahari. Wah, panas… Apakah minta dilindungi awan terus ? Berangkat sebelum matahari naik, pulang ketika matahari memuncak. Berlatih pada terik matahari, untuk mendapatkan kesiapan kelelahan maksimal. Pola latihan pada terik matahari ini diterapan oleh atlet pelari jarak jauh dan petinju.

Berlatih malam hari. Malam hari ? Berlatih malam hari untuk meningkatkan motorik dan kewaspadaan.

Berlatih di ketinggian. Pelari-pelari Afrika, selalu juara dunia. Atlet dari Papua, lebih unggul untuk atletik dan tinju. Mereka unggul karena sehari-hari hidup di ketinggian 1500 dpl keatas.

Begini. Setiap kenaikan 100 meter ketinggian, kadar oksigen berkurang 1 digit. Di ketinggian 1000-1500 dpl, setara dengan Puncak dan Cipanas, berapa kandungan oksigen ? Berada di ketinggian, paru-paru cendrung melebar untuk meningkatkan daya hisap yang lebih besar. Paru-paru yang melebar, dengan sendirinya kapasitas juga besar.Ketika bermain sepeda di daratan rendah, 100–300 dpl, pemain yang berlatih di ketinggian lebih unggul. Kandungan oksigen di darah harus diperbanyak. Tujuannya adalah agar suplay okigen ke otak selalu cukup. Pada tingkatan oksigen cukup di darah, pemain sepeda tidak akan megap-megap saat mengayuh di tanjakan.

Bersepeda Sehat

Pertanyaan yang tidak saya sukai : Sepeda Pak Rizal generic apa asli ? Saya jawab, “Apa bedanya dan apa rasanya ?”

Anatomis tubuh harus sesuai dengan anatomis (geometri) sepeda.

Banyak orang sepedanya tidak nyaman dikendarai dan bahkan menimbulkan kesakitan pada bagian tertentu pada tubuhnya. Pasalnya adalah karena kesalahan dalam memilih frame (batang). Ukur tinggi badan dan jarak jangkau, baru pilih sepeda yang pas untuk diri sendiri. Bila tidak mengerti, tanyakan kepada toko sepeda. Jika toko sepeda tidak bisa mengeluarkan rumus, sudahlah, tinggalkan saja toko sepeda tersebut.

Tinggi sadel ke pedal. Kira-kira, kaki masih tertekuk. Pantat duduk di sadel pada posisi bertumpu. Jarak pandang terdekat, segaris dengan shock. Sadel terlalu tinggi, membuat betis tegang saat mengayuh. Sadel terlalu rendah, kaki kehilangan daya dorong, sehingga tenaga terbuang sia-sia. Jarak pandang terdekat segaris shock, untuk mendapatkan nilai aerodynamic yang pas.

Terjadinya cidera otot, meski tidak mengalami kecelakaan, karena ukuran sepeda tidak sesuai dengan tubuh, posisi duduk sadel dan cara mengayuh.

Saat pendakian, naikan sadel ke posisi duduk yang sesuai. Di jalan menurun, rendahkan sadel sampai ujung kaki menyentuh tanah untuk menjaga keseimbangan sepeda dan tubuh agar tak terjatuh. Sadel rendah di jalan turun, membuat beban berada di roda belakang, menambah daya cengkram ban belakang. Sadel tinggi saat mendaki, kayuhan mendapatkan daya dorong maksimal.. Kayuhlah sepeda pada posisi lutut segaris dengan batang sepeda. Kayuh dengan konstan, saat RPM didapatkan. Di pendakian, kayuh semampu kaki. Jangan sekali-kali otot dipaksa atau disentak, selain menciderai otot, juga membutuhkan oksigen lebih banyak lagi. Ketika kebutuhan otak terhadap oksigen kurang, maka mata berkunang-kunang dan muntah…

Rasai-rasai bagian otot yang mengalami kontradiksi. Pada paha biasanya di diatas lutut – agak ke kiri dan di betis. Saat merasakan kelainan, turun dari sepeda, duduk bersila. Tunggu beberapa saat, sampai rasa tertentu hilang.

Latih pergelangan tangan dengan pemberat. Maksud penguatan pergelangan tangan ini, karena berat tubuh bertumpu ada pada pergelangan tangan saat turun. Perkuat pula otot pundak, karena berat badan dan daya dorong disalurkan ke pundak dan otot leher.

Pakaian

Coba perhatikan, pemain sepeda luar negeri memakai baju ketat kan ?

