Thursday, July 05, 2012


Eric Martoyo

Montecristo
Seperti Mendengarkan Musik Luar Negeri…

Sebuah pertunjukan kecil tapi mendapat perhatian besar oleh para sesepuh musik, pengamat dan peliputan, terjadi di Bentara Budaya Jakarta, 31Mei 2012. Montecristo, telah membuat para penonton tercengang-cengang…

(Ini adalah sebuah episode dari kehidupan Mrs. Chan saat ia mengatakan kepada saya secara pribadi, Eric Martoyo)

“Ancestral Land”
Words by Eric Martoyo; Music by Eric Martoyo & Fadhil Indra; Arranged by Fadhil Indra
 It was midnight in nineteen fifty two
The propaganda had been burning in her soul
She was only nineteen years old
When she said, “Mama, I have to go”
The moon and stars were dancing in her eyes
When she boarded the ship for her ancestral land
The sail was spreading hopes and dreams
“Hello brothers and sisters, here I am”

Chorus:
They were welcomed by the dragon dance
The only thing to remember again and again
And then a man said, “You don’t belong in this land”
Life’d never be the same

Music: . . . . . .
Nights and days were slowly passing by
She was forced to answer the same questions every day
And for years, she survived on
Three cups of plain rice day after day

Chorus:
They were welcomed by the dragon dance
The only thing to remember again and again
And then the man said, “You’ve come to spy on us”
“This life you must give up”

Her heart was broken and her faith was drowned
She’d got nowhere to hide and nowhere to run
She was a prisoner in her dreamland
The wall was just too high to climb, whoa…

Music: . . . . . .
The sail was spreading hopes and dreams
“Hello brothers and sisters, here I am”

Chorus:
They were welcomed by the dragon dance

The only thing to remember again and again
And then the man said, “You’ve come to spy on us”
“This life you must give up”

Her heart was broken and her faith was drowned
She’d got nowhere to hide and nowhere to run
She was a prisoner in her dreamland

The wall was just too high to climb
They were welcomed by the dragon dance
The only thing to remember again

“Oh Lord, take me with You”
“Where are You?”... “Where are You?”
“Please take me with You now”

“Now! Now! Now! Now!”
 
Ketika diundang oleh Seno M. Hardjo untuk menonton Montecristo di Bentara Budaya Jakarta, 31 Mei 2011, saya pikir ini adalah sejenis musik jazz pop. Kesan itu saya dapatkan dari poster pertunjukannya. Begitu dram ditabuh, gitar listrik dipetik, tuts piano dimainkan, yang muncul adalah musik rock yang hingar bingar dan padat. Saya masih acuh tak acuh, untuk mengeluarkan camera saja malas. Kesan saya mulai berubah menyimak lafal Inggris sang vokalis Eric Martoyo yang sempurna. Ketika Eric berbicara dalam bahasa Inggis yang fasih, sebagai pengantar musik dan groupnya, saya mulai antusias. Puncak keantusiasan saya – ketika sampai ke latar panggung untuk memotret.

Sembilan lagu yang dinanyikan, semua lirik dalam bahasa Inggris, dan gubahan mereka. Tidak ada keraguan lagi jika mendengarkannya bagai mendengarkan musik rock dari Eropa atau Amerika.

“Apa pendapat lu Zal,” tanya Seno seusai pagelaran.

“Seperti mendengarkan musik luar negeri dan elitis,” jawab saya.



Siapa Montecristo ?
Saya pun heran, kok ada group musik sebagus itu yang terkubur diantara rimba musik Indonesia yang “ngak – ngik – nguk”.

Sebagai pengakuan bahwa Montecristo bukanlah group musik “murahan”, adalah kehadiran Yockie Suryo Prayogo di panggung mengiringi Montecristo dengan pianonya. Apa yang dikatakan oleh Bung Yockie, bahwa Montecristo perlu didukung. Tentu Bung Yockie punya alasan tersendiri mengapa ia terlibat dalam group ini.


