Thursday, September 22, 2011

Track Pendakian Gunung Ciremai

Jalur Pendakian Gunung Ciremai


Lihat Ciremai,Linggarjati di peta yang lebih besar



Topo map versi Soviet Military Maps
 
Lihat Ciremai di peta yang lebih besar
Data Peta : http://www.navigasi.net, www.everytrail.com

 

Saturday, September 17, 2011

Capita Selecta M. Natsir Bab 7


HAY BIN YAQDZAN.[1]
DESEMBER 1937

Roman falsafah dari Ibnu Thufail – Percobaan mem-“populer”-kan
Falsafah – Perintis jalan untuk “Robinson crusoe”.

Falsafah dan orang awam
       Falsafah amat sukar dapat memasuki pembacaan rakyat umu. Dengan pelbagai macam masalah dan istilahnya yang kerap kali suit dipaham dan hambar dibaca, dia itu susah sekali memikat hati dan minat pembaca yang awam. Tidak heran kalau seorang filosof seperti Ibnu Haitam  menutup salah satu kitab falsafahnya (430 H.) dengan tegas:
       “saya tidak menghadapkan kalam saya ini kepada semua manusia. Akan tetapi kepada tiap-tiap seorang dari mereka, yang harganya sama dengan ribuan, malah puluh-ribuan. Lantaran tidak banyak manusia yang sampai kepada hak atau kebenaran yang halus dan tajam itu, kecuali yang mempunyai paham yang halus dan tajam diantara mereka!”
        Sungguhpun demikian, falsafah itu bukanlah semestinya tetap menjadi milik yang dimonopoli oleh “cabang-atas” saja. Diwaktu orang bertanya kepada seorang filosof Yunani: “Apakah paedahnya falsafah itu?” Dijawabnya dengan penting-ringkas: “Supaya jangan ada satu batu bertengger diatas batu yang lain”.
        Maksudnya ialah, bilamana seorang duduk diatas batu tembok sebagaimana yang galib dizaman itu bila orang menonton permainan dalam theatre, (yakni tempat tontonan berbagai macam permainan) si penonton itu jangan sama pula derajatnya dengan batu yang ia duduki.
        Kalau si awam tidak sampai kepada falsafah, maka utang bagi filosof mencari ikhtiar supaya falsafah dapat memasuki alam fikiran mereka, menurut kadar dan cara yang sepadan dengan tingkatan akal mereka agar mereka dapat pula mengecap kelazatan hikmah-hikmah itu.

Thursday, September 01, 2011

The Real Mountain Bike Baduy II (Sobang)




Ke Kesepuhan Pasir Eurih

Pada bagian pertama explore Baduy, telah dimuat track sepeda Ciboleger-Cijahe. Pada bagian II ini, track sepeda ke Kesepuhan Pasir Eurih, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Diasumsikan saja, perjalanan ini dimulai dari Ciboleger. Sebetulnya ke Pasir Eurih, dapat pula dicapai melalui Bogor tanpa harus dulu ke Ciboleger. Tujuan pertama  adalah Pasar Muncang. Saya menyarankan, menggowes dimulai dari Muncang agar mempunyai waktu yang cukup lama di kawasan ini menarik ini.


Selepas Pasar Muncang, jalan beraspal halus, berkelok-kelok, dan naik-turun. Kiri-kanan jalan teduh oleh kehijauan hutan. Pada sisi tertentu, terdapat pemandangan terbuka, sehingga bisa dilihat hamparan sawah dan perbukitan berlapis-lapis. Rasanya sayang mempercepat lalu kendaraan karena tidak hendak melewatkan alam yang indah ini.  Setelah melewati perkampungan, pada sisi kiri jalan, terdapat lumbung padi berkelompok. Hanya sekitar seratus meter dari lumbung, sebuah papan nama bertuliskan “Kediaman Kesepuhan Pasir Eurih, Abah Anden, Desa Sindang Laya”.

Kediaman Pemimpin Kesepuhan Pasir Eurih, mengingatkan kepada kesepuhan lain di Jawa Barat dan Banten, macam Kesepuhan Ciptagelar, Kesepuhan Cisungsang.

Saturday, August 27, 2011

The Real Mountain Bike : Baduy I (Cijahe)

ck  
 
Ciboleger - Cijahe


Janganlah berharap bisa bermain sepeda di Desa Kanekes, atau di kawasan Baduy, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, baik di Baduy Dalam, maupun di Baduy Luar. Namun, jangan pula urungkan niat bermain sepeda di kawasan wisata budaya ini. Memang sudah ada yang membawa sepeda ke Ciboleger, pintu masuk ke Baduy, tapi menggowesnya dari Jakarta atau dari Bogor. Bagi saya, menggowes sepeda ke Ciboleger, sebagai pekerjaan sia-sia belaka. Tidak ada sesuatu yang menarik dalam perjalanan, melainkan resiko yang didapatkan, misalnya membuang tenaga, resiko kecelakaan dan resiko menghirup udara kotor.
Selama sepuluh hari saya di kawasan Baduy, untuk suatu keperluan riset dan tracking GPS
jalan-jalan di Baduy, sengaja saya membawa sepeda. Ada empat track sepeda yang baru saya temukan, yaitu 1 track pendek dan 2 track panjang. Track pendek tersebut ke Track Jembatan Akar. Sedangkan track panjang ialah, Track Cijahe dan Track Sobang. Satu per satu akan saya bahas track ini.
Loading-lah sepeda ke Ciboleger.