Pernahkah mengalami rasa berat di kepala dan berat ditengkuk setelah bermain sepeda ? Itu disebabkan karena salah memilih baju sepeda. Baju terbuat dari katunlah penyebabnya. Baju katun memang menyerab keringat, tapi kulit tetap lembab. Pori-pori yang membuka, tertutupi oleh kelembaban keringat, sehingga menghambat sirkulasi udara pada pori-pori. Supaya tidak “masuk angin”, maka gunakan baju yang terbuat dari nilon. Bahan nilon memang tidak menyerap keringat, namun mampu menguapkannya. Karena itulah baju olahraga menggunaan bahan nilon. Pakaian yang menempel di ditubuh, mempercepat penguapan. Baju sepeda yang baik, dirancang pembuangan kelembaban.

Lilit perut dengan ikat pinggang lebar. Maksudnya adalah, supaya lambung dan usus tidak tegang. Selain itu, untuk memperkuat posisi pinggang.

Tentu, lindungi tubuh dari cidera kecelakaan. Wajib memakai helm, sarung tangan, kaca mata, dan pelindung kulit.

Sepeda Gunung identik dengan petualangan. Berpetualang dengan sepeda, membutuhkan konsisi pisik yang kuat. Tubuh yang kuat, kemauan untuk sampai di tujuan dengan sendirinya juga kuat. Seenteng apapun sepeda, bila tak bertenaga mengayuhnya, akhirnya tak sampai di tujuan, sepeda dinaikkan ke angkot.

Tabahlah bermain sepeda, karena bersepeda itu tak enak….

Salam gowes…..

Laporan Ranca Upas



BERLAMA-LAMA DI SEPEDA


Oleh : Rizal Bustami

Disampaikan : Jambore Petualang Indonesia, Trans 7

Waktu : Ranca Upas, Sabtu, 8 Agustus 2009

Sepeda Gunung Identik dengan Petualangan

Makanan

Octavianus Matakupan, seorang pelatih pisik Team Pendaki Gunung Everest Kapasus, mantan pelatih pisik Putri Himalaya / Putri Everest. Sekarang dia pelatih pisik Tim Nasional PSSI.

Pada suatu waktu, dia datang ke tempat saya di Pasar Cibodas, Cipanas, Jawa Barat. Banyak tanya dia tentang bagaimana saya bermain sepeda. Setelah saya cerita, dibuka laptop-nya, lalu ketik-ketik, katanya, “Lu kurang gizi.”

Wah, tak bergizi ? Tentu saya tak terima dikatakan begitu. Dia tertawa….

“Perut lu kenyang, tapi nggak cukup kalori untuk bermain sepeda seperti itu,” terangnya.

Saya manggut-manggut. Bagaimanapun, dia pernah melatih saya dulu, tahun 90-an, tentu saya simak benar setiap ucapannya.

“Lu membutuhkan 1500 kalori sehari. Satu hari sebelum maen sepeda, kalori dipasok menjadi 3500. Dengan demikian, baru lu punya cadangan energi yang cukup,” jelas Bung Octav, dosen di Universitas Jakarta ini.

Octav merupakan orang kedua yang berbicara tentang gizi untuk olahraga. Seorang lagi, dosen Gizi IPB Bogor, yang juga pemain sepeda.

Jadi, sejak itu saya mulai memperhatikan apa yang harus dimakan untuk bermain sepeda. Menjadi tradisi di kalangan teman-teman saya pemain sepeda – yang rata-rata berusia 40 tahun ke atas, makan malam “besar” sebelum turunkan sepeda. Biasanya kami makan ramai-ramai di Rumah Makan Simpang Raya Bogor. Lauk wajib, rendang.

Berapa kalori yang dibutuhkan untuk bermain sepeda ? Tentu repot menimbang, dan menakar makanan. Diambil persamaannya saja. Setiap hari harus makan sepotong daging, ditambah dengan makanan bergizi lainnya, seperti telor, tempe atau kacang-kacangan. Satu hari sebelum bermain sepeda, gizi ditingkatkan. Malam dan pagi masing – masing 2 butir putih telor. Kebutuhan karbohidrad, nasi diganti dengan non beras. Jika harus beras, makan beras merah atau padi ladang (padi non sawah).

Pisang makanan yang sangat baik untuk olahraga aerobic, macam sepeda. Pisang mudah dicerna, kandungannya mencukupi kebutuhan tubuh. Sebutir pisang sebelum berangkat, satu pisang 2 jam kemudian, 1 butir saat kembali.Pisang merupakan nutrisi untuk otak.