“Pertama kali Seno menawarkan Montecristo, saya minta sample lagunya. Setelah saya dengarkan, saya minta bertemu dengan mereka. Kami bertemu di Plaza Senayan. Saya tidak yakin, karena yang datang adalah seorang “karyawan berdasi”, dan itu adalah Eric Martoyo. Sejak itu kami garap musik bersama-sama. Sedangkan Seno, adalah ‘ayah angkat’ dari Montecristo,” ungkap Bung Yockie yang diiringi tepuk tangan oleh penonton.

“Ketika pertama kali mendengakan Montecristo, hanya Bung Yockie yang cocok untuk menangani mereka. Begitu saya sampaikan kepada mereka, mereka mau sekali,” terang Seno, mantan wartawan musik, produser, juga penggiat di AMI (Anugrah Musik Indonesia) itu.
 Panggung tidak saja diisi oleh anggota Montecristo, tapi juga ada Lilo (Kla Project) sebagai pembawa acara, yang juga memberikan apresiasi. Secara berseloroh Lilo berkata, telah terjadi “pelecehan intelektual” karena saya menjadi MC. “Ini pertamakali saya sebagai MC,” kata Lilo yang disambut tertawa.

Jadilah panggung tersebut sebagai “panggung sandiwara”, dengan kelihaian Lilo membawakannya, sehingga cair, akrab dan berkesan.
Montecristo lahir tahun 2007 silam. Mereka ini adalah pemain musik yang tekun. Setelah terbentuk, menyamakan persepsi, dan kemudian membulatkan tekat. Mereka terdiri dari Eric Martoyo (vokal utama), Rustam Effendy (gitar), Fadhil Indra (piano, keyboard), Haposan Pangaribuan (bass gitar), Alvin Anggakusuma (gitar) dan Keda Panjaitan (drum). Kemudian mereka sering tampil di berbagai panggung pertunjukan, dengan aliran Rock Progresif.

“Berawal ketika saya bertemu dengan Rustam menonton Dream Theater di Singapore. Kembali ke Jakarta, kami membentuk group musik, lalu susun personel,” Eric menjelaskan.

 Menilik lirik-lirik lagunya, cendrung sebagai sebuah puisi atau prosa karena kesungguhan dalam pengarapannya - yang berdasarkan fakta kejadian serta fenomena negeri ini. Misalnya saja lagu yang berlabel Ancestral Land diatas.   Lagu tersebut tentang kisah  Mrs. Chan’s, tante Eric sendiri.

 Pada tahun 1952, Partai Komunis Cina membuat propaganda agar para Cina parantauan (hawkiau) kembali ke tanah lelulur. Berbondong-bondonglah Cina keturunan Indonesia ke Tiongkok. Bertepatan pada saat itu, Tiongkok mengalami kegagalan panen, sehingga terjadi kelaparan. Cina Indonesia yang sudah menjajakan kakinya disana, mendapat perlakuan tidak simpatik oleh masyarakat setempat karena dikira akan mengurangi jatah makan mereka. Pendatang ini dicuigai sebagai agen asing. Sementara dari pemerintah, tidak ada pembelaan. Tantenya yang ketika meninggalkan tanah air baru berusia 19 tahun, kemudian menjadi seorang dokter, berhasil melarikan ke Hongkong. Di Hongkong itulah terjadi pertemuan keluarga, antara keluarga di Jakarta dan keluarga di Hongkong. Kisah nyata itu dijadikan untuk sebuah lirik lagu. Tentu tidak mudah memproses kisah ini dalam sebuah bait-bait lagu. Dan, Eric menyampaikan fakta tersebut di panggung musical.

Nah, lagu terakhir yang dihidangkan Montecristo, yaitu Crash berlatar belakang kejatuhan sebuah pialang saham terbesar, Lehman Brothers   Amerika pada tahun 1998-yang memicu krisis global. Itulah yang puisi yang dinyanyikan. Pembuatan lirik-lirik itu melalui proses pengamatan dan kecermatan seorang yang dibekali kecerdesan.

 Eric Martoyo adalah seorang pengusaha yang sukses. Salah satu usahanya adalah importer alat-alat kesehatan. Sehari-hari ia sibuk mengurusi bisnisnya, pada akhir minggu mereka latihan musik. “Musik adalah jiwa saya, semangat saya. Melalui musik, saya ekspresikan diri saya,” tegasnya dengan mengepalkan tangannya.

