BERSEPEDA DI LEMBAH BALIEM
“Sejak 37 tahun lalu saya
berniat bersepeda di Wamena, tapi Anda sudah kesana. Selamat Bung Rizal,”
komentar Don Hasman, fotografer kondang Indonesia .
Don Hasman telah menjelajahi kawasan Lembah
Baliem, dan bahkan mengayuh sepeda sampai ke Kalimanjaro, Afrika. Tapi,
keinginannya bersepeda di Lembah Baliem, di Daratan Tinggi Jayawijaya belum
kesampaian. Dia antusias memberi semangat untuk saya.
Belum pernah saya bermain sepeda segugup ini, baik
sendiri maupun beramai-ramai. Ketika saya merangkit sepeda, setelah diturunkan
dari pesawat, saya bagai hendak naik ke panggung. Mungkin karena lokasinya
berada jauh, dan disuatu kawasan yang paling ekskotis di Indonesia , yaitu di Lembah Baliem,
Jayawijaya, Papua dan mungkin karena saya obsesive. Dan saya akan ke Wosilimo,
menghadiri acara Festival Lembah Baliem - yang berada 20 km dari Wamena.
Matahari condong dari belakang saya ketika sepeda
mulai di gowes dari Jalan Trikora, Wamena. Udara dingin pegunungan Papua itu,
cukup terasa, apalagi menyongsong udara ketika bersepeda.
Pagi-pagi keluar dari kota Wamena jalan raya sibuk sekali.
Kendaraan angkutan umum, sepeda motor, para pelajar berjalan kaki dan
bersepeda, serta masyarakat meramaikan jalan raya. Terasa sekali kesibukan
pagi. Sepanjang jalan menjelang waktu masuk sekolah, para pelajar Sekolah Dasar
sebagian besar tanpa alas kaki, bergegas-gegas menuju sekolahnya. “Selama pagi
adik-adik,” sapa saya.
“Selamat pagi. Dah,dah…,” balas mereka.