Makanlah 2 jam sebelum menggowes sepeda.

Elevasi (perbedaan ketinggian) dan jarak tempuh perlu diperhatikan. Jangan asal gowes. Bila bermian sepeda di Bogor, misalnya, biasanya dimulai dari ketinggian 200 dpl sampai ke ketinggian 1200 dpl, dengan jarak 25 km ke tujuan. Dapat dibayangan, berapa kalori yang dikeluarkan setiap kaki menekan pedal.

Darah membutuhkan asupan gula dan garam. Indera perasa pada lidah, akan memberikan sinyal apa yang dibutuhkan oleh darah. Adakalanya mulut minta rasa manis, maka makanlah makanan manis. Jika terasa minta asin, berikan makanan mengandung garam. Setiap rasa adalah kebutuhan. Jika rasa manis, artinya darah kekurangan kandungan kalori. Sedangkan asin, otak butuh garam untuk konsentrasi dan sensor motorik.

Bermain sepeda dalam tempo 4 jam, membutuhkan cairan pengganti (minum) 1 - 2 liter. Sirkulasi cairan tubuh yang baik, ketika semua air yang diminum dijadikan keringat oleh kalenjer keringat. Darah jadi fress, maka dari itu lidah terasa minta asin atau minta manis. Saat itulah kalenjer keringat bekerja keras, sedangkan kantong kemih beristirahat – dengan tidak buang air kecil saat jalan. Minumlah sebanyak-banyaknya, karena air juga mengandung oksigen.

Serumit itukah ? Tentu jadi rumit.Merupakan kewajiban untuk memperhatikan kebutuhan tubuh, men-service diri karena tubuh berfungsi sebagai mesin. Jadi tidak adil, jika yang diperhatikan melulu kebutuhan sepeda. Sepeda hanyalah kendaraan, mesinnya pada manusia.

Latihan Pisik

Jangan salahkan komponen sepeda bila tidak berdaya mengayuh sepeda. Sudah terpenuhikah kebutuhan tubuh, sudah terlatihkah otot, sudah baikkah aerobic, sudah memadaikah kandungan oksigen pada darah ?

Kita yang bekumpul disini bukanlah atlet sepeda. Karena bukan atlet, jangan pulalah kita bersikap semaunya saja. Tempo-tempo main sepeda, langsung digenjot. Sepeda dicuci, digantung lagi. Omongan sehari-hari soal sepeda, mainnya kapan-kapan….

Bermain sepeda tidak ada enak-enaknya. Enaknya bermain sepeda, setengah jam pertama. Setelah itu, mulailah “hati mengeluh”. Jika sudah begini, apa yang terjadi, hati capek, badan ikut capek. Mulai deh beralasan, keramlah, kurang tidurlah….

Namun, bila pisik bagus, aerobic bagus, tak akan muncul “capek hati” meski bermain sepeda itu menyiksa badan.

Berlatihlah minimal 3 jam dalam seminggu, diluar permainan mingguan. Jika tidak bermain mingguan, latihan tetap dijalankan.

Keluarkan sepeda ketika hujan turun. Latihan pada hujan, mengantisipasi cuaca yang tiba-tiba buruk. Ketika hujan, bagian lapisan kulit terjadi pendinginan, sedangkan di dalam panas. Tentu terjadi perbedaan suhu tubuh, ketika itulah terjadi kontradiksi otot. Berlatih pada hujan juga untuk mengendalikan emosi.

Berlatih pada terik matahari. Wah, panas… Apakah minta dilindungi awan terus ? Berangkat sebelum matahari naik, pulang ketika matahari memuncak. Berlatih pada terik matahari, untuk mendapatkan kesiapan kelelahan maksimal. Pola latihan pada terik matahari ini diterapan oleh atlet pelari jarak jauh dan petinju.

Berlatih malam hari. Malam hari ? Berlatih malam hari untuk meningkatkan motorik dan kewaspadaan.

Berlatih di ketinggian. Pelari-pelari Afrika, selalu juara dunia. Atlet dari Papua, lebih unggul untuk atletik dan tinju. Mereka unggul karena sehari-hari hidup di ketinggian 1500 dpl keatas.