Melalui kretivitas musiknya, Montecristo terasa cerdas dan elitis.  Cerdas, karena lirik-liriknya. Elitis, karena santun.
 Soal nama Montecristo, bagi kalangan elitis Jakarta dipersonifikasikan ke cerutu. Bagi saya, mengingatkan ke novel Monte Cristo yang dikarang oleh Alexandre Dumas, pengarang Perancis yang hidup antara 1802-1870.

Rekaman album pertama terjadi antara April dan Juli tahun 2009, dengan label Celebration of Birth.

Inilah lagu-lagunya. Dikatakan oleh mereka, musik ini dilahirkan untuk kritik.

1. Ancestral Land
2. About Us
3. A Romance of Serendipity
4. Garden of Hope
5. Celebration of Birth
6. In Touch With You
7. Crash
8. Forbidden Song
9. Clean

(Rizal Bustami)

Sunday, June 17, 2012

Sinta Tantra, Seniman Inggris Asal Indonesia

Foto : BBC
Sinta Tantra Seniman Inggris Terkenal
Asal Indonesia
Foto BBC
Seniwati muda Sinta Tantra menembus pasar seni Inggris yang sudah mapan dan saat ini menggarap proyek lukisan dinding sepanjang 150 meter. Seniwati keturunan Indonesia ini terpilih untuk menangani lukisan dinding jembatan sepanjang 150 meter lebih, yang membentang di atas Sungai Thames, London.


Foto : BBC
Jembatan tersebut rencananya akan diresmikan pada bulan Juli menjelang, bertepatan dengan pelaksanaan Olimpiade London 2012. Menurut Sinta, lukisan dinding di jembatan menuju kawasan pusat keuangan CanaryWharf mencerminkan denyut kehidupan pusat keuangan yang hampir tidak pernah tidur selama 24 jam sehari. Jadi lukisan didominasi warna cerah seperti merah jambu dan biru. Proyek sekala besar seperti ini membuat Sinta merasa tertantang. "Saya suka bikin proyek yang besar sekali. Saya suka kolaborasi sama orang lain, sama orang yang ada expertise (keahlian) yang saya tidak tahu," kata Sinta Tantra kepada BBC Indonesia.
Foto : BBC
Dalam wawancara untuk acara Tokoh BBC Indonesia, menuturkan semula tidak mudah menembus pasar seni Inggris yang sudah mapan. Kesulitan utama adalah mencari rumah seni yang mau menggandengnya. "Susah sekali, tetapi saya percaya kunci utama sebagai seniman muda adalah produksi sendiri dan sebanyak mungkin ikut pameran," tutur seniman berusia 30 tahun itu.
Foto : BBC
Melalui berbagai pameran Sinta mendapatkan masukan dari para kolega dan guru seninya. Pameran pula yang mengantarkannya membuka peluang-peluang lain. Studinya di Slade School of Fine Art dan Royal Academy of Arts, London, ia anggap juga ikut membuka jaringan. "Di sini kita bisa belajar dari guru terbaik dan bikin network sama kurator, artis terkenal di dunia," kata Sinta Tantra.

Foto : BBC
Foto : BBC
Peluang bagi Sinta semakin terbuka ketika dia memperolah penghargaan bergengsi "Deutsche Bank Award in Fine Art" pada 2006. "Untuk jadi orang seni, orang harus memahi kreativitasnya tetapi juga harus punya otak bisnis. Waktu saya dapat Deutsche Bank Prize saya bisa bikin karya saya dari seni ke bisnis," jelasnya.

Sinta Tantra adalah seniman Inggris, keturunan Indonesia. Dia lahir 11 November 1979, New York, Amerika Serikat dan menghabiskan masa kecilnya di Indonesia, Amerika dan Inggris. Dia lulus di London dari Sekolah Slade of Fine Art pada 2003 dan menyelesaikan gelar pasca sarjana nya di Royal Academy of Arts pada tahun 2006. Pada tahun yang sama, ia dianugerahi Penghargaan bergengsi di Deutsche Bank in Fine Art. Dia tinggal dan bekerja di London.