Monday, August 22, 2011

Anak-anak Baduy






Langkah Langkah Kecil Anak Baduy

Lima bukit, lima lembah
Jalan berkulit batu, jalan berkulit tanah
Berpayung daun pisang, berpayung awan 

Langkah-langkah kecil berayun
Selangkah selangkah tapi pasti
Orang Baduy pejalan sejati
Sayangi bumi dengan telapak kaki

Pundak yang terbebani
Membawa buah bumi
Sayangi bumi berbuah nanti
Orang Baduy dan bumi

Bocah ini membawa hasil bumi
Mendaki bukit, menuruni lembah
Hidup ini harus diisi
Sedari kecil dipelajari




Foto dan teks Rizal Bustami

Saturday, August 20, 2011

Capita Selecta M Natsir Bab 6

 JEJAK ISLAM DALAM KEBUDAYAAN
1937

Tidak  orisinil?
          “Cobalah kita kenangkan sebentar!”, kata Prof. Sattar Chairi, seorang Guru-Besar di Berlin, - “jika dalam pergaulan hidup kita sekarang ini tidak ada kertas, timbangan, kompas, gula, baju dalam, ilmu kimia, disitu barulah dapat kita merasakan apa benarkah yang telah kita terima dari Islam.!”
Ucapan itu amat ringkas, tapi jitu!
Ada lagi terdengar suara lain: “Betul, ada banyak hasil-hasil yang diberikan Islam dalam kebudayaan kepada kita, tapi kauym Muslimin itu bukanlah memberikan yang muchtara’, yang orisinil, hanya meneruskan yang telah ada!”
Mendengar ucapan ini kita teringat kepada suatu lelucon pendek oleh penulis Mark Twain, kira-kira begini”.

Sunday, August 07, 2011

Track Pendakian Pasir Pangrango...

Jalan pendakian ke Gunung Pangrango melalui Taman Savari. Track ini menuju Pasir Sumbul Pangrango, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Survey menggunakan Garmin Oregon 300. Team survey Ferdy, Krisna, dan Belfas. Olah data Rizal Bustami.


Lihat Jalur Pasir Pangrango di peta yang lebih besar



Monday, August 01, 2011

Teknik Membuat Artikel

BIKIN ARTIKEL ITU SUSAH
Oleh : Rizal Bustami *

Dalam menuliskan SMS di HP, saya tidak pernah menggunakan kata singkatan. Saya ketikkan kata lengkap, agar orang yang saya kirimi SMS mengerti apa pesan yang saya sampaikan.

Banyak mahasiswa tertunda-tunda menyerahkan skripsinya, karena persoalan penulisan. Para mahasiswa mengalami kesulitan memilih tema atau topik, kemudian bingung apa yang harus ia diketikkan. Akhirnya mahasiswa tersebut terjebak dalam “teknik copy paste”, comot sana, comot sini dah bahkan menyerah kepada jalan pintas, yaitu plagiat. Padahal, si mahasiswa tersebut pintar dan menguasai bidang kuliahnya.

Thursday, July 28, 2011

Capita Selecta M Natsir Bab 5

ABU HAMID BIN MUHAMMAD BIN MUHAMMAD AL-GHAZALI.
(450-505 H. 1058-1111 M.)
APRIL 1937.
Sedikit perbandingan dengan David Hume (1711-1776)
Langkah pertama kepada Causaliteitsleer (Al-Musabbibat)

Sejarahnya
          Al-Ghazali, ialah seorang ulama ilmu kalam yang terbesar dalam mazhab syafe’i pada zamannya, dilahirkan di Thus, yakni satu kota di Churasan, dalam tahun 450 H. (1058 M.).
Setelah mempelajari beberapa ilmu di negeri tersebut, berangkatlah  Al-Ghazali ke Negeri Nisapur. Disanalah mulai kelihatan tanda-tanda ketajaman otaknya yang luar biasa. Berhubung dengan kemahirannya dalam falsafah dan ilmu kalam, ia lantas dilantik jadi guru di Perguruan Nizhamijah di Bagdad.
Dalam umur 33 tahun, al-Ghazali telah termasyhur  dalam kalangannya dimasa itu. Dalam tahun 484 H., ia pergi ke Mekah menyempurkan rukun Islamnya. Setelah selesai mengerjakan haji, ia terus ke Damaskus, Baitulmakdis, dan Aleksandria memberi pelajaran di Universitet yang ada di kota-kota tersebut. Kemudian kembali ke Thus dan mulai dari waktu inilah al-Ghazali menghabiskan umurnya dengan berfikir dan menulis bermacam kitab, menerangkan bagaimana perbedaan dan kelebihan Agama Islam dari agama-agama yang lain dan dari falsafah yang mana saja. Oleh karena itulah, ia digelari dengan “Huddjatul-Islam” dan Zainud-din”. (Hiasan Agama).

Wednesday, July 20, 2011

Peta Jalan Taman Nasional Gunung Halimun


Lihat Peta Lebih Besar

      

The Real Mountain Bike : Taman Nasional Gunung Halimun Salak


Foto : Said
Gunung Halimun “Guru Kehidupan yang Bisu”

Gunung Halimun yang saya kenal 15 tahun, masih sebagai dulunya. Jika ada perubahan, tambahan jalan aspal pada batas hutan. Perubahan nyata lainnya, yaitu di Citahalap. Jika di Citalahap dulu terdapat bangunan serba guna dengan rumah inapnya, sekarang sudah tidak ada lagi. Rumah-rumah penduduk yang bisa ditempati oleh penikmat alam, masih ada. Tambahan lainnya ke ecolodge Citalahap, ialah jalan yang bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, sehingga kendaraan bisa di parkir dengan aman. Jalan tanah yang berada di kawasan taman ansional, relatif lebih baik, rata dan keras. 

HARGA BENELLI MOTOBI 152 TH 2023