Begini. Setiap kenaikan 100 meter ketinggian, kadar oksigen berkurang 1 digit. Di ketinggian 1000-1500 dpl, setara dengan Puncak dan Cipanas, berapa kandungan oksigen ? Berada di ketinggian, paru-paru cendrung melebar untuk meningkatkan daya hisap yang lebih besar. Paru-paru yang melebar, dengan sendirinya kapasitas juga besar.Ketika bermain sepeda di daratan rendah, 100–300 dpl, pemain yang berlatih di ketinggian lebih unggul. Kandungan oksigen di darah harus diperbanyak. Tujuannya adalah agar suplay okigen ke otak selalu cukup. Pada tingkatan oksigen cukup di darah, pemain sepeda tidak akan megap-megap saat mengayuh di tanjakan.

Bersepeda Sehat

Pertanyaan yang tidak saya sukai : Sepeda Pak Rizal generic apa asli ? Saya jawab, “Apa bedanya dan apa rasanya ?”

Anatomis tubuh harus sesuai dengan anatomis (geometri) sepeda.

Banyak orang sepedanya tidak nyaman dikendarai dan bahkan menimbulkan kesakitan pada bagian tertentu pada tubuhnya. Pasalnya adalah karena kesalahan dalam memilih frame (batang). Ukur tinggi badan dan jarak jangkau, baru pilih sepeda yang pas untuk diri sendiri. Bila tidak mengerti, tanyakan kepada toko sepeda. Jika toko sepeda tidak bisa mengeluarkan rumus, sudahlah, tinggalkan saja toko sepeda tersebut.

Tinggi sadel ke pedal. Kira-kira, kaki masih tertekuk. Pantat duduk di sadel pada posisi bertumpu. Jarak pandang terdekat, segaris dengan shock. Sadel terlalu tinggi, membuat betis tegang saat mengayuh. Sadel terlalu rendah, kaki kehilangan daya dorong, sehingga tenaga terbuang sia-sia. Jarak pandang terdekat segaris shock, untuk mendapatkan nilai aerodynamic yang pas.

Terjadinya cidera otot, meski tidak mengalami kecelakaan, karena ukuran sepeda tidak sesuai dengan tubuh, posisi duduk sadel dan cara mengayuh.

Saat pendakian, naikan sadel ke posisi duduk yang sesuai. Di jalan menurun, rendahkan sadel sampai ujung kaki menyentuh tanah untuk menjaga keseimbangan sepeda dan tubuh agar tak terjatuh. Sadel rendah di jalan turun, membuat beban berada di roda belakang, menambah daya cengkram ban belakang. Sadel tinggi saat mendaki, kayuhan mendapatkan daya dorong maksimal.. Kayuhlah sepeda pada posisi lutut segaris dengan batang sepeda. Kayuh dengan konstan, saat RPM didapatkan. Di pendakian, kayuh semampu kaki. Jangan sekali-kali otot dipaksa atau disentak, selain menciderai otot, juga membutuhkan oksigen lebih banyak lagi. Ketika kebutuhan otak terhadap oksigen kurang, maka mata berkunang-kunang dan muntah…

Rasai-rasai bagian otot yang mengalami kontradiksi. Pada paha biasanya di diatas lutut – agak ke kiri dan di betis. Saat merasakan kelainan, turun dari sepeda, duduk bersila. Tunggu beberapa saat, sampai rasa tertentu hilang.

Latih pergelangan tangan dengan pemberat. Maksud penguatan pergelangan tangan ini, karena berat tubuh bertumpu ada pada pergelangan tangan saat turun. Perkuat pula otot pundak, karena berat badan dan daya dorong disalurkan ke pundak dan otot leher.

Pakaian

Coba perhatikan, pemain sepeda luar negeri memakai baju ketat kan ?

Pernahkah mengalami rasa berat di kepala dan berat ditengkuk setelah bermain sepeda ? Itu disebabkan karena salah memilih baju sepeda. Baju terbuat dari katunlah penyebabnya. Baju katun memang menyerab keringat, tapi kulit tetap lembab. Pori-pori yang membuka, tertutupi oleh kelembaban keringat, sehingga menghambat sirkulasi udara pada pori-pori. Supaya tidak “masuk angin”, maka gunakan baju yang terbuat dari nilon. Bahan nilon memang tidak menyerap keringat, namun mampu menguapkannya. Karena itulah baju olahraga menggunaan bahan nilon. Pakaian yang menempel di ditubuh, mempercepat penguapan. Baju sepeda yang baik, dirancang pembuangan kelembaban.

Lilit perut dengan ikat pinggang lebar. Maksudnya adalah, supaya lambung dan usus tidak tegang. Selain itu, untuk memperkuat posisi pinggang.

Lindungi tubuh dari cidera kecelakaan. Wajib memakai helm, sarung tangan, kaca mata, dan pelindung kulit.