Foto : BBC

Tantra telah dipamerkan dalam pameran tunggal dengan MonikaBobinska Galeri, London, Inggris (2009) dan Gaya Fusion Gallery,] Bali, Indonesia (2009). Pada tahun 2011, Tantra berpartisipasi dalam acara kelompok, Apocalypstick dikurasi oleh Siân Hislop dan Jeremy Willett di The Gallery Nunnery di London. Pameran ini terinspirasi oleh David Batchelor itu buku Chromophobia yang mengeksplorasi penggunaan warna di dunia yang lebih luas.
Foto : Wikipedia



(Dikutib dari BBC Indonesia dan  Wikipedia/Rizal Bustami)



Sunday, June 10, 2012

Sudono Salim

TURUT BERLASUNGKAWA WAFATNYA SUDONO SALIM, OM LIEM. SEMOGA ARWAH BELIAU DITERIMA TUHAN. "Warisan yang beliau tinggalkan, berupa kamajuan ekonomi dan teknologi bagi Indonesia". (Rizal Bustami)

Sudono Salim tahun 1990. Foto Majalah Tempo

Saturday, June 02, 2012

Kelok 9


MENGAYUH SEPEDA KE KELOK SEMBILAN

Alam yang elok, makanan lezat, adat-sitiadat yang kuat, diperkuat oleh bahasa yang kaya, membuat orang Minangkabau itu romantis.  Alam, tempat dan makanan menjadi tema-tema dan imbuhan dalam lirik-lirik lagu serta pantun. Kelok Sembilan pun menjadi sebuah tema lagu klasik bagi orang Minang.
Kelok 9 ketika dibangun tahun 1880

Kelok Sembilan

Mandaki jalan ke Payokumbuha
Baranti tantang Kelok Sembilan
Ondeh baranti tantang Kelok Sebilan

Dimanalah badan indak ka rusuah
Sadang basayang Tuan bajalan
Onde sedang basayang Tuan bajalan

Ondeh baa lah ko kaba
Baa lah ko kaba, kini rang mudo yo
Ondeh baa lah ko kaba
Baa lah ko kaba, kini rang mudo yo

Indahlah baguno batanam bawang
Bawang ditanam hari lah sanjo
Ondeh bawang ditanam hari lah sanjo

Indahlah guno bakasiah sayang
Sansaro badan kasudahannyo
Ondeh sansaro badan kasudahannyo

Ondeh baa la ko kaba
Baa lah kok kaba, kini rang mudo yo
Ondeh baa lah ko kaba
Baa lah ko kaba, kini rang mudo yo

(Ciptaan Yusaf Rachman, dinyanyikan oleh Elly Kasim tahun 1972)


Friday, May 18, 2012

Gajah Aceh diburu...

Foto : Antara News
Gajah mati lagi di Aceh Jaya
Antara News, Selasa, 15 Mei 2012
  
Kematian satwa berbelalai dan dilindungi itu merupakan kasus ke dua selama tiga pekan terakhir. Satu gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) jantan ditemukan tewas di Gampong (desa) Pante Kuyun Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh.

Pejabat di Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Jaya, Armidi, yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa mengatakan, satwa dilindungi itu ditemukan tewas di salah satu kebun kosong yang berjarak sekitar 750 meter dari pemukiman penduduk Desa Pante Kuyun.

"Informasi dari warga gajah itu saat turun dari gunung sudah sempoyongan, kami belum dapat memastikan penyebab matinya gajah itu," kata Armidi.

Sementara itu, Koordinator Conservation Respon Unit (CRU) Aceh Jaya, Fendra, juga mengatakan telah mendapat informasi tentang tewasnya satwa dilindungi itu.

"Besok kami akan mengerahkan personil ke lokasi dan menyelidiki sebab kematian gajah jantan dewasa itu," kata Fendra.

Fendra mengatakan kematian satwa berbelalai dan dilindungi itu merupakan kasus ke dua selama tiga pekan terakhir.

Sebelumnya pada 29 April 2012 satu gajah betina yang diperkirakan berusia 25 tahun juga ditemukan tewas di badan jalan lintas SP IV-SP V Gampong Krueng Ayon, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya.

"Diduga gajah betina yang masih menyusui anaknya itu mati akibat diracun, saat ditemukan badannya membiru, mulutnya berbusa dan dubur juga mengeluarkan darah," kata Fendra.

(KR-IRW/H011), Editor: Ade Marboen, COPYRIGHT © 2012


Hentikan perburuan gading gajah di Aceh
Antara News, Rabu, 16 Mei 2012



Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meminta aparat berwenang segera menghentikan perburuan gading gajah menyusul ditemukan bangkai satwa dilindungi itu di pedalaman Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh.

"Penemuan bangkai gajah jantan itu mengindikasikan proses perburuan terhadap gading masih terjadi. Jika dibiarkan, akan berdampak punahnya satwa dilindungi tersebut," kata Direktur Eksekutif Walhi Aceh T.M. Zulfikar di Banda Aceh, Rabu.

Hal tersebut disampaikan menanggapi temuan bangkai gajah jantan tanpa kepala dan gading di alur (sungai kecil) Oen, Desa Pantee Kuyun, Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya, Rabu.

Ia menilai kasus kematian gajah betina di Aceh Jaya beberapa waktu lalu akibat diracun, maka kemungkinan besar terkait dengan bangkai gajah jantan yang mati tanpa kepala dan gading.

"Artinya, jika gajah jantan dan betina yang mati itu dikarenakan termakan racun, ada korelasi bahwa kedua satwa tersebut memang diburu untuk diambilkan gadingnya. Namun, semuanya itu kita berharap adanya penyelidikan dari pihak berwenang," kata dia.

Namun, kata dia, kematian gajah betina beberapa waktu lalu bukan sasaran dari upaya peracunan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Untuk itu, aktivis lingkungan juga meminta aparat penegak hukum serius menyelidiki dan memburu pelaku yang telah menyebabkan kematian satwa dilindungi tersebut di Aceh Jaya.

"Itu juga merupakan kejahatan lingkungan yang tidak boleh dibiarkan. Kalau tidak, kehidupan satwa dilindungi khususnya gajah tidak hanya terancam, tetapi akan punah. Oleh karena itu, diperlukan keseriusan penegak hukum untuk mengusutnya," kata T.M. Zulfikar.
(A042), Editor: Ella Syafputri, COPYRIGHT © 2012

Kedua artikel dan foto-foto ini diambil dari Antara News, Rizal Bustami

Monday, May 14, 2012

Tahun 2013, Bukittinggi Tidak Lagi Buang Sampah 
ke Ngarai Sianok
Asap sampah di Ngarai Sianok/Foto Rizal Bustami

Kamis, 10 Mei 2012
Bukittinggi (ANTARA News)

Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, menargetkan pada tahun 2013 
tidak lagi membuang sampah ke dasar Ngarai Sianok di daerah Panorama Baru.

"Mudah-mudahan target itu terwujud," kata Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bukittinggi Maruf Amin di Bukittinggi, Kamis.

Agar tidak lagi membuang sampah ke dasar Ngarai, kata dia, Pemkot telah menjalin hubungan kerja sama dengan Kota Payakumbuh dalam pengolahan sampah karena memiliki tempat pengolahan sampah regional.

"Kerja sama pengolahan sampah dengan Kota Payakumbuh telah ditandatangani oleh kedua kepala daerah. Sekarang tinggal penandatanganan bentuk kesepakatan tentang apa hak dan kewajiban masing-masing daerah," katanya.

Kota Bukittinggi hari biasa menghasilkan 350 meter kubik sampah dan 450 meter kubik pada hari libur, yang dapat diolah menjadi kompos baru sekitar 50 kilogram sehari di rumah kompos di Talao.

"Pengolahan sampah menjadi pupuk organik pada rumah kompos yang berlokasi di Talao, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan itu menggunakan alat icenerator," kata dia.

Menurut dia, pupuk organik dihasilkan tersebut dimanfaatkan untuk pupuk tanaman yang ada di seluruh taman kota serta kantor di Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di kota itu.

Sampah yang berasal dari sampah pasar dan rumah tangga itu diangkut dengan mobil serta becak sampah.

Selama ini, sampah yang dihasilkan itu hanya dilakukan sistem pembuangan terbuka, bukan diolah, di mana sampah itu dibuang ke dasar jurang dengan kedalaman 100 meter di daerah Panorama Baru.