Sepeda Gunung identik dengan petualangan. Berpetualang dengan sepeda, membutuhkan konsisi pisik yang kuat. Tubuh yang kuat, kemauan untuk sampai di tujuan dengan sendirinya juga kuat. Seenteng apapun sepeda, bila tak bertenaga mengayuhnya, akhirnya tak sampai di tujuan, sepeda dinaikkan ke angkot.

Tabahlah bermain sepeda, karena bersepeda itu tak enak….

Salam gowes…..

Wednesday, August 12, 2009

Laporan Ranca Upas


Catatan Rizal Bustami dari JPI Ranca Upas


Jambore yang Canggih


Jambore yang warna-warani, Jambore yang semarak, Jambore gaya baru

Inilah pesta petualang Indonesia


Di kalangan pecinta alam / pendaki gunung, dikenal adanya Gladian. Pada Gladian tersebut, berkumpul berbagai organisasi pecinta alam Indonesia. Gladian tersebut kini tinggal wacana belaka.


Stasiun Televisi Nasional Trans 7, yang mana menayangkan acara Jejak Petualang, pada tanggal 8-9 Agustus 2009, di Ranca Upas, Kabupaten Bandung, menggelar acara Jambore Petualang Indonesia (JPI). Berbagai elemen aktivitas alam bebas, seperti Pendaki Gunung, Fotographi, Konservasi, Herbal dan Mountain Bike, dihadirkan. Dan, ada pula pengenalan satwa liar, yaitu ular.


Materi acara sarat dengan pengetahuan, yang disampaikan oleh narasumber yang berkompeten. Materinya adalah Survivor Alam Bebas, Tanaman Obat, Mountain Bike, Jurnalistik Alam, Fotografi Alam, Family Camp dan Pengenalan Ular.


Kasat mata menampilkan kemeriahan, kesemarakan yang diwarnai oleh semangat muda pada zaman terkini. Ini menjadi menarik, kehadiran 1000 lebih petualang tersebut, adalah anak muda. Fenomena ini perlu disikapi, dengan munculnya petualang muda yang berpikir dengan cara sendiri, persepsinya sendiri, dan pilihannya sendiri. Dunia interned, menjadi bagian alat komunikasi diantara mereka. Dunia interned, menjadi alat pertukaran dan pencarian pengetahuan terbaru oleh mereka.


Acara JPI tersebut, tanpa acara pembanding, sehingga kita tidak bisa memberikan suatu penilaian refrensi. Trans 7 dengan JPI-nya telah melahirkan suatu agenda baru yang sarat makna di tanah air ini sebagai pembinaan generasi muda.


Saya hadir yang disana, kebetulan sebagai Narasumber Mountain Bike, yang saya geluti sejak tahun 1995, merasa terbelakang dan merasa tua ditengah kumpulan anak muda yang modern dan dengan pengetahuan terbaru.


Materi yang perlu ditambahkan, menurut saya, adalah Manejemen Ekspedisi, Pisik dan Metal dan Sirmulasi Evakuasi.


Saya berharap, pada JPI berikutnya, anak mudalah yang tampil sebagai narasumber. Mereka adalah anak zaman, yang tua sudah ketinggalan zaman. Para kekolot, duduk manis saja dengan jacket dingin dan secangkir kopi. Namun demikian, generasi muda juga harus mempunyai keberanian mengambil alih pemikiran dan ide.


Jambore Petualang Indonesia, jadilah sebagai Pesta Akbar-nya petualang Indonesia. Pada event itulah para petualang tua dan muda bertemu - yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Foto-foto : Krisna


























Tuesday, July 28, 2009

Track Sepeda


Jalur Sepeda Loji
Track ini sepesial off road, dikawasan perkebunan teh. Lokasi berada di belakang Kota Bunga.

Monday, July 27, 2009

Rute Alternatif ke Cipanas

Jalan Alternatif ke Cipanas

Peta Perjalanan dari Sentul (Babakanmadang) ke Cipanas melalui Arca, keluar Kota Bunga. Peta yang ditafsirkan dari track GPS Garmin ini, sebagai jalan alternatif menuju Cipanas, Jawa Barat. Selain itu, sangat bagus untuk ditelusuri memakai sepeda.
Track GPS yang saya jalankan ini, ditempelkan pada peta navigasi.net dan Google Earth.
Baca artikel dan lihat foto-foto disepanjang jalan di blog ini. (Rizal Bustami)



Lihat Sentul-Cipanas via Gunung Batu- Arca di peta yang lebih besar







HARGA BENELLI MOTOBI 152 TH 2023