Untuk mengurangi daya angkut sampah ke dasar jurang itu, selain mengolah sampah menjadi kompos di rumah kompos di Talao, warga juga dilatih mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik.

"Pelatihan pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk organik merupakan pengolahan sampah secara 3R, yakni "Reduce, Reuse dan Recycle," kata dia.

Ia berharap dengan pelatihan itu seluruh masyarakat bisa mengolah sampah rumah tangganya sendiri menjadi pupuk organik, karena bisa sebagai pupuk tanaman bunga di rumah.

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © 2012

Friday, May 11, 2012

Sukhoi Superjet 100

Turut prihatin dan berduka terhadap kecelakaan yang dilami oleh pesawat Sukhoi Superjet100 milik Republik Rusia. Semoga korban meninggal ditenangkan arwahnya, keluarganya tabah adanya. Kepada Republik Rusia, dan perusahaan pengembang dan produsen Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production AssociationSukhoi Civil Aircraft tetap bersemangat untuk mengembangkan teknologinya. (Rizal Bustami)

Foto www.sukhoi.org

Inilah Profil Pesawat yang naas tersebut...

Sukhoi Superjet 100 adalah keluarga pesawat baru yang memungkinkan penumpangnya mengalami tingkat arus utama kenyamanan.

Badan pesawat penampang meningkatkan lebar lorong hingga 20,08 ", menawarkan ketinggian lorong optimal dikombinasikan dengan lima mengikuti konfigurasi kursi. Ketinggian langit-langit total 83,46 ", sementara setiap kursi adalah 18,31" wide.

Keempat-mengikuti hasil konfigurasi kursi di kelas bisnis sejati memberikan setiap penumpang dengan tingkat kenyamanan yang sama.

Para penumpang menikmati akses mudah dan nyaman untuk tempat sampah overhead yang nyaman menelan standar roll-kapal kantong (IATA disetujui tas tangan; maksimum 24 "x16" x10 "). Tempat sampah yang luas SSJ100 overhead dapat sangat cocok untuk pakaian luar dan mantel (dari jas hujan untuk Alaska jas) terlepas dari musim atau wilayah.

Tuesday, May 01, 2012

CHINA DEKATI INDONESIA
Eko Hendrawan Sofyan
Sabtu, 28 April 2012
 
JAKARTA, KOMPAS.com
Asia, terutama Asia Timur, merupakan kawan yang penuh dengan vitalitas di dunia. China ingin bergandengan tangan dengan Indonesia untuk mendorong kemajuan, perdamaian, dan kemakmuran Asia, serta membangun orde politik ekonomi global yang lebih adil dan rasional.

Demikian salah satu pokok pikiran petinggi Partai Komunis China (PKC), Li Changchun, dalam kuliah umum di depan sivitas akademika Universitas Indonesia di Depok, Jumat (27/4). Dia membawa serta delapan menteri terkait dan politisi teras partai berkuasa dalam kabinet Presiden Hu Jintao.

Li, pria kelahiran Dalian, Provinsi Liaoning, Februari 1944, ini, mengawali karier politik di lingkup PKC pada 1975. Dia pernah menjabat Wali Kota Shenyang, Liaoning, dan Gubernur Liaoning. Kini selain pemimpin tinggi, dia juga kepala propaganda yang mengontrol media dan internet.

China, atau Tiongkok menurut versi terminologi Li, saat ini tercatat sebagai kekuatan ekonomi nomor dua yang amat menentukan di dunia. Sementara Indonesia adalah negara terbesar di kawasan regional ASEAN. Keduanya sesama negara yang berpengaruh besar di kawasan ini.

Menurut Li, kerja sama multidimensi yang diperluas dan diperdalam sesuai kepentingan rakyat kedua negara bermanfaat untuk perdamaian serta kestabilan dan kemakmuran kawasan ini. Kerja sama seperti itu juga bermanfaat untuk persatuan dan kemajuan negara-negara berkembang lain.

 ”Tiongkok bersedia bersama Indonesia terus-menerus mempererat kerja sama bilateral yang strategis dalam jangka panjang. Ini penting untuk memelihara perdamaian dan kemakmuran Asia, membangun orde politik global yang lebih adil dan rasional,” katanya.

Terkait itu, Li mengusulkan empat strategi besar. Pertama, kerja sama untuk memperkuat sikap saling percaya di bidang politik dan memperdalam persahabatan tradisional. Dia menganjurkan konsep mencari persamaan sambil membiarkan adanya perbedaan.

Di China ada sebuah ungkapan ”harmoni walau berbeda”. Ungkapan itu, menurut Li, sama dengan moto atau prinsip Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia. Di China juga ada ungkapan ”bersahabat dan saling membantu”, sama dengan gotong royong.

Pasar utama
Usulan kedua Li, memperdalam kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan. ”Prospek kerja sama kedua negara di bidang ekonomi sangat luas. Pihak Tiongkok akan mendorong perusahaan yang memiliki kekuatan dan reputasi baik untuk berinvestasi di Indonesia dan aktif mengikuti pembangunan enam koridor perekonomian di Indonesia,” kata Li.

Kedua pihak sebaiknya saling mendukung dan berusaha memperkuat kerja sama di bidang pertanian, migas, pertambangan, listrik, dan sektor vital lain. Ini supaya kerja sama ekonomi memberikan keuntungan bagi masyarakat.

Ini bertujuan supaya tali perekonomian dan kemitraan strategis terus diperkuat.

Memperkuat pertukaran kebudayaan demi memperkukuh landasan persahabatan kedua negara adalah usulan ketiga Li. Pada 2011, pengunjung di antara kedua negara melampaui satu juta orang. Kedua negara bisa mengadakan ”Tahun Persahabatan Tiongkok-Indonesia”.

Saran terakhir Li dalam konteks kerja sama bilateral yang strategis ialah meningkatkan komunikasi dan koordinasi serta mempererat kerja sama multilateral. ”Tiongkok dan Indonesia mempunyai kepentingan yang sama dan luas dalam urusan regional dan global,” katanya.

Li mengatakan, China senang melihat Indonesia memainkan peran dalam urusan regional dan global. China bersedia bersama Indonesia mempererat koordinasi dan kerja sama dalam mekanisme multilateral.

Ada landasan historis panjang, kata Li, yang membuat China dan Indonesia bersahabat dan saling mendukung. ”Tiongkok dan Indonesia sesama negara yang mempunyai sejarah panjang dan budaya cemerlang. Candi Borobudur di Indonesia dan Tembok Besar Tiongkok adalah keajaiban kultur kuno di dunia Timur,” kata Li.

Pada 132 Masehi, semasa Dinasti Han, Raja Hanshundi pernah menerima utusan dari Jawa. Pada abad IV, biksu Buddha Faxian pernah tinggal dan belajar di Jawa dan Sumatera. Pada zaman modern, kedua negara pernah mengalami agresi dan penjajahan.

”Sejak masuk abad baru, atas perhatian dan dorongan langsung dari pemimpin kedua negara, hubungan bilateral berkembang pesat. Tahun lalu, nilai perdagangan bilateral mencapai lebih dari 60 miliar dollar AS. Tiongkok adalah mitra dagang dan pasar ekspor utama bagi Indonesia,” kata Li. (CAL)
(Catatan Redaksi : Berita ini diambil dari Kompas.com, Rizal Bustami)

Sunday, April 29, 2012

Capita Selecta Moh Natsir Bag 14


KEDUDUKAN PERGURUAN PARTIKELIR
DALAM MASYARAKAT KITA
SEPTEMBER 1938

“Ekolah Liar”
Tahun 1930
Holl. In. Onderwijs Commissie menyampaikan laporannya. Antara lain ditaksirnya bahwa banyaknya anak-anak yang diwaktu itu masih belum dapat pelajaran, ada kira-kira, 19.000.000. (baca: 19 juta).

Krisis makin lama makin hebat. Pemerintah tak sanggup menambah sekolah pengemasi anak-anak yang bermiliun-miliun itu. Malah Pemerintah terpaksa mengurangi  sekolah yang ada. Jadi, anak-anak yang akan terlantar, akan bertambah banyak. Sekolah-sekolah yang akan menyambut mereka akan bertambah kurang.

Anggaran belanja untuk Departemen Pergajaran terpaksa dikurangi setiap tahun. Sehingga dari tahun 1930 sampai tahun 1937 sudah dipotong sampai 53%. Bertambah dahsyatlah musibah kekurangan pengajaran dikalangan rakyat yang amat haus kepada pelajaran itu.

Musibah ini membangunkan semangat rakyat itu sendiri supaya mereka mencukupkan keperluan pengajaran dengan tenaga sendiri pula.

Dimana-mana timbullah sebagai cendawan sesudah hujan, berpuluh, ya beratus-ratus sekolah partikelir. Menyambut anak-anak yang sedang terlantar dan yang diperebutkan oleh Zending dan Missi. Menyambut pula guru-guru dari Pemerintah yang “overcompleet”. Menyambut tamatan dari H.I.K. Pemerintah yang tidak dapat tempat dalam kalangan Pemerintah sendiri. Semuanya diselenggarakan dengan amat susah payah dalam kekurangan segala macam. Akan tetapi, walaupun bagaimana, apa yang dapat dikurbankan, dikurbankan juga. Menolong mengerjakan setengah dari pada kewajiban yang suci dari Pemerintah Negeri. Bukankah “Indische Staatsregeling” art. 179 telah berkata: “Pelajaran umum adalah satu barang yang senantiasa berada dalam pemeliharaan dan penjagaan gobnor Jenderal.[1] Artikel 182: Gobnor Jenderal (harus) menyelenggarakan pendirian sekolah-sekolah untuk rakyat bumiputera”.[2]

Wednesday, April 18, 2012

Capita Selecta M.Natsir

MENUJU KOORDINASI PERGURUAN-PERGURUAN ISLAM
JULI 1938

Cita-cita untuk mengadakan koordinasi atau persamaan rencana pelajaran dalam perguruan-perguran Islam yang bertebaran diseluruh negeri kita, yang didirikan atas kemauan rakyat dan didorong oleh kemauan rakyat itu, memang suatu cita-cita yang bukan baru lagi.

Dari salah seorang teman di Sumatera Barat pernah kita mendengar, kira-kira dua tahun yang lalu, bahwa sudah mulai dianjurkan disana menciptakan maksud tersebut. Mudah-mudahan sekarang sudah berhasillah hendaknya, sungguhpun belum terdengar benar kabar tentang hasilnya cita-cita yang mulia itu. Tuan Dr.  Satiman, promotor dari pendirian Sekolah Tinggi Islam di Solo juga sudah memberi sedikit anjuran dalam salah satu artikelnya, dimana beliau telah memakai perkataan: “coordinair”. Yakni supaya rencana pelajaran perguruan-perguruan Islam dinegeri kita ini dapat disusun menurut garis-garis yang tentu, agar dapat menjadi dasar yang baik untuk sekolah tinggi yang sedang beliau usahakan sekarang itu. Tuan Z. Usman, mudarris Tsanawiyah di Talu, Seumatera Barat, telah memberi  pemandangan panjang tentang perluannya perbaikan pelajaran dalam perguruan-perguruan kita itu dalam Panji Islam beberapa nomor yang lalu. Dan baru-baru ini kita mendapat kabar bahwa di Palembang telah didirikan satu badan untuk menyusun rencana pelajaran sekolah-sekolah agama yang ada di Palembang. Syukurlah!

Maka sudah patut kita menyelidiki masalah ini lebih lanjut untuk melakukan langkah-langkah yang perlu dalam jurusan ini. Sebab soal ini bukan lagi soal salah satu atau dua daerah, melainkan mengenai kepentingan seluruh kaum Muslimin, diseluruh kepulauan Indonesia. Tetapi belumlah dimaksud dengan artikel ini satu rencana yang lengkap dengan seluk-beluknya, melainkan sekedar membentangkan garis besar yang perlu kita perhatikan sebagai dasar menciptakan rencana lengkap kelaknya, sambil menyelidiki dua tiga hal yang mungkin menjadi alangan, yang harus sama-sama kita hindarkan.

HARGA BENELLI MOTOBI 152 TH 2023